ANALISIS NILAI EKONOMI USAHATANI BAWANG MERAH (Allium cepa L.) OFF SEASON DAN IN SEASON PADA LAHAN PASIR PANTAI (Studi Kasus di Desa Srigading Kecamatan Sanden Kabupaten Bantul DIY)

Arif Rahman Hakim, Rajiman Rajiman, Rika Nalinda

Abstract


Abstract: This study aims to determine the economic value of shallot cultivation offseason and in-season. It was conducted in Srigading Village, Sanden District, Bantul Regency on March to July 2017 using comparative study method. Sampling was chosen purposively for village and farmer groups. Samples of farmers taken using proportional sampling and snowball sampling method by 30 peoples. Statistical analysis using the t-test. The results of the study showed that off-season and in-season shallot farming was not significantly different and feasible economically. This is can be seen from the result of t-test of average shallot farmers income is t-count<t-table (0,617<2,048) and sig. (2-tailed) 0,542>0,05, the result of average difference test of farmers profit is t-count<t-table (0,396<2,048) and sig. (2-tailed) 0,695>0,05, while
the result of average difference test of business feasibility (R/C ratio) on shallotcultivation is t-count<t-table (0,150<2,048) and sig. (2-tailed) 0,882>0,05. While analysis of farming is average revenue of shallot farmers off-season Rp 20.471.149,3 and in-season Rp 18.081.789,6, average profit of shallot farmers offseason Rp 11.922.949,9 and in-season Rp 10.520.079,9, and average business feasibility (R/C ratio) of shallot farmers off-season 2,39 and in-season 2,33.

 

Abstrak: Kajian ini bertujuan untuk mengetahui nilai ekonomi budidaya bawang
merah lahan pasir pantai off season dan in season. Kajian dilakukan di Desa Srigading
Kecamatan Sanden Kabupaten Bantul bulan Maret-Juli 2017 dengan menggunakan
metode kajian komparatif. Pengambilan sampel dipilih secara purposive untuk tingkat
desa dan kelompok tani. Sampel petani diambil secara proporsional sampling dan
snowball sampling sebanyak 30 orang. Analisis statistik menggunakan uji-t. Hasil
kajian menunjukkan bahwa secara ekonomi usahatani bawang merah off season dan in
season tidak berbeda nyata dan layak diusahakan. Hal ini dilihat dari hasil uji beda
rata-rata penerimaan petani bawang merah yaitu t-hitung<t-tabel (0,617<2,048)
dan sig.(2-tailed) 0,542>0,05,hasil uji beda rata-rata keuntungan petani bawang merah
adalah t-hitung<t-tabel (0,396<2,048) dan sig.(2-tailed) 0,695>0,05, dan hasil uji beda
rata-rata kelayakan usaha (R/C ratio) budidaya bawang merah yaitu t-hitung<t-tabel
(0,150<2,048) dan sig.(2-tailed) 0,882>0,05. Sedangkan hasil analisis usahatani yaitu
penerimaan rata-rata petani bawang merah off season Rp 20.471.149,3 dan in season
Rp 18.081.789,6, keuntungan rata-rata petani bawang merah off season Rp 11.922.949,9 dan in season Rp 10.520.079,9, dan kelayakan usaha (R/C ratio) rata-rata petani bawang merah off season 2,39 dan in season 2,33.


Keywords


bawang merah; lahan pasir pantai; off season; in season

Full Text:

PDF


DOI: https://doi.org/10.20961/sepa.v14i1.21046

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


 

Creative Commons License