KAJIAN PENYEBAB PERUBAHAN PENGGUNAAN LAHAN (FISIK & SOSIAL) PERKEBUNAN TEH JAMUS DI KABUPATEN NGAWI
Abstract
Salah satu permasalahan yang dihadapai di perkebunan teh Jamus adalah masalah berkurangnya luas area perkebunan teh Jamus pada tahun 1990 seluas 405,153 Ha, pada tahun 2000 menjadi seluas 487,859 Ha, dan pada tahun 2010 menjadi seluas 440,812 Ha. Tujuan dari penelitian ini adalah (1) Mengkaji bagaimana proses spasial penggunaan lahan di perkebunan teh Jamus Kabupaten Ngawi tahun 1990-2010; (2) Mengkaji faktor-faktor yang menjadi penyabab perubahan penggunaan lahan perkebunan teh Jamus secara fisik dan sosial di Kabupaten Ngawi tahun 1990-2010. Metode penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan analisis proses keruangan. Subyek penelitian ini adalah perkebunan teh Jamus di Kabupaten Ngawi kurun waktu tahun 1990, 2000, dan 2010. Populasi penelitian ini adalah seluruh komponen fisik dan sosial tenaga kerja perkebunan teh Jamus 583 orang. Teknik pengumpulan data penelitian ini adalah pengecekan lapangan, wawancara, observasi, studi dokumentasi, dan peta perkebunan teh Jamus tahun 1990, 2000, dan 2010. Hasil penelitian ini adalah selama tahun 1990-2010 di perkebunan teh Jamus telah terjadi proses spasial perubahan luasan lahan yaitu : (1) Lahan berbatu (82,706 Ha) terletak di Desa Wonosari, Desa Girikerto, dan Desa Hargomulyo; (2) Tanaman teh (47,047 Ha) terletak di Desa Wonosari, dan Desa Girikerto. Sementara itu, proses spasial penambahan luasan terjadi pada penggunaan lahan : (1) Tanaman teh (82,706 Ha) terletak di Desa Wonosari, Desa Girikerto, dan Desa Hargomulyo; (2) Gardupolo (3,332 Ha) terletak di Desa Girikerto; Hutan lindung (39,879 Ha) terletak di Desa Wonosari, Desa Girikerto, dan Desa Hargomulyo; (4) Pembibitan teh (3,297 Ha) terletak di Desa Girikerto; (5) PLTMH (0,539 Ha) terletak di Desa Girikerto. Faktor-faktor yang mendorong perubahan penggunaan lahan di perkebunan teh Jamus tahun 1990-2010 secara fisik & sosial adalah : (1) Rencana Tapak (Site Plan) Kawasan Wisata Lereng Gunung Lawu; (2) Program Penanaman Sejuta Pohon Pelindung; (3) Pemadatan Populasi Teh; (4) Pengurangan Tenaga Kerja; (5) Kebutuhan Listrik.
Kata Kunci : Proses Spasial, Fisik, Sosial, Perkebunan Teh
Full Text:
PDFRefbacks
- There are currently no refbacks.