Pengaruh Konsentrasi dan Lama Perendaman Air Kelapa pada Proses Invigorasi terhadap Viabilitas Benih Kedelai (Glycine max (L.) Merrill)

Ach. Hilmy Tafanto Putra, Budi Wijayanto, Agus Wartapa

Abstract

This study aimed to determine the effect of concentration and duration of soaking coconut water and their interaction on the invigoration process on soybean seed viability. The study was conducted in March-May 2022 at the Greenhouse of the Agricultural Development Polytechnic of Yogyakarta Magelang and was an experimental study with a factorial, completely randomized design. Factor I in the form of concentration of coconut water with four levels of treatment, namely 0, 25, 50, and 75%, and factor II in the form of soaking time with three levels of treatment, namely 3, 6, and 9 hours. There were 12 treatment combinations with three replications each. The variables observed were germination, maximum growth potential, growth speed, vigor index, growth synchronously, plant height, and the number of leaves. Observational data were analyzed using analysis of variance (ANOVA). The results showed that the concentration of coconut water on invigoration had a significant effect on the viability of soybean seeds on the parameters of germination, maximum growth potential, growth speed, growth synchronously, and plant height and had no significant effect on the parameters of vigor index and several leaves. The duration of soaking coconut water in invigoration significantly affected soybean seed viability on the parameters of growth speed and growth simultaneously and had no significant effect on germination parameters, maximum growth potential, vigor index, plant height, and the number of leaves. There was no interaction between the concentration and duration of soaking coconut water on the viability of soybean seeds on all parameters.

Keywords

Deteoritation; germination; growth regulator

Full Text:

PDF

References

Abidin, Z. (2003). Dasar Pengetahuan Tentang Zat Pengatur Tumbuh. Angkasa, Bandung.

Achmad, B. (2016). Efektivitas rooton-f, air kelapa muda dan ekstrak bawang merah dalam merangsang pertumbuhan stek batang pasak bumi. Jurnal Hutan Tropis, 4(3), 224–231.

Akil, M. (2009). Peningkatan Kualitas Benih Melalui Pengelolaan Hara yang Optimal. Prosiding Seminar Nasional Serealia. ISBN, 206–217.

Amin, A., Juanda, B. R., & Zaini, M. (2017). Pengaruh konsentrasi dan lama perendaman dalam ZPT auksin terhadap viabilitas benih semangka (Citurullus lunatus) kadaluarsa. Jurnal Penelitian Agrosamudra, 4(1), 45–57.

Andi Syaiful, S. (2012). Peran conditioning benih dalam meningkatkan daya adaptasi tanaman kedelai terhadap stres kekeringan.

Avivi, S. (2021). Buku Teks Fisiologi & Metabolisme Benih. UPT Penerbitan & Percetakan Universitas Jember.

Darlina, Hasanuddin, & Rahmatan, H. (2016). Pengaruh penyiraman air kelapa (Cocos nucifera L.) terhadap pertumbuhan vegetatif lada (Piper ningrum L.). Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Biologi, 1(1), 20–28.

Darojat, M. K. (2014). Pengaruh konsentrasi dan lama perendaman ekstrak bawang merah (Allium cepa L.) terhadap viabilitas benih kakao (Theobroma cacao L.). Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim.

Farida. (2018). Respon Perkecambahan Benih Kopi Pada Berbagai Tingkat Kemasakan Buah dengan Aplikasi Zat Pengatur Tumbuh. Ziraa’ah, 43(2), 166–172.

Harnowo, D. (2018). Ciri-Ciri Benih Kedelai. 0–3.

Harsono, N. A., Bayfurqon, F. M., & Azizah, E. (2021). Pengaruh Periode Simpan dan Konsentrasi Ekstrak Bawah Merah (Allium Cepa L.) Terhadap Viabilitas dan Vigor Benih Timun Apel (Cucumis Sp.). Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan, 7(5), 14–26.

Hedty, M. M. T. (2014). Pemberian H2SO4 dan Air Kelapa pada Uji Viabilitas Biji Kopi Arabika (Coffea arabika L.). Jurnal Protobiont, 3(1).

Kabelwa, S. (2017). [ Jurnal “Median”, Volume IX Nomor 2 Juni 2017 ] Hal : 9-19. IX(L), 9–19.

Kementerian Pertanian. (2020). Outlook Komoditas Pertanian Tanaman Pangan Kedelai. Pusat Data Dan Sistem Informasi Pertanian, 1–62.

Lubis, R. R., Kurniawan, T., & Zuyasna, Z. (2018). Invigorasi benih tomat kadaluarsa dengan ekstrak bawang merah pada berbagai konsentrasi dan lama perendaman. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pertanian, 3(4), 175–184.

