Kontribusi Sektor Pertanian berdasarkan Keunggulan Wilayah di Kabupaten Bangka
Abstract
This study aims to describe the contribution of agriculture sector based on superior sub-sector (base) in Bangka Regency. This research was conducted in November 2016 until May 2017 in Bangka Regency. This research uses survey method. The research uses secondary data which collected from several agencies in Bangka District. The method of analysis is Location Quotient (LQ). The result of research shows that Bakam District has one base sub-sector that is annual estate sub-sector; Belinyu District has two basic sub-sectors, namely livestock sub-sector and fishery sub-sector; Merawang District has three sub sectors namely horticultural crops sub-sector, fishery sub-sector, and livestock sub-sector; West Mendo District has two basic sub-sectors, namely food crops sub-sector and annual crop sub-sector and other horticulture sub-sector; Pemali District has two sub-sectors, namely food crops and annual plantation sub-sector; Puding Besar District has one sub-sector that is the annual plantation sub-sector; Riau Silip District has two sub-sectors of base, namely food crop sub-sector and plantation sub-sector yearly; and Sungailiat District has three sub sectors namely horticulture and annual crops sub sector, fishery sub-sector, and livestock sub-sector.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Basuki, A.T., & Gayatri, U. 2009. Penentu Sektor Unggulan dalam Pembangunan Daerah: Studi Kasus di Ogan Komering Ilir. Jurnal Ekonomi dan Studi Pembangunan.10(1), 34 - 50.
Badan Pusat Statistik [BPS]. 2016. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Bangka.
Badan Pusat Statistik [BPS]. 2016. Kabupaten Bangka Dalam Angka.
Budiharsono, S. 2001. Teknik Pembangunan Wilayah Pesisir dan Lautan. Jakarta: PT Pradnya Paramita.
Daryanto, A & Hafizrianda, Y. 2010. Analisis Input-Output & Social Accounting Matrix untuk Pembangunan Ekonomi Daerah. Bogor: PT Penerbit IPB Press.
Dinas Pertanian. 2016. Produksi Sektor Pertanian Kabupaten Bangka Tahun 2016.
Dinas Kelautan dan Perikanan. 2016. Produksi Perikanan Kabupaten Bangka Tahun 2016.
Dispernak. 2013. Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Bangka Tahun 2013-2018.
Hendayana, R. 2003. Aplikasi Metode Location Quotient (LQ) dalam Penentuan Komoditas Unggulan Nasional. Jurnal Informatika Pertanian. 12, 1-21.
Iqbal, M., & Sudaryanto. 2008. Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (Corporate Social Responsibility) dalam Perspektif Kebijakan Pembangunan Pertanian. Jurnal Analisa Kebijakan Pertanian. 6(2), 155-173.
Irnawati. 2010. Kontribusi Sektor Perkebunan Terhadap Pendapatan Asli Daerah di Kabupaten Bangka Tengah [Skripsi]. Bangka: UBB.
Kuncoro. 2004. Otonomi dan Pembangunan Daerah: Reformasi, Perencanaan, Strategi dan Peluang. Jakarta: Erlangga.
Miller, M.M., Gibson, J.L., & Wright, G.N. 1991. Location Quotient Basic Tool for Economic Development Analysis. Economic Development Review. 9(2), 65
Nurdianti, I. 2011. Analisis Laju Pertumbuhan dan Daya Saing Sektor-sektor Perekonomian di Kabupaten Kerinci Periode 2005-2009 [Skripsi]. Bogor: Institut Pertanian Bogor.
Prawoto, N. 2010. Pengembangan Potensi Unggulan Sektor Pertanian. Jurnal Ekonomi dan Studi Pembangunan, 11(1), 1-19.
Hood, R. 1998. Economic Analysis: A Location Quotient, Primer. Principal Sun Region Associates, Inc.
RPJMD. 2013. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Bangka Tahun 2014-2018.
Septiana. 2010. Analisis Komoditas Unggulan Subsektor Tanaman Pangan di Kecamatan Koba Kabupaten Bangka Tengah [Skripsi]. Bangka: Universitas Bangka Belitung.
Syahroni. 2000. Analisis Strategi Pengembangan Komoditas Unggulan Agribisnis Kabupaten Dompu Provinsi Nusa Tenggara Barat [Skripsi]. Bogor: Institut Pertanian Bogor.
Syarifudin, L. 2003. Studi Pemilihan Subsektor Jasa Unggul dalam Rangka Mendukung Kota Bandung sebagai Kota Jasa. Informatek: Bandung.
Wicaksono, I.A. 2011. Analisis Location Quotient Sektor dan Subsektor Pertanian Pada Kecamatan di Kabupaten Purworejo. Mediagro. 7(2), 11-18.
Refbacks
- There are currently no refbacks.