Peran Kepemimpinan Kepala Sekolah Dalam Upaya Meningkatkan Efektifitas Pengembangan Diri Guru

Abstract

Pendidikan kejuruan memiliki karakteristik yang berbeda dengan pendidikan umum. Salah satu karakteristik itu adalah bahwa pendidikan kejuruan dirancang untuk menyiapkan peserta didik untuk memiliki kompetensi tertentu. Sehingga dengan kompetensi yang dimiliki tersebut, lulusan SMK dapat mengisi bidang-bidang pekerjaan yang tersedia di dunia usaha dan industri ataupun berwirausaha. Namun pada kenyataannya, lulusan SMK masih sulit mendapatkan pekerjaan sesuai dengan bidangnya. Apalagi dengan diberlakukannya MEA pada tahun 2016, mengharuskan lulusan SMK untuk bersaing dengan tenaga kerja asing untuk mendapatkan pekerjaan di tanah air maupun di kawasan negara-negara ASEAN. Hal ini disebabkan karena kompetensi yang dimiliki oleh lulusan SMK kurang sesuai dengan tuntutan dunia usaha dan dunia industri. Permasalahan tersebut tentunya tidak dapat dilepaskan dari peran guru sebagai ujung tombak pembelajaran di kelas. Guru dianggap memiliki kompetensi yang kurang memadai dalam mengelola pembelajaran. Padahal, sebagian besar guru telah diakui keprofesionalannya dengan diberikan sertifikat profesi serta diberikan tunjangan profesional dari pemerintah. Dengan adanya pemberian tunjangan profesi tersebut diharapkan dapat membantu guru untuk melakukan kegiatan pengembangan diri. Namun pada kenyataannya, hasil Uji Kompetensi Guru (UKG) yang dilakukan pemerintah menunjukkan bahwa kompetensi guru masih jauh dari harapan. Oleh karena itu peran kepala sekolah sebagai manajer dan leader sangatlah penting dalam merencanakan, melaksanakan, mengawasi dan mengevaluasi program pengembangan diri guru. Sehingga pengembangan diri yang dilakukan oleh guru dapat berjalan dengan efektif untuk mewujudkan guru SMK yang kompeten. Peningkatan kompetensi tersebut pada akhirnya akan berdampak kepada peningkatan kualitas lulusan SMK yang dapat terserap di dunia usaha dan industri serta mampu bersaing dengan tenaga kerja dari dalam maupun luar negeri