Pemaafan pada Perempuan Korban Perselingkuhan dalam Hubungan Perkawinan
Abstract
tentang membiarkan orang lain lepas dari masalah, namun tentang bagaimana
membiarkan diri kita lepas dari permasalah tersebut. Melalui pemaafan, hati
2
perempuan korban perselingkuhan tidak lagi menanggung derita psikologis akibat
dari ketidakadilan yang dialaminya. Pemaafan, jika sudah diterima dengan benar,
bisa menjadi respons yang sehat terhadap perselingkuhan. Tujuan dari penelitian
ini adalah untuk mendeskipsikan bagaimana proses pemaafan pada perempuan
sebagai respon dari koban perselingkuhan. Penelitian ini menggunakan metode
kualitatif. Dalam mengumpulkan data peneliti menggunakan metode triangulasi
data, yaitu riwayat hidup, observasi, dan wawancara. Hasil penelitian yang
dilakukan kepada beberapa responden menunjukkan subjek memaknai
perselingkuhan dengan berbeda, diantaranya pasangan tergoda, adanya
kesempatan, dan pengaruh lingkungan pertemanan, munculnya perilaku agresi
yang tidak terduga dari individu. Beberapa faktor mempengaruhi subjek dalam
mempertahankan perkawinannya, diantaranya terdapat faktor yang mendukung
yaitu faktor anak, dukungan keluarga, agama, dan masih memiliki rasa sayang
kepada pasangan. Sedangkan faktor yang menghambat adalah pertengkaran yang
berkepanjangan antara pelaku dan korban serta masalah ekonomi.
Full Text:
PDFReferences
Adamopoulou, E. (2013). New facts on infidelity. Economics Letters, 121
(2013), 458-462.
Anna, L. K. (2017). Penghasilan Tinggi, Godaan Selingkuh Juga Besar.
Kompas.com. Retrieved November 8, 2019, from
https://lifestyle.kompas.com/read/2017/04/06/081200720/penghasilan.ti
nggi.godaan.selingkuh.juga.besar
Anwar, C. (2019, Agustus). Tiap bulan 300-an perempuan di pati beralih status
jadi janda. Murianew.com. Retrived Agustus 11, 2019,
https://www.murianews.com/2019/11/13/176595/tiap-bulan-300-anperempuan-di-pati-beralih-status-jadi-janda.html.
Baumeister, R., & Exline, J. (2000). Self-control, morality, and human strength.
Journal of Social and Clinical Psychology, 19, 29-42.12
Bird, E., & Melville, K. (1994). Families and Intimate Relationship. New York:
Mc.Graw Hill, Inc.
Buss, D. M. (2000). The dangerous passion: why jealousy is as necessary as love
and sex. New York: Free Press.
Cempaka, A. L. (2015). Faktor-faktor yang mempengaruhi forgiveness dalam
pernikahan di kecamatan Makasar, Jakarta Timur (Skripsi). Jakarta:
Fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah.
Fretes, M. D., Nancy, M. N., & Anggraini, S. (2016). Wife’s forgiveness for
husband’s affair’s (qualitative study of woman as victims of husband’s
affairs in maumere). Psycologi Forum, 592 – 599.
Hapsari, E. (2014, Januari). Mengapa Terjadi Banyak Perselingkuhan?.
republika.co.id. Retrieved November 8, 2019, from
Republika.http://www.republika.co.id/berita/humaira/samara/14/01/22/
m zrv4d-mengapa-banyak-terjadi-perselingkuhan.
Jackson, M. (2000). When a spouse is unfaitfull. USA : RBC MinistriesGrand
Rapids.
Komnas Perempuan. 2017. Ringkasan Eksekutif. Catatan Tahunan Komnas
Perlindungan Wanita 2017: Author.
La Kahija, Y. F. (2017). Penelitian Fenomenologis Jalan Memahami Pengalaman
Hidup. Jogjakarta: Kanisius.
