Kualitas Indeks Tanah Sebagai Estimator dari Agroforestry Tanah Kesehatan di Tirtomoyo Sub-DAS, Wonogiri

Irfan Budi Pramono, Renita Ratna Prahesti

Abstract

Soil is a vital resource for humans and soil quality degradation will affect people's lives, either directly or indirectly. Tirtomoyo Sub-watershed decreas ed soil quality on lands. Vegetative methods by agroforestry systems has been done as conservation to prevent further soil quality degradation. The study aims to determine the condition and the correlation between indicators of physics, chemistry and biology as well as the health status of land agroforestry at Tirtomoyo Sub-watersheld using Soil Quality Index calculation. Descriptive exploratory res earc h through soil survey, soil sampling loc ations are determined by stratified random sampling method and obtained 11 locations. Data analysis that used includes the correlation analysis and PCA. The results showed that soil health in agroforestry land of Tirtomoyo Sub -watershed in a low state, with the most influential s oil quality indicators are Base Saturation (BS), total N, available P and Cation Exchange Capacity (CEC).

Keywords

soil quality; soil health; MDS; agroforestry; PCA

Full Text:

PDF

References

Asdak C. 2002. Hidrologi dan pengelolaan daerah aliran sungai. Yogyakarta (ID): Gadjah Mada University Press.

Dewi EK, Yulia N, Eko H. 2014. Manfaat biomassa tumbuhan lokal untuk meningkatkan ketersediaan nitrogen tanah di lahan kering Malang Selatan. J Tanah dan Sumberdaya Lahan 1(1):17-26.

Cantu MP, Becker A, Bedano JC, Schiavo HF. 2007. Evaluacion de la calidad de suelos mediante el uso de indicadores e indices. Ct. Suelo (Argentina) 25(2): 173-178.

Gugino BK, Idowu OJ, Schindelbeck RR, HM van Es, Wolfe DW, Moebius-Clune BN, Thies JE, Abawi GS. 2009. Cornell soil health assessment training manual. 2nd Edition. New York (NY): Cornell University.

Hardjowigeno S. 2002. Ilmu tanah. Jakarta (ID): Akademika Pressindo.

Hardjowigeno S 2003. Klasifikasi tanah dan pedogenesis. Jakarta (ID): Akademika Pressindo.

Haridjaja O, Yay at H, Lina SM. 2010. Pengaruh bobot isi tanah terhadap sifat fisik tanah dan perkecambahan benih kacang tanah dan kedelai. J Ilmu Pert Ind 5(3): 147-152.

Hayuningtiyas ADH. 2006. Perubahan sifat fisik dan kimia tanah dalam pelaksanaan sistem tebang pilih tanaman jalur (TPTJ) di HPHTI PT. Sari Bumi Kusuma Unit. S. Seruyan, Kalimantan Tengah. Skripsi. Fakultas Kehutanan. IPB.

ICRAF. 2003. Pengantar agroforestri. http://www. worldagroforestrycentre.org. Diakses tanggal 5 Juni 2015.

Laishraml J, Saxenal KG, Maikhuri RK, Rao KS. 2007. Soil quality and health: a review. New Delhi (IN): Jawaharlal Nehru University.

Minardi S, Widijanto H. 2004. Pengelolaan kesuburan pada tanah yang dipersawahkan dengan sistem pertanian organik. Sains Tanah 3(1): 34-38.

Pramano IB, Wahyuningrum N. 2010. Model pengendalian run-off dan erosi dengan metode vegetatif (studi kasus sub DAS Dungawot). Prosiding. Ekspose hasil penelitian dan pengembangan: Teknologi pengelolaan DAS dalam upaya pengendalian banjir dan erosi-sedimentasi. Bogor (ID): Pusat Penelitian dan Pengembangan Konservasi dan Rehabilitasi.

Purwanto, Hartati S, Istiqomah S. 2014. Pengaruh kualitas dan dosis seresah terhadap potensi nitrifikasi tanah dan hasil jagung manis . Sains Tanah. J Ilmu Tanah dan Agroklimatologi 11(1): 11-20.

Romadlon RW. 2013. Evaluasi kesesuaian lahan tanaman jati daerah aliran sungai (DAS) Tirtomoyo Hulu tahun 2011. Skripsi. FKIP. UNS.

Rosmarkam A, Nasih WY. 2002. Ilmu esuburan tanah. Yogyakarta (ID): Kanisius.

Silva GL, Lima HV, Camphnha MM, Gilkes RJ, Oliveira TS. 2011. Soil physical quality of Luvisols under agroforestry, natural vegetation and conventional crops management system in Brazilian semi -arid region. Geoderma 167-168: 61-67.

Sudaryono. 2009. Tingkat kesuburan tanah Ultisol pada lahan pertambangan batu bara Sangatta, Kalimantan Timur. J Tek Ling 10(3): 337-346.

Sugiyarto, Manan E, Edwl M, Yogi S, Eko H, Lily A. 2007. Preferensi berbagai jenis makrofauna tanah terhadap sisa bahan organik tanaman pada intensitas cahata berbeda. Biodiversitas. 7(4): 96-100.

Supriyadi S. 2008. Kandungan bahan organik sebagai dasar pengelolaan tanah di lahan kering Madura. Embriyo. 5(2): 176-183.

UU RI No. 41 Tahun. 1999 Tentang kehutanan pasal 18. http://prokum.esdm.go.id/uu/1999/uu -41-1999. pdf. Diakses pada tanggal 24 Juni 2015.

Zurhalena, Yulfita F. 2010. Distribusi pori dan permeabilitas ultisol pada beberapa umur pertanaman. Hidrolitan. 1(1): 43-47.