Perancangan Alat Sadap Karet Semi Manual Untuk Peningkatan Produktivitas Petani Sadap

Devi Valsa Deandra

Abstract

Tanaman karet merupakan sumber utama penghasil lateks yang terdapat pada getah beberapa jenis tumbuhan. Lateks berwujud cair didapatkan melalui proses penyadapan tanaman karet, yaitu sebuah tindakan melukai jaringan kulit tanaman karet menggunakan pisau sadap khusus pada bidang sadap yang telah ditentukan. Indonesia sebagai salah satu produsen karet alam terbesar dan terbaik di dunia memiliki lahan karet seluas 3,66 juta hektar dengan produksi karet alam sebesar 3,18 juta ton pada tahun 2014, sedang yang dikelola PT Perkebunan Nusantara selaku Badan Usaha pengelola perkebunan milik negara tercatat 250 hektar dengan produksi mencapai 260 ton. Saat ini teknik penyadapan karet masih menggunakan pisau sadap karet manual berwujud seperti arit yang memiliki profil khusus pada ujung pisau sebagai penyayat jaringan kulit tanaman karet. Penggunaan pisau sadap manual membutuhkan keahlian khusus melalui pelatihan dan pengalaman dalam menyadap karet agar jaringan kambium tanaman karet tidak ikut tersayat oleh pisau yang dapat menyebabkan kanker kulit tanaman karet dimana jaringan kulit yang tumbuh pada bekas bidang sadapan menjadi lebih keras dan susah untuk disayat. Berdasarkan permasalahan tersebut, penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan desain pisau sadap karet semi-manual yang dapat dengan mudah dioperasikan oleh semua kalangan petani sadap, sehingga kesalahan penyadapan dapat diminimalkan. Selain itu penelitian ini juga bertujuan agar pisau sadap semi-manual memiliki kemampuan untuk mengontrol konsumsi kulit tanaman karet dan juga mengontrol kedalaman irisan sadapan agar umur sadap tanaman dapat diperpanjang (sehingga dapat meningkatkan produksi dan keuntungan), serta dapat menghindari tersayatnya jaringan kulit tanaman karet saat proses penyadapan guna menimimalkan peluang terjadinya kanker kulit pada tanaman karet.

 

Refbacks

  • There are currently no refbacks.