Museum Karst Indonesia Sebagai Wisata Edukasi Sejarah Bagi Masyarakat di Kabupaten Wonogiri

Murti Juwita, Djono Djono, Akhmad Arif Musadad

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui koleksi apa saja yang ada di Museum Karst Indonesia, (2) daya tarik Museum Karst Indonesia sebagai wisata edukasi sejarah, dan (3) upaya yang dilakukan untuk mengoptimalkan pelaksanaan wisata edukasi sejarah. Metode penelitian menggunakan metode deskriptif kualitatif, data diperoleh melalui pengamatan, wawancara, dokumentasi, dan studi dokumen. Penelitian menghasilkan data deskriptif dalam bentuk kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) koleksi yang dimiliki oleh Museum Karst Indonesia terdiri dari maket, replika fosil, diorama, dan batuan karst. (2) Daya tarik museum terletak pada tema, koleksi, dan lingkungan bentang alam karst. (3) Upaya yang dilakukan untuk mengoptimalkan pelaksanaan wisata edukasi sejarah antara lain adalah layanan pendidikan, pendampingan, penentuan program kerja yang sesuai, dan edukasi melalui media. Pelaksanaan wisata edukasi sejarah di Museum Karst Indonesia telah berjalan cukup ideal. Dibuktikan dengan tingginya minat wisatawan, yang terus meningkat setiap tahun. Wisata edukasi di Museum Karst Indonesia paling diminati oleh masyarakat umum, pelajar, dan wisatawan asing.

Keywords

Museum, Sejarah, Wisata Edukasi Sejarah

Full Text:

PDF

References

BUKU/E-BOOK

Direktori Museum Indonesia. (2012). Direktori Museum Indonesia. Album Budaya,. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Heryati. (2017). Pengantar Ilmu Sejarah.Surabaya: Universitas Islam Negeri Ampel Surabaya

Kuntowijoyo. (1995). Pengantar Ilmu Sejarah. Yogyakarta: Bentang Pustaka

Murdiyanto, E. (2020). Metode Penelitian Kualitatif (Sistematika Penelitian Kualitatif). Yogyakarta: Lembaga Penelitian dan Pengabdian Pada Masyarakat UPN "Veteran" Yogyakarta Press.

Suwena, I. K., & Widyatmaja, I. G. N. (2010). Pengetahuan Dasar Ilmu Pariwisata. Bali: Pusataka Larasan

Sutaarga, M. A. (1997). PENYELENGGARAAN DAN PENGELOLAAN MUSEUM. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan

Sutopo HB (2002) Metodologi Penelitian Kualitatif. Surakarta: UNS Press.

JURNAL/ARTIKEL

Adi, S. W., & Saputro, E. P. (2017). Potential Cultural History Tourism Attraction. Prosiding Seminar Nasional Riset Manajemen & Bisnis 2017. Perkembangan Konsep dan Riset E-Business Indonesia, Surakarta: 24 Mei 2017. Hal 744–751.

Astrama, I. M., & Mahayasa, I. G. A. (2021). Kajian Strategi Pemasaran Obyek Wisata Gunung Kawi Tampaksiring Kabupaten Gianyar Ditinjau dari Persepsi Wisatawan. Jurnal Widya Manajemen,3(1), 39–56. https://doi.org/10.32795/widyamanajemen.v3i1.1150

Bodger, D. (1998). Leisure, Learning, and Travel. Journal of Physical Education, Recreation & Dance, 69(4), 28–31. https://doi.org/10.1080/07303084.1998.10605532

Firdaus, A. A. (2023). ANALISIS POTENSI DAN PENGELOLAAN MUSEUM KERETA API AMBARAWA SEBAGAI OBJEK WISATA EDUKASI SEJARAH. Skripsi.Surakarta: Universitas Sebelas Maret.

Hanafi, M. H. (2023). Pengaruh Aksesibilitas Dan Fasilitas Terhadap Minat Wisatawan Berkunjung Kembali Ke Geosite Hutaginjang Di Kecamatan Muara Kabupaten Tapanuli Utara. Journal Of Social Science Research, 3(2), 1644–1657. https://doi.org/10.31004/innovative.v3i2

Haryono, E, and TN Adji. 2017. Geomorfologi Dan Hidrologi Karst. Bahan Ajar. Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada, 1-44.

Hasan, Z. (2024). Strategi promosi museum di era digital dengan optimalisasi media sosial dan pemilihan brand ambassador. Journal of Indonesia History and Education, Vol 4(2), 122-131

Hermawan, H., Brahmanto, E., Priyanto, R., Musafa., & Suryana. (2018). Upaya Mewujudkan Wisata Edukasi di Kampung Tulip Bandung. Jurnal ABDIMAS BSI, 1(1), 45-54. https://doi.org/10.37367/jpm.v1i1.144

Maesari, N., Suganda, D., & Rakhman, C. U. (2019). Pengembangan Wisata Edukasi Berkelanjutan di Museum Geologi Bandung. Jurnal Kepariwisataan: Destinasi, Hospitalitas dan Perjalanan, 3(1), 8–17. https://doi.org/10.34013/jk.v3i1.29

Maga, A., & Nicolau, P. (2018). Conceptualizing Educational Tourism and the Educational Tourism Potential (evidence from ASEAN countries). Proceedings of the Internasional Scientific Conference. Faculty of Business and Technology Stamford Internasional University: May 2018.

Muhartanto, A., Hidartan, S, D., & Mukti, N. (2006). Kawasan Karst Gunung Sewu & Potensinya Propinsi DIY. Jurnal Penelitian Fakultas Teknologi Kebumian & Energi – Universitas Trisakti, 7–18.

Novela., Saqila, S.A., Anggraini, C.D., Wedari. K.S., Aidya, C.F., Safitri, I.F.O., et al. (2020). Strategi Pengembangan Wisata Edukasi Sejarah di Patung Budha Tidur Kabupaten Mojokerto. Jurnal Ilmiah Hospitality, 9(2), 195-207. http://dx.doi.org/10.47492/jih.v9i2.293

Peraturan Pemerintah No.66 Tahun 2015 tentang Museum

Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral RI Nomor 17 Tahun 2012 Tentang Penetapan Kawasan Bentang Alam Karst.

Pratiwi Yunisti. (2023). Indentifikasi 4A (Attraction, Amenity, Accessibility dan

Anciliary) dalam Pengembangan Pariwisata Berkelanjutan di Pantai Tanjung Pendam, Kabupaten Belitung. Journal of Contemporary Public Administration (JCPA), 3(2). 2023; 59-67. https://doi.org/10.22225/jcpa.3.2.2023.59-6

Tjandrasasmita, U. (2015). Pelestarian Benda Cagar Budaya dan Pemanfaatannya bagi Pembangunan Bangsa. Suhuf: Jurnal Pengkajian Al-Quran dan Budaya, 3(1), 133–143. https://doi.org/10.53565/abip.v3i1.165