TANTANGAN TAMATAN SMK DALAM MENGHADAPI TENAGA KERJA ASING DI ERA MEA
Abstract
Sudah seharusnya SDM kreatif harus bersiap-siap menghadapi ketatnya persaingan. Dengan digulirkanya MEA merupakan momentum yang baik bagi pengembangan kualitas SDM kreatif karena mempunyai akses yang mudah untuk bekerja di luar negeri. Pemerintah sebagai penentu kebijakan harus lebih tegas dalam menciptakan iklim kerja dan usaha yang kondusif. Meningkatkan kapabilitas SMK sehingga menjadi lembaga pendidikan yang berperspektif sebagai pendidikan berkelanjutan, pengukuran keterampilan dan pemantauan ketercapaian kinerja dilakukan secara tersistem yang kredibel, dan mengadopsi keterampilan pada sektor-sektor yang pertumbuhannya sangat tinggi. Pengembangan fasilitas pendidikan SMK sehingga menjadi pusat layanan unggulan yang bermutu, sarana pengembangan soft skill, dan jaringan internet berkecepatan tinggi, dan sarpras yang mendukung program menuju SMK sebagai TUK sehingga mampu sebagai pelaksana sertifikasi bagi siswa SMK. Paradigma baru pembelajaran SMK yang berorientasi lebih kepada kompetensi dan merujuk ke KKNI, yaitu mengembangkan SMK sebagai LSP yang terlesensi BNSP dan sebagai TUK. Uji kompetensi yang diselenggarakan mengacu pada skema sertifikasi yang terstandar berdasarkan SKKNI. Uji kompetensi diikuti oleh siswa SMK, khususnya Paket Kompetensi Desain Komunikasi, akan menghasilkan lulusan yang siap kerja dan bersaing dipasar kerja sesuai dengan bidangnya. Dengan demikian etos kreatif SDM dalam mengembangkan ekonomi kreatif dapat terwujud dan menjadi kebanggaan bangsa, dan lapangan kerja juga kian meningkat dan terbuka, sehingga pengangguran dan kemiskinan dapat diatasi.
Refbacks
- There are currently no refbacks.