KESESUAIAN SISTEM TRANSPORTASI UMUM DI KOTA SURAKARTA TERHADAP KONSEP TRANSPORTATION FOR LIVABLE CITY

Dini Nurdiani, Winny Astuti, Erma Fitria Rini

Abstract

Kota Surakarta meraih peringkat ke-2 Kota Layak Huni di Indonesia dengan nilai rata-rata 69,38% dari nilai rata-rata nasional berdasarkan survey Ikatan Ahli Perencanaan (IAP) pada tahun 2014 melalui Most Index Livable City. Salah satu aspek yang dinilai adalah aspek transportasi. Kota Surakarta memiliki letak strategis yang menghubungakan kota-kota besar di Pulau Jawa sehingga kondisi tersebut mempengaruhi pertumbuhan ekonomi di Surakarta yang berdampak pada sistem dan pola transportasi. Tujuan dari penelitian ini yaitu, untuk mengetahui kesesuaian sistem transportasi umum di Kota Surakarta terhadap konsep Transportation for Livable City. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan analisis skoring skala Guttman. Analisis skoring dilakukan pada tiap parameter. Dari hasil analisis menunjukkan bahwa sistem transportasi di Kota Surakarta termasuk ke dalam kategori mendekati tidak sesuai. Hal ini diketahui dari adanya beberapa variabel yang tidak sesuai dengan kriteria konsep transportation for livable city, yaitu jalur sepeda, jalur pedestrian, titik transit, dan jalur angkutan umum. Hasil akhir yang diperoleh menyatakan bahwa varibel-variabel tersebut mengalami penurunan kualitas yang menyebabkan variabel tersebut tidak sesuai dengan konsep transportation for livable city.

Keywords

Kota Layak Huni, Surakarta, Transportasi, Transportasi untuk Kota Layak Huni

Full Text:

PDF

References

Buku

Morlok, K. Edward. (1995). Pengantar Teknik dan Perencanaan Transportasi. Jakarta: PT. Erlangga

Rubenstein. 1987. A Guide to Site and Environment Planning. John Wiley & Sons, Inc, New York.

Salzano, E. 1997. “Seven Aims for the Livable City” in Lennard, S. H., S von Ungern-Sternberg, H. L. Lennard, eds. Making Cities Livable. International Making Cities Livable Conferences. California, USA: Gondolier Press

Warpani, Suwardjoko. 1990. Merencanakan Sistem Perangkutan. Bandung: ITB

Jurnal

Iswanto, Danoe. (2006). Pengaruh Elemen- Elemen Pelengkap Jalur Pedestrian Terhadap Kenyamanan Pejalan Kaki (Studi Kasus: Penggal Jalan Pandanaran, Dimulai dari Jalan Randusari Hingga Kawasan Tugu Muda). Artikel Jurnal Ilmiah Perancangan Kota dan Permukiman, Volume 5 Nomor 1 Edisi Maret 2006, Bandung.

Yeang, L. D., (2006). Quality of Place: The North`s Residential Offer- Phase I Report the Northern Way Sustainable Communities Team

Zerr, Vann Mariah., dan Sam Seskin. (2011). Recommendations Memo #2 Livability and Quality of Life Indicators.

Jurnal yang diakses Online dengan nomor DOI atau URL

Lisa Fabish and Peter Haas (2011), “Measuring the Performance of Livability Programs,” Transportation Research Record 2242, Transportation Research Board (www.trb.org), pp. 45-54; at http://trid.trb.org/view.aspx?id=1092254.

Ensiklopedia atau Buku Referensi lainnya

Connecticut’s Legislative Commission on Aging. (2015). Livability in Connecticut: Shaping Great Places for People to Grow Up and Grow Older. Capitol Avenue, Hartford, CT 06106 www.cga.ct.gov/coa

Department of Transportation Federal Highway Administration. (2010). Livability in Transportation Guidebook: Planning Approaches that Promote Livability. New Jersey Avenue.

Ikatan Ahli Perencanaan. (2014). Indonesia Livable City Index.

Institute for Transportation and Development Policy. (2011). TOD Standard. New York.

The Path to A Livable City. (2002). San Francisco. www.livablecity.org

Times, 12/12/2005, p.4.

Dokumen Pemerintah yang Tersedia Online

Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 1993 tentang tentang Prasarana dan Lalu Lintas Jalan

BPS. Surakarta dalam Angka Tahun 2016

Surat Kabar

Munawir, Rokhmad. (24 Februari, 2011). Mencermati Sistem Transportasi di Kota Surakarta. Diakses pada tanggal 7 Juni 2017 dari www.soloraya.net

Refbacks

  • There are currently no refbacks.