AIR BERSIH UNTUK MASYARAKAT MISKIN DENGAN SUMUR BOR

Ernawati Sri Sunarsih

Abstract

Abstract

Levying problem of clean water to society represent indispensablelity and cannot be obviated as one of medium to reach healthy society. But, Indonesia society in reality, especially in drought district, very difficult to get cleanness water. For the purpose, cannot be denied that in district which is difficult gets cleanness water very susceptible to contagion disease. Ironic problem to cleanness water access is ‘ cost of water, 'when poor clan exactly must pay for 5 times more is compared to rich clan. Main problem - especially for they there is no koneksi and access either to PDAM and or alternative of other piping water system. Its question, what which can done sees so the tightness of poor clan access to the healthy and clean water.

Method applied in execution of application program is counselling, training and practice programly so that society can self-supportingly manages together to fulfill cleanness amount of water required.

Obtained result from this activity is available of source of clean water which in the form of well drill with casing made from PVC AW pipe  have diameter 4" with deepness 35 m, provided with: (1) Submersible pump which is with power of 1 PK with debit 1 litre/second, (2) Input pipe from PVC AW materials is having diameter 1,25” and cable for automatic of water level from well location to water receptacle, (3) Water receptacle with elevation of foundation 1,5 m and having capacities 5000 litres, and (4) Box panel automatic water level, what is functioning controls water level at well and water receptacle.

 

Key words: contagion disease, poor clan, clean water, well drill

 

Abstrak

Masalah pengadaan air bersih bagi masyarakat merupakan kebutuhan yang mutlak dan tidak bisa dihindarkan sebagai salah satu sarana untuk mencapai masyarakat sehat. Namun, kenyataannya masyarakat Indonesia, khususnya di daerah kering, sangat sulit mendapatkan air bersih. Untuk itu, tidak bisa dipungkiri bahwa di daerah yang sulit mendapatkan air bersih sangat rentan terhadap penyakit menular. Persoalan ironis atas akses air bersih adalah ‘cost of water,’ ketika kaum miskin justru harus membayar 5 kali lipat dibanding si kaya. Persoalan utamanya - terutama bagi mereka yang tidak ada koneksi dan akses baik ke PDAM ataupun alternatif sistem air perpipaan lainnya. Secara umum hal tersebut menyangkut kurangnya investasi, terbatasnya sumber air baku, buruknya management (perilaku korup) dan beberapa isu sosial-politis dan sosial lainnya. Pertanyaannya, apa yang dapat dilakukan melihat begitu sempitnya akses kaum miskin atas air bersih dan sehat.

Metode yang digunakan dalam pelaksanaan program penerapan ipteks ini adalah penyuluhan, pelatihan dan praktik secara terprogram agar masyarakat mampu secara mandiri mengelola bersama untuk memenuhi kebutuhan  air bersih.

Hasil yang diperoleh dari kegiatan ini adalah tersedianya sumber air bersih yang berupa sumur bor dengan casing terbuat dari pipa PVC AW berdiameter 4” dengan kedalaman 35 m, yang dilengkapi dengan: (1) Pompa submersible yang berkekuatan 1 PK dengan debit 1 liter/detik, (2) Pipa input dari bahan PVC AW berdiameter 1,25” dan kabel untuk otomatis level air dari lokasi sumur sampai ke bak penampungan, (3) Bak penampungan dengan ketinggian pondasi 1,5 m dari muka tanah dan berkapasitas 5000 liter, dan (4) Box panel automatic water level, yang berfungsi mengontrol level air pada sumur dan bak penampung.

 

Kata kunci: penyakit menular, kaum miskin, air bersih, sumur bor

Full Text:

PDF

Refbacks

  • There are currently no refbacks.