Novianty, D. (2017, Desember) . Survei: Indonesia negara kedua di asia paling
banyak selingkuh. Suara.com. Retrieved November 8, 2019, from
https://www.suara.com/lifestyle/2017/12/02/142256/survei-indonesianegara-kedua-di-asia-paling-banyak-selingkuh.
Patinews. (2014, Mei). Oknum PNS BPBD Pati Diduga Selingkuh Dengan
Relawan Wanita Saat Pelatihan SAR. patinews.com. Retrieved Agustus
, 2019, from https://www.patinews.com/oknum-pns-bpbd-patididuga-selingkuh-dengan-relawan-wanita-saat-pelatihan-sar/
Relationships Australia. (2018, Januari). January 2018: Infidelity.
Relationships.org.au. Retrived Agustus 11, 2019, from
https://www.relationships.org.au/what-we-do/research/onlinesurvey/january-2018-infidelity.
Pengadilan Agama Pati. (2018). Statistik perkara. Pa-Pati.go.id. Retrieved
Agustus 12, 2019, from http://pa-pati.go.id/sipp/statistik_perkara.
Republika. (2014, September). Mengapa pasangan bisa berselingkuh?.
Republika.co.id. Retrived Agustus 11, 2019, from13
https://republika.co.id/berita/humaira/samara/mt02o2/mengapapasangan-bisa-berselingkuh.
Rizmainun. (2017). Suami selingkuh?Ini Penyebab-penyebabnya.
Ruangmuslimah.com. Retrived Agustus 11, 2019, from
www.ruangmuslimah.com/amp/21585-suamiselingkuh-inipenyebabnya?espv=1.
Safarina, T. (2014). Forgiveness, Gratitude, and happiness among College
Students. International Jurnal of public health Science, 3, 241 -245.
Shrout, M. R., & Weigel, D. J. (2017). Infidelity’s aftermath: Appraisals, mental
health, and health-compromising behaviors following a partner’s
infidelity. Journal of Social and Personal Relationships, 35(8), 1067–
Suarapatinews. (2017, Agustus). Di duga pegawai lapas pati merebut istri
tetangganya sendiri. suarapatinews.com. Retrieved Agustus 12, 2019,
from https://suarapatinews.com/2017/08/di-duga-pegawai-lapas-patimerebut-istri-tetangganya-sendiri/
Wijayanti. (2015, Februari). “5 Kebiasaan romantis agar pernikahan selalu
harmonis”. nova.grid.id. Retrieved Agustus 12, 2019,
http://nova.grid.id/Keluarga/Pasan gan/5-Kebiasaan-RomantisAgarPernikahan-Selalu-Harmonis.
Worthington, E. L., & Wade, N. G. (1999). The Psychology of Unforgiveness and
Forgiveness and Implications for Clinical Practice. Journal of Social
and Clinical Psychology, 18.
Worthington, E. L., Jr., Kurusu, T. A., Collins, W., Berry, J. W., Ripley, J. S., &
Baier, S. N. (2000). Forgiving usually takes time: A lesson learned by
studying interventions to promote forgiveness. Journal of Psychology
and Theology, 28, 3-20.
Worthington, E. L., Witvliet, C., Pietrini, P., & Miller, A. J. (2007). Forgiveness,
health, and well-being: A review of evidence for emotional versus
decisional forgiveness, dispositional forgivingness, and reduced
unforgiveness. Journal of Behavioral Medicine, 30, 291-30
Zalafi, Z. (2015). Dinamika Psikologis Perempuan yang Mengalami
Perselingkuhan Suami (Skripsi). Yogyakarta : Universitas Islam Negeri
Sunan Kalijaga.
DOI: https://doi.org/10.20961/jip.v6i2.55791
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2022 Jurnal Ilmiah Psikologi Candrajiwa
We would like to thank the following organizations for their support :
Faculty of Psychology, Universitas Sebelas Maret
This work is licensed under a
Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License
rganiza