PENGARUH KONSENTRASI BAP TERHADAP MULTIPLIKASI TUNAS ANTHURIUM (Anthurium andraeanum Linden) PADA BEBERAPA MEDIA DASAR SECARA IN VITRO
Abstract
Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh macam media tanam dan konsentrasi BAP (6-Benzyl Amino Purine) terhadap multiplikasi tunas Anthurium secara in vitro. Perlakuan penelitian meliputi macam media tanam yang terdiri dari : medium Murashige dan Skoog (MS), Schenk dan Hildebrandt (SH) serta Nitsch dan Nitsch (N2) dan konsentrasi BAP terdiri dari : 0 ppm, 2 ppm, 4 ppm. Variabel pengamatan meliputi saat muncul tunas, jumlah tunas, panjang tunas, saat muncul daun, jumlah daun, saat muncul akar, panjang dan jumlah akar. Rancangan penelitian berupa Rancangan Acak Lengkap (RAL). Data yang didapat ditampilkan secara diskriptif dan uji F taraf 5%, bila ada beda nyata dilanjutkan uji DMRT. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi interaksi antara media dan konsentrasi BAP secara nyata pada jumlah dan panjang tunas. Medium N2 dengan penambahan 4 ppm BAP menunjukkan adanya jumlah tunas terbanyak dan tunas terpanjang. Medium MS tanpa penambahan BAP menunjukkan saat muncul tunas tercepat. Saat muncul daun tercepat pada perlakuan MS dengan 2 ppm BAP dan jumlah daun terbanyak ditunjukkan pada perlakuan medium SH tanpa penambahan BAP. Saat muncul akar tercepat pada perlakuan medium SH dengan 4 ppm BAP, sedangkan akar terpanjang ditunjukkan oleh perlakuan Medium N2 tanpa penambahan BAP.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Abidin, Z., 1994. Dasar-Dasar Pengetahuan Tentang Zat Pengatur Tumbuh. Penerbit Angkasa, Bandung.
Badriah, D., N. T. Mathius, T. Sutater, 1998. Tanggap Dua Kultivar Gladiol Terhadap Zat Pengatur Tumbuh pada Perbanyakan In vitro. J. Hort. 8(2): 1048-1059.
George, E. F. dan P. D. Sherrington, 1984. Plant Propagation by Tissue Culture. Exegetics Limited. England.
Gunawan, L. W., 1988. Teknik Kultur Jaringan Tumbuhan. PAU Bioteknologi IPB. Bogor.
Hoesen, D.S.H., 1998. Kultur Jaringan Kunir Putih (Kaempferia rotunda L). Berita Biologi. 4(4): 175-181.
Hoesen, D.S.H., 2001. Perbanyakan dan Penyimpanan Kultur Sambung Nyawa dengan teknik In vitro. Berita Biologi. 5(4): 397-385
Marlina, N., 2004. Teknik Perbanyakan Anthurium dengan Kultur Jaringan. www.pustakadeptan.go.id/publication/bt092049.pdf. Diakses tanggal 13 Februari 2006.
Mattjik, N. A., 2005. Peranan Kultur Jaringan Dalam Perbaikan Tanaman. Orasi Ilmiah Guru Besar IPB. FP IPB, Bogor.
Prihatmani, D dan N. A. Mattjik, 2004. Penggunaan Zat Pengatur Tumbuh NAA (Naphtalene Acetic Acid) dan BAP (6-Benzil Amino Purine) serta Air Kelapa untuk Menginduksi Organogenesis
Tanaman Anthurium (Anthurium andraeanum Linden ex Andre). Bul. Agron. 32(1): 20-25.
Pucchooa dan Sookum, 2000. Induced Mutation and In vitro Culture of Anthurium andraeanum.www.gov.mu/portal/sites/ncb/moa/farc/ presen/s1/s1.3_files/frame.htm. Diakses tanggal 27 Februari 2007.
Triatminingsih, R., Karsinah, H. Subakti, L. Fitrianingsih, 2003. Kultur In vitro Biji Duku. J. Hort. 13(2): 77-81.
Wetter, L. R. dan F. Constabel, 1991. Metode Kultur Jaringan Tanaman. ITB, Bandung.
Yelnititis, N. Bermawie, dan Syafaruddin, 1999. Perbanyakan Klon Lada Varietas Panniyur secara In vitro. Jurnal Littri. 5(3): 109-114.
Yusnita, 2003. Kultur Jaringan Cara Memperbanyak Tanaman Secara In vitro. Agromedia Pustaka, Jakarta
Refbacks
- There are currently no refbacks.