STUDI EKSPERIMEN PENGGANTI AGREGAT KASAR DENGAN TERAK BAJA TERHADAP KUAT TEKAN BETON NORMAL

Ardana Dika Anggara, Anis Rahmawati, Aryanti Nurhidayati

Abstract

Terak baja merupakan limbah dari sisa pengecoran logam, sebagian digunakan untuk urugan tanah dan sisanya dibiarkan begitu saja. Limbah ini dalam masyarakat belum dimanfaatkan secara optimal, sehingga dilakukan penelitian dengan menambahkan terak baja dalam campuran beton.  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh terak baja pengganti agregat kasar terhadap kuat tekan beton normal dengan campuran perbandingan 1:2:3. Penelitian menggunakan metode eksperimen, dengan sampel pengujian kuat tekan beton berbentuk silinder dimensi 150 mm x 300 mm. Adapun persentase penggantian yang digunakan adalah 0%, 20%, 40%, 60%, 80%, dan 100%  dari volume agregat kasar, sedangkan variasi umur pengujian benda uji adalah 14 hari, 28 hari, 60 hari, dan 90 hari. Pengujian kuat tekan dilakukan dengan CTM (Compressing Testing Machine) menurut SNI 1974-2011. Hasil penelitian penggantian terak baja dan variasi umur berpengaruh terhadap kuat tekan beton terak baja. Penggantian terak baja dan variasi umur menghasilkan kuat tekan optimal beton terak pada persentase 60% yaitu 11,78 MPa pada umur 14 hari, 14,05 MPa pada umur 28 hari, 18,29 MPa pada umur 60 hari, dan 20,36 MPa pada umur 90 hari, hal ini terjadi karena pada persentase 60% memiliki nilai slump paling kecil dari penggantian terak yang lain.

 

Kata Kunci: beton terak, limbah, kuat tekan

Full Text:

PDF

References

____. (2011). Standar Nasional Indonesia 1974 Cara uji Tekan Beton dengan Benda Uji Silinder. Jakarta: Badan Standarisasi Nasional.

____, (2013). Standar Nasional Indonesia 4810 Tata Cara Pembuatan dan Perawatan Spesimen Uji Beton di Lapangan. Jakarta : BSN.

Asroni, Ali. (2010). Balok dan Pelat Beton Bertulang. Yogyakarta : Graha Ilmu.

Devi & Gnanavel. (2014). Properties of Concrete Manufactured Using Steel Slag. Procedia Engineering, 97, 95-104. Diakses dari http://sciencedirect.com/science/article/pii/S1877705814032883 [3 Agustus 2017].

Dipohusodo, Istimawan. (1993). Stuktur Beton Bertulang. Jakarta :DPU RI.

DPU. (1971). Peraturan Beton Bertulang Indonesia. Bandung : Yayasan LPMB. Bandung : Yayasan LPMB.

Gunawan, M.A. (2013). Statistik untuk Penelitian Pendidikan. Yogyakarta : Parama Publishing.

Mulyono, Tri. (2004). Teknologi Beton. Yogyakarta: Andi Publishing.

Nilforous & Reza, Muhammad. (2005). The Effect of Micro Silica on Permeability and Chemical Durability of Concrete Used in Corrosive Environment. 24, 02, 31-37. Diakse dari http://SID.ir [5 Oktober 2017].

Ratmasari, Puji. (2013). Pengaruh Penggunaan Terak Sebagai Pengganti Agregat Kasar Terhadap Kuat Tekan Beton dan Berat Jenis Beton Normal dengan Metode Campuran 1:2:3. Skripsi tidak dipublikasikan. Surakarta : Universitas Sebelas Maret.

Riduan & Sunarto. (2013). Pengantar Statistika. Bandung : Alfabeta

Roslan, Nurul Hidayah., Ismail, Muhammad., Majid, Zaiton Abdul., Ghoreishiamiri, Seyedmojtaba., dan Muhammad, Bala. (2016). performance of steel slag and steel sludge in concrete. Construction and Building Materials, 104, 16-24. Diakses dari http://sciencedirect.com/science/article/pii/S0950061815306814 [28 Juli 2017].

Subramani & Ravi. (2015). Experimental Investigation of aggregate With steel slag in concrete. IOSR Journal of Engineering, 05, 64-73. Diakses dari http://iosrjen.org [13 Januari 2017].

Tjokrodimuljo, Kardiyono. (2004). Teknologi Beton. Yogyakarta : Nafiri.

Refbacks

  • There are currently no refbacks.