Optimalisasi Biofermentasi Rumen Melalui Pemberian Pakan Suplemen sebagai Upaya Peningkatan Nilai Nutrisi Jerami padi dalam Ransum Ternak Ruminansia

Wara Pratitis Sabar Suprayogi, Susi Dwi Widyawati

Abstract

Penelitian yang bertujuan untuk mengevaluasi nilai nutrisi jerami padi melalui pemberian pakan suplemen dalam upaya optimalisasi biofermentasi rumen, telah dilakukan di Laboratorium Ilmu Nutrisi dan Makanan Ternak Fakultas Pertanian UNS dan Laboratorium Biokimia Nutrisi Fakultas Peternakan UGM.      Percobaan dilakukan secara in vitro untuk mengukur fermentabilitas ransum berbahan dasar jerami padi dan percobaan in vivo dengan menggunakan 15 ekor sapi PO untuk mengetahui pengaruh pemberian pakan suplemen pada ransum basal  (P0) yang terdiri atas jerami padi (90%) dan rumput lapangan (10%). Pada percobaan in vutro, sumber inokulum diambil dari sapi berfistula rumen dan fermentabilitas pakan diukur dengan metode in vitro gas test (Schofield, 2000). Growth Promoting Feed Supplement (GPFS)  yang diberikan mengandung urea dan molases untuk mengoptimalkan sintesis protein mikrobia, bungkil kedelai (BK) dan daun lamtoro (DL) sebagai sumber protein bypass dan minyak ikan lemuru (MIL) dan daun ketepeng (DK) mengandung agensia reduksi metan. Ada 4 macam pakan suplemen yaitu BK-MIL (GPFS 1), BK-DK (GPFS 2), DL-MIL (GPFS 3) dan DL-DK (GPFS 4). Pemberian pakan suplemen sebanyak 25 g/kg0.75 pada masing-masing ransum perlakuan. Adapun ransum perlakuan yang dicobakan adalah P0: ransum basal (jerami padi, 90% dan rumput lapangan, 10%); P1: P0 + BK-MIL; P2: P0 + BK-DK; P3: P0 + DL-MIL; dan P4: P0 + DL-DK.

Pemberian pakan suplemen sangat nyata (P<0,01) menurunkan produksi VFA total. Produksi VFA pada masing-masing P0, P1, P2, P3 dan P4 yaitu 62,16; 58,54;  48,32; 43,84 dan 45,26 mM. Produksi C2 berturut turut 43,86; 41,75; 33,82; 30,80 dan 30,83 mM. Produksi C3 sebesar 9,78; 8,49; 8,29; 7,40 dan 8,11 mM. Produksi C4 sebesar 8,54; 7,81; 6,22; 5,65 dan 6,32 mM. Nisbah C2/C3 sebesar 4,49; 4,92; 4,10; 4,17 dan 3,81. Konsentrasi NH3 sebesar 9,25; 10,55; 10,14; 10,49 dan 10,69 mM. Konsumsi ransum nyata (P<0,05) meningkat dengan pemberian pakan suplemen sebesar 3,65; 4,93; 5,20; 4,95 dan 4,69 kg/hari. Pertambahan bobot badan per hari yang dihasilkan oleh masing-masing ransum 0,16; 0,45; 0,41; 0,20 dan 0,27 kg/hari. Angka konversi pakan tidak dipengaruhi oleh pemberian pakan suplemen yaitu 23,75; 11,09; 13,13; 27,81 dan 19,41.

Pakan suplemen dengan 4 macam formula yang berbeda mampu memperbaiki kualitas jerami padi ditinjau dari fermentabilita ransum maupun performan sapiPOyang dihasilkan. Pakan suplemen yanmg terbaik adalah pakan suplemen BK-MIL.

 

Kata kunci : GPFS, jerami padi, fermentabilitas, performan

Full Text:

PDF

References

Anonim, 2006 Petunjuk Praktikum Biokimia Nutrisi. Laboratorium Biokimia Nutrisi, Jurusan Nutrisi dan Makanan Ternak. Fakultas Peternakan, UGM. Yogyakarta.

Association of Official Analysis Chemist. 1980. Official Methods of Analysis of The Association of Official Analytical Chemist. 13th Ed. Association of Official Analytical Chemist, Washington, DC.

Erwanto. 1995. Optimalisasi sistem fermentasi rumen melalui suplementasi sulfur, defaunasi, reduksi emisi metan dan stimulasi pertumbuhan mikroba pada ternak ruminansia. Disertasi. Program Pascasarjana. IPB, Bogor.

Mehrez, A.Z., E.R. Ørskov dan I. McDonald. 1977. Rates of rumen fermentation in relation to ammonia concentration. British. J. Nutr. 38: 437– 443.

Preston, T.R. dan R.A. Leng. 1987. Matching Ruminant Production System with Available Resources in The Tropics and Subtropics. Penambul Books, Armidale. New South Wales, Australia.

Satter, L.D. dan L.L. Slyter. 1974. Effect of ammonia concentration on ruminal microbes in vitro. British. J. Nutr. 32: 199.

Schofield, P. 2000. Gas Production Methods. In: Farm Animal Metabolism and Nutrition. Edited by J.P.F. D’Mello. CABI Publishing, New York, USA.

Sutardi, T. 1978. Ikhtisar Ruminologi. Dept. Ilmu Makanan Ternak, Fakultas Peternakan. IPB, Bogor.

Sutardi, T. 1979. Ketahanan protein bahan makanan terhadap degradasi oleh mikroba rumen dan manfaatnya bagi peningkatan produktivitas ternak. Makalah dalam Seminar Penelitian dan Hasil Penelitian Penunjang Pengembangan Peternakan Tradisional. Lembaga Penelitian Peternakan, Cisarua, Bogor 5 – 8 Nopember.

Widyawati, S.D. dan W. Pratitis. 2006. Perbaikan Produktivitas Ternak Ruminansia pada Peternakan Rakyat melalui Pemberian Growth Promoting Feed Supplement. Laporan Penelitian Hibah Pekerti Tahun I. Fakultas Pertanian. UNS, Surakarta.

Widyawati, S.D. dan W. Pratitis. 2007. Perbaikan Produktivitas Ternak Ruminansia pada Peternakan Rakyat melalui Pemberian Growth Promoting Feed Supplement. Laporan Penelitian Hibah Pekerti Tahun II. Fakultas Pertanian. UNS, Surakarta.

Widyobroto B.P., S. Padmowijoto, dan R. Utomo. 1997 Pendugaan kualitas protein 60 bahan pakan untuk ternak

ruminansia. Laporan Penelitian. Fakultas Peternakan. UGM, Yogyakarta.

Widyobroto BP., SPS. Budhi, A. Agus dan B. Santosa. 1999. Effect of undegraded protein level on nutrient digestibility and microbial protein synthesis of dairy cows. In : Lobley GE, A. White and JC. MacRae. (Ed). Protein metabolism and nutrition. Book of abstracts of the VIIIth International Symposium on Protein and Metabolism. P. 72. EAAP publication Wageningen Holland.

Refbacks

  • There are currently no refbacks.