Hubungan Paparan Asap Rokok dengan Kejadian Rinitis Alergi Pada Siswa SMP di Surakarta
Abstract
Pendahuluan: Rinitis alergi merupakan salah satu masalah kesehatan yang umum di seluruh dunia. Berdasarkan hasil penelitian WHO, terdapat 400 juta populasi menderita rinitis alergi secara global. Dari hasil studi ISAAC, prevalensi rinitis alergi di seluruh dunia mencapai 14,6% pada kelompok usia 13-14 tahun. Di Indonesia, prevalensi rinitis alergi mencapai 12,4% dan masih terus meningkat. Berdasarkan hasil studi Global Adult Tobacco Survey(GATS) tahun 2021, jumlah perokok aktif di Indonesia mencapai 69,1 juta populasi, sedangkan jumlah populasi perokok pasif di Indonesia tercatat mencapai 120 juta orang. Peningkatan kejadian rinitis alergi salah satunya dikaitkan dengan paparan asap rokok. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan paparan asap rokok dengan kejadian rinitis alergi pada siswa SMP di Surakarta.
Metode:Penelitian ini adalah studi observasional analitik dengan pendekatan cross sectional atau potong lintang. Sampel diambil secara acak dengan total sampel 139 sampel. Pengambilan data dilakukan dengan kuesioner ISAAC dan diolah dengan menggunakan uji statistik Chi-Square.
Hasil:Terdapat 122 subjek (87,8%) yang terpapar asap rokok dan 73 subjek (52,5%) yang mempunyai rinitis alergi. Berdasarkan hasil analisis data, didapatkan hasil signifikansi atau p value adalah 0.129 (p > 0,05).
Kesimpulan: Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara paparan asap rokok dengan kejadian rinitis alergi pada siswa SMP di Surakarta.
Kata Kunci: Paparan Asap Rokok, Rinitis Alergi, Anak
Full Text:
PDF (Bahasa Indonesia)Refbacks
- There are currently no refbacks.