Hubungan Fase Kemoterapi dengan Kualitas Hidup Anak Leukemia Limfoblastik Akut di RSUD Dr. Moewardi Surakarta
Abstract
Pendahuluan: Leukemia Limfoblastik Akut (LLA) merupakan keganasan hematologi yang sering terjadi pada anak-anak. Terapi pengobatan utama yang diberikan kepada anak yang menderita LLA adalah kemoterapi. Penggunaan obat-obatan kemoterapi menimbulkan berbagai efek samping yang dapat mempengaruhi kualitas hidup penderita. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara fase kemoterapi dengan kualitas hidup pasien anak yang menderita LLA.
Metode: Rancangan penelitian ini adalah studi analitik dengan pendekatan cross-sectional dengan sampel 33 anak penderita LLA (usia 2-18 tahun) di RSUD Dr. Moewardi Surakarta. Data yang didapat merupakan data primer menggunakan kuesioner PedsQL 4.0 penilaian orang tua dan data sekunder menggunakan rekam medis pasien. Data yang terkumpul dianalisis secara univariat dan bivariate dengan uji Gamma menggunakan SPSS Statistics 25 for Windows.
Hasil: Pada penelitian ini didapatkan 9 anak menjalani kemoterapi fase induksi, 8 anak fase konsolidasi, dan 16 anak fase rumatan. Pada kelompok fase induksi didapatkan semua anak memiliki kualitas hidup buruk, pada fase konsolidasi didapatkan 2 anak dengan kualitas hidup baik dan 6 anak dengan kualitas hidup buruk, serta pada fase rumatan (pemeliharaan) didapatkan 11 anak dengan kualitas hidup baik dan 5 anak dengan kualitas hidup buruk. Pada uji Gamma didapatkan hubungan yang signifikan (p=0.000) antara fase kemoterapi dengan kualitas hidup anak Leukemia Limfoblastik Akut di RSUD Dr. Moewardi Surakarta.
Kesimpulan: Terdapat hubungan antara fase kemoterapi dengan kualitas hidup anak Leukemia Limfoblastik Akut di RSUD Dr. Moewardi Surakarta.
Pendahuluan: Leukemia Limfoblastik Akut (LLA) merupakan keganasan hematologi yang sering terjadi pada anak-anak. Terapi pengobatan utama yang diberikan kepada anak yang menderita LLA adalah kemoterapi. Penggunaan obat-obatan kemoterapi menimbulkan berbagai efek samping yang dapat mempengaruhi kualitas hidup penderita. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara fase kemoterapi dengan kualitas hidup pasien anak yang menderita LLA.
Metode: Rancangan penelitian ini adalah studi analitik dengan pendekatan cross-sectional dengan sampel 33 anak penderita LLA (usia 2-18 tahun) di RSUD Dr. Moewardi Surakarta. Data yang didapat merupakan data primer menggunakan kuesioner PedsQL 4.0 penilaian orang tua dan data sekunder menggunakan rekam medis pasien. Data yang terkumpul dianalisis secara univariat dan bivariate dengan uji Gamma menggunakan SPSS Statistics 25 for Windows.
Hasil: Pada penelitian ini didapatkan 9 anak menjalani kemoterapi fase induksi, 8 anak fase konsolidasi, dan 16 anak fase rumatan. Pada kelompok fase induksi didapatkan semua anak memiliki kualitas hidup buruk, pada fase konsolidasi didapatkan 2 anak dengan kualitas hidup baik dan 6 anak dengan kualitas hidup buruk, serta pada fase rumatan (pemeliharaan) didapatkan 11 anak dengan kualitas hidup baik dan 5 anak dengan kualitas hidup buruk. Pada uji Gamma didapatkan hubungan yang signifikan (p=0.000) antara fase kemoterapi dengan kualitas hidup pasien anak yang menderita LLA di RSUD Dr. Moewardi Surakarta.
Kesimpulan: Terdapat hubungan antara fase kemoterapi dengan kualitas hidup pasien anak yang menderita LLA di RSUD Dr. Moewardi Surakarta.
Full Text:
PDF (Bahasa Indonesia)Refbacks
- There are currently no refbacks.