Maemunah, & Adelina, E. (2009). Lama Penyimpanan Dan Invigorasi Terhadap Vigor Bibit Kakao ( Theobroma cacao L .). Media Litbang Sulteng, 2(1), 56–61.

Mustika, B. P. (1994). Pengaruh 2,4 D dan Air Kelapa Terhadap Produksi Stek Mikro Kentang. IPB.

Prawiranata, W. H., & Tjondro-negoro, S. (1995). Dasar-dasar Fisiologi Tumbuhan. Jilid II. Departemen Botani. Fakultas MIPA. IPB. Bogor.

Purba, D., Purbajanti, E. D., & Karno, K. (2018). Perkecambahan dan pertumbuhan benih tomat (Solanum lycopersicum) akibat perlakuan berbagai dosis NaOCl dan metode pengeringan. Journal of Agro Complex, 2(1), 68–78.

Putra, D., Rahmanti, R., & Nasrullah. (2012). Pengaruh Suhu dan Lama Perendaman Benih Terhadap Perkecambahan dan Pertumbuhan Awal Bibit Kopi Arabika (Coffea arabica (LENN)). Vegetalika, 1(3), 21–30. https://doi.org/10.22146/veg.1353

Rasyid, H. (2013). Peningkatan Produksi dan Mutu Benih Kedelai Varietas Hitam Unggul Nasional sebagai Fungsi Jarak Tanam dan Pemberian Dosis Pupuk P. Jurnal Gamma, 8(2), 46–63.

Ratnawati, S. I. S., & Yoseva, S. (2013). Waktu perendaman benih dengan air kelapa muda terhadap pertumbuhan bibit kakao (Theobroma cacao L.). Universitas Riau.

Rosniawaty, S., Anjarsari, I. R. D., & Sudirja, R. (2018). Aplikasi Sitokinin untuk Meningkatkan Pertumbuhan Tanaman Teh di Dataran Rendah. Jurnal Tanaman Industri Dan Penyegar, 5(1), 31. https://doi.org/10.21082/jtidp.v5n1.2018.p31-38

Rusmin, D., Suwarno, F. C., & Darwati, I. (2011). Pengaruh Pemberian GA 3 Pada Berbagai Konsentrasi Dan Lama Imbibisi Terhadap Peningkatan Viabilitas Benih Purwoceng (Pimpinella pruatjan Molk.). Jurnal Penelitian Tanaman Industri, 17(3), 89. https://doi.org/10.21082/jlittri.v17n3.2011.89-94

Sadjad, S. (1994). Metode Uji Langsung Viabilitas Benih. Bogor: IPB.

Sucahyono, D., Sari, M., Surahman, M., & Ilyas, S. (2013). Pengaruh perlakuan invigorasi pada benih kedelai hitam (Glycine soja) terhadap vigor benih, pertumbuhan tanaman, dan hasil. Jurnal Agronomi Indonesia (Indonesian Journal of Agronomy), 41(2).

Suganda, D. Q. (2018). Pengaruh Konsentrasi Air Kelapa Terhadap Viabilitas Benih Tanaman Kacang Hijau (Vigna Radiata L.) Varietas Kutilang.

Sujarwati, S. (2011). Penggunaan Air Kelapa untuk Meningkatkan Perkecambahan dan Pertumbuhan Palem Putri. SAGU, 10.

Tatipata, A. (2008). Pengaruh Kadar Air Awal, Kemasan dan Lama Simpan terhadap Protein Membran Dalam Mitokondria Benih Kedelai. Jurnal Agronomi Indonesia (Indonesian Journal of Agronomy), 36(1), 8–16. https://doi.org/10.24831/jai.v36i1.1339

Tiwery, R. R. (2014). Pengaruh penggunaan air kelapa (Cocos nucifera) terhadap pertumbuhan tanaman sawi (Brassica juncea L.). BIOPENDIX: Jurnal Biologi, Pendidikan Dan Terapan, 1(1), 86–94.

Un, V., Farida, S., & Tito, S. (2018). Pengaruh Jenis Zat Pengatur Tumbuh Terhadap Perkecambahan Benih Cendana (Santalum album Linn.).

Wati, D. I. A. (2013). Pengaruh perendaman dalam air kelapa (Cocos nucifera) terhadap viabilitas benih rosella merah (Hibiscus sabdariffa var. sabdariffa). Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim.

Yuanasari, B. S., Kendarini, N., & Saptadi, D. (2015). Peningkatan viabilitas benih kedelai hitam (Glycine max L. Merr) melalui invigorasi osmoconditioning. Brawijaya University.

Yuniarti, N., Zanzibar, M., Megawati, M., & Leksono, B. (2014). Perbandingan vigoritas benih Acacia mangium hasil pemuliaan dan yang belum dimuliakan. Jurnal Penelitian Kehutanan Wallacea, 3(1), 57–64.