CAGAR BUDAYA SEBAGAI PENEGUHAN TUBAN YANG MULTIKULTUR

Auliya Urokhim, Sariban Sariban, Hari Kustomo

Abstract

Kebudayaan selayaknya tumbuhan yang bisa tumbuh, berkembang, layu, dan mati. Apabila dibiarkan menerima elemen – elemen asing dari luar tanpa ada perlindungan, dia akan lenyap. Begitupun kebudayaan yang telah mendarah daging dengan bangsa Indonesia. Multikultural ini akan semakin terabaiakan bila kita sebagai pemilik budaya tidak mampu melestarikan cagar budaya di Indonesia. Dengan meneguhkan kekuatan cagar budaya multikultur area kita tidak akan kehilangan identitas bangsa. Multikultur area adalah keragaman budaya yang berkembang disuatu wilayah khusus. Multikultur area dapat dikatakan nama lain dari kearifan lokal. Tuban terpilih sebagai salah satu multikultur area Indonesia. Karena, lokasi geografis Tuban berada dipinggir pantai utara Jawa yang menghubungkan Jawa dan Jakarta. Selain itu, beberapa julukan kota Tuban sebagai kota Tuak, kota seribu goa, bumi wali, dan lainnya. Keduanya, melukiskan gambaran luas budaya yang tumbuh di Tuban. Fokus penelitian ini terletak pada peneguhan Tuban sebagai multikultur area melalui tinggalan cagar budaya. Tujuan penelitian adalah menjelaskan cagar budaya di Tuban untuk meneguhkan Tuban sebagai multikultur area. Penelitian ini menerapkan metode penelitian kualitatif dan pustaka. Awal peradaban Tuban telah dikenal sebagai salah satu kota pelabuhan terbesardi Jawa, sehingga hal ini mendedikasikan Tuban menjadi salah satu multikultur area dan dapat dibuktikan melalui cagar budaya yang tersebar di Tuban. Cagar budaya yang menunjukkan perjalanan kehidupan Tuban dari era sejarah menuju modern.

Keywords

Multikultur, Tuban, Cagar Budaya

Full Text:

PDF

References

Abdussamad, Zuhri. 2021. Metode Penelitian Kualtatif. Makassar: Syakir Media Press.

Abidin, Zaenal. 2016. “Menanamkan Konsep Multikulturalisme Di Indonesia.” Jurnal Dinamika Global 1(02):123–40. doi: 10.36859/jdg.v1i02.24.

CR, Otto Sukatno, and Untung Mulyono. 2018. Pararaton Kitab Para Raja: Menguak Jejak Geneologi Sejarah Wangsa Jawa Dari Tarumanegara Hingga Majapahit. Bandung: Nusa Media.

Diputra, Gargarisna. 2020. “Museum Kambang Putih Tuban Sebagai Sumber Belajar Tentang Toleransi Antar Umat Hindu, Budha, Dan Islam Masa Majapahit.” MAHARSI 2(1):47–53. doi: 10.33503/maharsi.v2i1.756.

Direktorat Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman dan Direktorat Jendral Kebudayaan. 2012. Photography Cagar Budaya Dalam Kearifan Lokal. Jakarta: Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan.

Elly, Fahril. 2022. “Mengintip Benda Bersejarah Di Museum Kambang Putih Tuban.” Bloktuban.Com. Retrieved March 5, 2023 (https://bloktuban.com/2022/04/10/mengintip-benda-bersejarah-di-museum-kambang-putih-tuban/).

Erni. 2019. “Pengelolaan Pelestarian Situs Cagar Budaya Benteng Rotterdam Di Kota Makassar.” Universitas Muhammadiyah Makassar.

Hartono, Samuel. 2005. “Alun-Alun Dan Revitalisasi Identitas Kota Tuban.” DIMENSI: Journal of Architecture and Built Environment 33(2). doi: 10.9744/DIMENSI.33.2.

