Dinamika Terbentuknya Wilayah Kampung Arab di Surakarta

Najmi Muhamad Bazher

Abstract

A majority of modern-day Arab-Indonesians are the descendant of Hadramaut immigrants who came to Indonesia. They have stayed and settled in area near each other that are now known as kampung Arab. Most kampung Arab in Indonesia show that Arabs had similar pattern in their way of settling. Surakarta, as the chosen location, has kampung Arab located at Pasar Kliwon. There are theories about how these kampung Arab, including Pasar Kliwon, were developed.  The objective of this study is to explore the four theories of  Kampung Arab Pasar Kliwon development factors and the chronological sequence of those factors. This study is a qualitative research that uses secondary analysis of the previous studies as its method. Data verification utilised triangulation method, using various approaches, such as observation, interview, and participatory mapping. All four theories are considered valid. Based on the history of Kampung Arab Pasar Kliwon development, the factors in chronological order are  economic activities, community, keraton (imperial) government policy, and colonial government policy.

Keywords

Arab-Indonesian; district; kampung Arab; Pasar Kliwon; settelement

Full Text:

PDF

References

Algadri, Hamid. 1984. C Snouck Hurgronje, Politik Belanda terhadap Islam dan Keturunan Arab. Jakarta: Sinar Harapan.

Aliyah, I., Bambang S., Wisnu P. 2015. Eksistensi Pasar Tradisional dalam Kearifan Budaya Jawa. Dalam Seminar Nasional “Menuju Arsitektur dan Ruang Perkotaan yang Ber-kearifan Lokal” PDTAP

Bazher, Najmi Muhamad. 2017. “Konsep Perencanaan dan Perancangan Living Museum Kampung Arab sebagai Wadah Kebudayaan di Pasar Kliwon dengan Pendekatan Sense of Place”, Laporan Tugas Akhir. Jurusan Arsitektur. UNS.

__________. 2018. “Rumah Tua Etnik Arab di Kampung Arab Pasar Kliwon sebagai Hasil Akulturasi”, dalam Arsitektura Vol 16, No.1.

Berg, L.W.C. van den. 2010. Orang Arab di Nusantara. Jakarta : Komunitas Bambu.

Bulkia, Aulia Ayu Riandini 2012. ”Pola Pergerakan Masyarakat Etnis Arab di Surakarta:Studi Kasus Kecamatan Pasar Kliwon”. FMIPA UI, Jakarta.

Denzin, N. K. 1970. The Research Act. Chicago, IL: Aldine.

Hakim, C. 1982. Secondary Analysis of Social Research. London: George Allen & Unwin.

Hastuti, F.E. 2008. “Potensi dan Pengembangan Kampung Etnik Arab sebagai Aset Wisata di Surakarta”, Laporan Tugas Akhir. FSSR, UNS.

Hernowo, Bimo. 2015. “Studi tentang Lokasi Benteng-Benteng di Surakarta (1672, 1743, 1756, 1832)”, dalam ATRIUM, Vol. 1, No. 1.

Karjoko, L. 2005. ”Budaya Hukum Keraton Surakarta dalam Pengaturan Tanah Baluwarti sebagai Kawasan Cagar Budaya”. Tesis. Ilmu Hukum. UNDIP.

Kesheh, Natalie Mobini. 2007. Hadhrami Awakening Kebangkitan Hadhrami Indonesia. Jakarta : Akbar.

Kurniawan. R. 2011. “Tanah di Keraton Surakarta (Studi Sosiologi mengenai Konflik atas Kepemilikan dan Penguasaan Tanah di Lingkungan Keraton Surakarta)” dalam Jurnal Ilmu Administrasi Publik Universitas Brawijaya, Edisi 6 No.1.

Kusumastuti. 2016a. “Pengaruh Budaya dalam Pembentukan Ruang Kota Sala Sejak Perpindahan Kraton Sampai dengan Peletakan Motif Dasar Kolonial”, dalam Region, Vol. 1, No. 1.

__________. 2016b. “Proses dan Bentuk Mewujudnya Kota Solo Berdasarkan Teori City Shaped Spiro Kostof” dalam Region, Vol. 1, No. 1.

Kusumo, D.A., Widyawati, Maria H.D.S. 2013. “Perkembangan Struktur Ruang dan Identitas Kota Surakarta Tahun 1745 -1945”. Hasil Penelitian. FMIPA, UI.

Moleong, L. 2007. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung : PT Remaja Rosda Karya.

Muhafizga. 2014. ”Gerakan Anti-Swapraja di Daerah Istimewa Surakarta 1945-1946”, https://hafizsejarah.wordpress.com/2014/06/24/gerakan-anti-swapraja-di-daerah-istimewa-surakarta-1945-1946/ [Diakses pada 1 Juli 2020].

Mulyadi, M. H. 1999. Runtuhnya Kekuasaan "Kraton Alit": Studi Radikalisasi Sosial "Wong Sala" dan Kerusuhan Mei 1998 di Surakarta. LPTP Surakarta.

Prasetyo, H. 2001. “Wajah Kauman Surakarta 1910-1930”, Skripsi. FIB, UGM.

Priyatmoko, H. 2017 Maret 7. “Historiografi (Keturunan) Arab di Solo”. Joglosemar. Opini : 9

Putri, R.H. “Hak dan Kewajiban Raja sebagai Titisan Dewa”, https://historia.id/kuno/ articles/hak-dan-kewajiban-raja-sebagai-titisan-dewa-vQJJB [Diakses pada 25 Juni 2020].

Qomarun dan Budi Prayitno. 2007. “Morfologi Kota Solo (Tahun 1500-2000)”, dalam Dimensi Teknik Arsitektur Vol. 35 No.1.

Ridwiyanto, A. 2011. ”Batavia sebagai Kota Dagang pada Abad XVII sampai Abad XVIII”. Skripsi. Fakultas Adab dan Humaniora. UIN Syarif Hidayatullah.

Rosiana, B.R. 2013. “Terbentuknya Birokrasi Modern di Surakarta Tahun 1945-1950”. Skripsi. Jurusan Ilmu Sejarah. UNS.

Saefullah, H. 2013. ”Kaum Arab-Hadrami di Indonesia: Sejarah dan Dinamika Diasporanya”, https://antimateri.com/ kaum-arab-hadrami-di-indonesia-sejarah -dan-dinamika-diasporanya-1/#/ [Diakses 17 Juni 2020].

Sajid, R.M. 1984. Babad Sala. Perpsutakaan Istana Mangkunegaran, Solo.

Santoso, J. 1984. “Konsep Struktur dan Bentuk Kota di Jawa s/d Abad XVIII”.

Dalam Junianto. 2019. “Konsep Mancapat-Mancalima dalam Struktur Kota Kerajaan Mataram Islam Periode Kerajaan Pajang sampai dengan Surakarta”, dalam Mintakat, Vol. 20, No.2

Setiawati, N.A. 2011. Dari Tanah Sultan menuju Tanah Rakyat. Yogyakarta : STPN Press

Soemardjan, Selo. 1981. Perubahan Sosial di Yogyakarta. Dalam Zaenurrosyid, A. 2013. “Maridjan Menang Taruhan (Analisis Antropologis terhadap Pertarungan Agama-Budaya Maridjan pada 2006)” dalam Analisa Vol. 20, No.2

Suryono, S.J. dan Aji Wiyoko. 2015. “Peleburan Tradisional Pasir Besi Bengawan Solo dan Pasir Besi Merapi untuk Bahan Baku Besi Keris dan Pamor Keris”. Hasil Penelitian. ISI Surakarta.

Tibbetts, G.R. 1956. ”Pre-Islamic Arabia and South-East Asia”, dalam Journal of the Malayan Branch of the Royal Asiatic Society Vol. 29, No. 3

Zaida, S.N.A. dan Nurhayati H.S.Arifin. 2010. “Surakarta: Perkembangan Kota sebagai Akibat Pengaruh Perubahan Sosial pada Bekas Ibukota Kerajaan di Jawa”, dalam Jurnal Lanskap Indonesia, Vol. 2, No. 2.

Refbacks

  • There are currently no refbacks.