Sistem Magang Di Unit Produksi/Jasa Untuk Membentuk Soft Skills Dan Hard Skills Siswa Smk

Soeparno Soeparno, Supari Muslim

Abstract

Data Badan Pusat Statistik menjelaskan bahwa angka pengangguran tertinggi didominasi oleh lulusan SMK 11,19%, SMA 9,74%, SMP 7,60%, Diploma I/II/III 6,01%, Universitas 5,50%, dan SD ke bawah dengan 3,51%. Data ini mengindikasikan bahwa rendahnya penyerapan tenaga kerja oleh dunia usaha/dunia industry (du/di) serta masih kurangnya kualitas SDM di Indonesia. Upaya untuk mengatasi berbagai permasalahan tersebut, adalah SMK harus bisa meningkatkan mutu pendidikan dalam membekali tamatannya dengan soft skills dan hard skills yang dibutuhkan oleh dunia kerja dan berusaha menyesuaikan keterampilan yang dimiliki lulusannya dengan kebutuhan industri. Salah satunya dengan membiasakan siswa melaksanakan Sistem Magang di Unit Produksi/Jasa. Hal ini secara eksplisit disebutkan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 29 tahun 1990 pada pasal 29 ayat 2, bahwa untuk mempersiapkan siswa SMK menjadi tenaga kerja, pada SMK dapat didirikan Unit Produksi/Jasa yang beroperasional secara profesional. Untuk itu, SMK harus mampu memberi pengalaman belajar kepada siswanya agar menguasai kompetensi produktif secara profesional. Sehingga soft skills dan hard skills siswa dapat diperoleh melalui proses pembelajaran di Unit Produksi/Jasa. Tujuan dari penelitian ini adalah ingin mengetahui tingkat soft skills dan hard skills siswa SMK pada magang di Unit Produksi/Jasa. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan tingkat soft skills dan hard skills siswa SMK pada magang di Unit Produksi/Jasa tergolong tinggi dengan rerata sebesar 3,98 dari skala maksimal 5, yang berarti soft skills dan hard skills siswa SMK dalam magang di Unit Produksi/Jasa masuk pada katerori baik. Hasil ini menunjukkan bahwa soft skills dan hard skills siswa terbentuk dari kompetensi kerja siswa.

 

Kata Kunci: Sistem Magang, Unit Produksi, Soft skills, Hard skills

Full Text:

PDF

References

Amrozi. (2011). Kesesuaian Sarana Prasarana, Kompetensi Guru, Manajemen dan Proses Praktikum Prodi Keahlian Teknik Otomotif Ditinjau dari Standar pada Peraturan Pemerintah RI Nomor 19 tahun 2005 di SMK se Kota Bontang. Jurnal Teknik Mesin, 17 (1): 15-28.

Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian Pendidikan. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Depdikbud. (1992). Pedoman Pelaksanaan Unit Produksi. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Depdiknas. (2007). Manajemen Unit Produksi/Jasa Sebagai Sumber Belajar Siswa dan Penggalian Dana Pendidikan Persekolahan. Jakarta: Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan.

Depdiknas. (2008). Pelaksanaan Prakerin. Jakarta: Departemen Pendidikan Republik Indonesia.

Dinas Pendidikan Kota Surabaya. (2013). Data Pokok Pendidikan Kota Surabaya. Surabaya: Dinas Pendidikan.

Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan. (1996). Konsep Pendidikan Sistem Ganda Pada SMK di Indonesia. Jakarta: Depdikbud.

Earnest, J., & Melo, F. (2001). Competency-based Engineering Curricula ;an Innovative Approach. (Online), (http://www.ineer.org/Events/ICEE2001/ Proceedings/papers/439.pdf), [2 Mei 2017].

Hasbullah. 2010. Implementasi Pabrik Pengajaran (Teaching Factory) untuk Meningkatkan Kompetensi Siswa SMK. Aptekindo 1907(2): 395-402.

Judowati, S.A. (2010). Keefektifan Pelaksanaan Program Unit Produksi Sekolah pada Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Kota Blitar. Tesis tidak diterbitkan. Malang: Program Pascasarjana Universitas Negeri Malang.

Mulyatiningsih, E. (2010). Studi Kelayakan Kebijakan Peningkatan Jumlah Peserta Didik SMK di Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Prosiding disajikan pada Simposium, Yogyakarta. (Online), (http://staff.uny.ac.id), [23 November 2017].

Pardjono & Windiyati, H. (2011). Implementasi Pembelajaran Berbasis Kompetensi di SMK. (online), (http://www.google.com/url?q=http://staff. uny.ac.id/system/files/pengabdian/prof-drs-pardjono-msc-phd/peran-dudi-utk-smk.docx&sa=U&ei=r9x-UYQM4LXrQfSs4HIAQ&ved=0CBgQ FjAA&usg=AFQjCNGUe6XSfytr75_fUXTFgCz_ov90MQ), [20 Mater 2017].

Peraturan Pemerintah RI No. 29 Tahun 1990 tentang Pendidikan Menengah. Jaringan Dokumentasi dan Informasi Kementrian Agama. (Online), (http://jabar.kemenag.go.id), [29 Januari 2017].

Rusnani. (2012). Pelaksanaan Unit Produksi pada Sekolah Menengah Kejuruan Negeri Kelompok Bisnis Dan Manajemen. Jurnal Pendidikan Vokasi. 2(3): 338-354.

Sarjono, H & Julianita, W. (2011). SPSS vs Lisrel: Sebuah Pengantar, Aplikasi untuk Riset. Jakarta: Salemba Empat.

Sonhadji, A. (2012). Manusia, Teknologi dan Pendidikan Menuju Peradaban Baru. Malang: Universitas Negeri Malang (UM Press).

Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Suprapto, B. (2009). Pedoman Pengembangan Sekolah Seutuhnya. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Sutopo, A. (2012). Evaluasi Efektivitas Unit Produksi. Jurnal Penelitian dan Evaluasi Pendidikan. 16(1): 207-224.

Syafrion. (2011). Kontribusi Praktik Kerja Industri dan Unit Produksi Sekolah Terhadap Pencapaian Kompetensi Siswa pada Mata Pelajaran Produktif Teknik Elektro. Tesis tidak diterbitkan. Bandung: Program Pascasarjana UPI Bandung.

Winarsunu, T. (2006). Statistik dalam Penelitian Psikologi dan Pendidikan. Malang: UMM Press.

Refbacks

  • There are currently no refbacks.