Kebudayaan, Direktorat Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman dan Direktorat Jendral. 2018. Warisan Budaya Maritim Nusantara. Jakarta: Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan.

M, Rizka Nur Laily. 2020. “Mengunjungi Klenteng Kwan Sing Bio Di Tuban, Terluas Di Asia Tenggara.” Merdeka.Com. Retrieved March 5, 2023 (https://www.merdeka.com/jatim/mengunjungi-klenteng-kwan-sing-bio-di-tuban-terluas-di-asia-tenggara.html).

Mils, J. V. G. 1970. Ma Huan Ying-Yai Sheng-Lan: The Overall Survey Of The Ocean’s Shores (1433). Cambridge: Cambridge University Press.

Muhadi, and Artono. 2018. “Gresik Sebagai Bandar Dagang Di Jalur Sutra Akhir Abad XV Hingga Awal Abad XVI (1513 M) .” Avatara 6(2).

Mukzizatin, Siti. 2018. “Meneropong Perilaku Keberagamaan Masyarakat Pesisir Tuban.” Jurnal Bimas Islam 11(2):249–76. doi: 10.37302/JBI.V11I2.53.

Nursapia. 2014. “Penelitian Kepustakaan.” IQRA: Jurnal Perpustakaan Dan Informasi 8(1):68–73. doi: 10.30829/IQRA.V8I1.65.

Permuseuman, Direktorat Pelestarian Cagar Budaya dan. 2014. Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2010 Tentang Cagar Budaya. Jakarta: Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan.

Pratomo, Soni. 2001. “Makna Struktur Dan Unsur Pembentuk Pusat Kota Pelabuhan Tuban.” Universitas Diponegoro Semarang.

Qodir, Abdul. 2008. “Klenteng Kwan Sing Bio Serta Pengaruhnya Terhadap Keberagaman Warga Tionghoa Kota Tuban.” UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Rahayu, Septyanan Tri. 2018. “Tata Kelola Pengembangan Pariwisata Kabupaten Tuban Tahun 2017.” Universitas Brawijaya Malang.

Sanaky, Hujair AH. 2016. Dinamika Perkembangan Pendidikan Islam Di Indonesia. Yogyakarta: Kaukaba Dipantara.

Sari, Milya, and Asmendri Asmendri. 2020. “Penelitian Kepustakaan (Library Research) Dalam Penelitian Pendidikan IPA.” Natural Science: Jurnal Penelitian Bidang IPA Dan Pendidikan IPA 6(1):41–53. doi: 10.15548/NSC.V6I1.1555.

Sedyawati, Edi, M. P. B. Manus, and Supratikno Rahardjo. 1997. Tuban: Kota Pelabuhan Di Jalan Sutra. Jakarta: Proyek Inventarisasi dan Dokumentasi Sejarah Nasional.

Setyaningsih, Meliana. 2015. “Pabrik Kapur Ronggolawe Tuban Tahun 1955 - 1989.” Avatara 3(2).

Trigangga, Fifia Wardhani, Desrika Retno W, and Museum Nasional Kebudayaan. 2015. Prasasti Dan Raja-Raja Nusantara. Jakarta: Museum Nasional Indonesia.

Warsini, Warsini. 2022. “Peran Wali Songo (Sunan Bonang) Dengan Media Da’wah Dalam Sejarah Penyebaran Islam Di Tuban Jawa Timur.” ASANKA: Journal of Social Science And Education 3(1). doi: 10.21154/asanka.v3i1.3832.

Widianto, Ahmad Arif, and Rose Fitria Lutfiana. 2021. “Kearifan Lokal Kabumi: Media Internalisasi Nilai-Nilai Karakter Masyarakat Tuban Jawa Timur.” Satwika : Kajian Ilmu Budaya Dan Perubahan Sosial 5(1):118–30. doi: 10.22219/satwika.v5i1.15929.

Wilayah, Badan Pengembangan Infrastruktur. 2016. Kamus Istilah Pengembangan Wilayah Edisi 1. Jakarta: Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah.