Pengarusutamaan Kemiskinan Dalam Dokumen Perencanaan Penggunaan Anggaran Desa di Kecamatan Trucuk Kabupaten Klaten

Muhammad Emeraldo Zidane, Rutiana Dwi Wahyunengseh

Sari

Kemiskinan pedesaan masih menjadi masalah di Indonesia. Menyikapi itu, Pemerintah Indonesia melakukan berbagai upaya salah satunya dengan pengalokasian Dana Desa. Sebagai bagian dari mekanisme, pemerintah menyusun perencanaan dalam bentuk dokumen Rencana Kerja Pemerintah Desa (RKPDes) dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes). Kecamatan Trucuk merupakan kecamatan dengan penyumbang angka kemiskinan tertinggi di Kabupaten Klaten. Perkembangan penurunan kemiskinan di Kabupaten Klaten dapat dikatakan baik di wilayah solo raya bahkan mencatatakan penurunan tertinggi. Atas dasar tersebut, penelitian ini ingin melihat perencanaan penggunaan anggaran desa terfokus pada aspek peningkatan kesejahteraan masyarakat di desa-desa Kecamatan Trucuk, Kabupaten Klaten. Penelitian ini menggunakan analisis isi kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Ciri penganggaran pro-poor digunakan untuk menganalisis data yang ada. Pengumpulan data menggunakan metode wawancara dan studi dokumen, data yang terkumpul akan dianalisis menggunakan analisis isi dan dibandingkan dengan data wawancara melalui metode Triangulasi. Hasil penelitian menemukan bahwa penganggaran pro-poor pada masing-masing desa terfokus pada bidang infrastruktur, jaminan sosial, serta kesehatan. Tidak selarasnya program di RKPDes dan APBDes disebabkan oleh keterbatasan anggaran serta pergeseran prioritas program. Kemudian hal yang menjadi penghambat dalam upaya penanggulangan kemiskinan desa setidaknya disebabkan oleh 3 faktor yaitu data yang tidak akurat, anggaran yang terbatas, serta budaya masyarakat.

Kata Kunci

Penganggaran Pro-Poor; Desa; Kemiskinan.

Teks Lengkap:

PDF

Referensi

Arfiansyah, M. A 2020. ‘Dampak dana desa dalam penanggulangan kemiskinan di Jawa Tengah’, Jurnal Lisyabab, vol. 1, no.1, hh. 91-106. doi: https://doi.org/10.58326/jurnal%20lisyabab.v1i1.20 Cahyat, A., & Moeliono, M., 2005. ‘Pengarusutamaan kemiskinan: Apa, mengapa dan bagaimana?’, tersedia di: https://hdl.handle.net/10568/19347 (Diakses: 5 Agustus 2022) Chambers, R. 1995. ‘Poverty and livelihoods: whose reality counts?’, Environment and urbanization, vol. 7, no.1, hh. 173-204. Doi:https://doi.org/10.1177/095624789500700106 Drisko, J. & Maschi, T., 2016. Content Analysis, Oxford University Press, Oxford. Eriyanto 2011. Analisis isi: Pengantar metodologi untuk penelitian ilmu komunikasi dan ilmu-ilmu sosial lainnya, Prenadamedia Group, Jakarta. Fasya, M. N., Prayitno, G., & Subagiyo, A 2020. ‘Hubungan kemiskinan dan indeks desa membangun di Kecamatan Jabung, Kabupaten Malang’, Planning for Urban Region and Environment Journal (PURE), vol. 9, no.3, hh. 223-232. Tersedia di: https://purejournal.ub.ac.id/index.php/pure/article/view/150/184. (Diakses: 29 Juli 2022) Ikhsan, Hajad, V., Marefanda, N., Saputra, A., & Herizal. 2022. ‘The special autonomy funds are not for poverty alleviation: A lesson from Aceh’s 15 Jurnal Mahasiswa Wacana Publik Volume 4 , Nomor 1 , 2024 Halaman 1-16. E-ISSN 2798-5326 Way’, Journal of Local Government Issues (LOGOS), vol. 5, no.2, hh. 161–175. Doi:https://doi.org/10.22219/logos.v5i2.21658. Kementerian Keuangan. (n.d.). Website PEN, Website PEN. Tersedia di: https://pen.kemenkeu.go.id/in/post/mengapa-program-pen#pen_kesehatan (Diakses: 26 Juni 2023) Mgomezulu, W. R., & Chitete, M. M. 2023. ‘Effectiveness of pro-poor interventions on wealth accumulation and household engagement in income generation in Malawi’, Research in Globalization, vol. 6, hh. 10012. Doi:https://doi.org/10.1016/j.resglo.2023.100127 Nursini, N., Agussalim, A., Suhab, S., & Tawakkal, T. 2018. ‘Implementing pro poor budgeting in poverty reduction: A case of local government in Bone District, South Sulawesi province, Indonesia’. International Journal of Economics and Financial Issues, vol. 8, no.1, hh. 30, tersedia di https://www.proquest.com/scholarly-journals/implementing-pro-poor-budg eting-poverty-reduction/docview/2270048770/se-2. (Diakses: 24 Juni 12 September 2022) Padriyansyah. 2015. Analisis penerapan dan perkembangan pro-poor budgeting di Provinsi Sumatera Selatan tahun 2009-2013, Jurnal Ilmiah Ekonomi Global Masa Kini ,vol. 6, no. 2, hh. 20-31. doi: https://doi.org/10.36982/jiegmk.v6i2.62. Prakoso, T. S., & Suseno, P. (2022). ‘Penurunan kemiskinan di Klaten tertinggi se-Soloraya, berkurang 13.360 jiwa’, Solopos Soloraya, tersedia di: https://soloraya.solopos.com/penurunan-kemiskinan-di-klaten-tertinggi-sesoloraya-berkurang-13-360-jiwa-1506294/amp, (Diakses: 23 Desember 2023) Rustanto, B. 2015. Menangani Kemiskinan, Remaja Rosdakarya, Bandung. Schreier, M. 2012. Qualitative Content Analysis in Practice, SAGE, London. Sugiyono 2013, Memahami Penelitian Kualitatif, Alfabeta, Bandung. Suharto, E., 2013. Kemiskinan dan Perlindungan Sosial di Indonesia, Alfabeta, Bandung. Waroh, Y. K., 2019. ‘Pemberian makanan tambahan sebagai upaya penanganan stunting pada balita di Indonesia’, Embrio, vol. 11, no.1, hh. 47-54. Doi:https://doi.org/10.36456/embrio.vol11.no1.a1852. Yang, Z 2019. ‘Threshold effect of poverty allevation funds on human capital accumulation: A case study of improverished counties in China’, Sustainability, vol. 11, no.

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.