Analisis Korelasi Suhu Muka Laut dan Curah Hujan di Stasiun Meteorologi Maritim Kelas II Kendari Tahun 2005 – 2014

Rizka Erwin Lestari, Ambinari Rachmi Putri, Imma Redha Nugraheni

Abstract

Abstract:. Sea surface temperature is one of many factors influencing with the weather pattern in Indonesia. This is caused by evaporation process which in turn is influenced by sea surface temperature then it will form a cloud and trigger to rainfall in the land. Additionally, it needs to be known that rainfall can affect to human activities especially in the agriculture sector. The correlation between rainfall and global sea surface temperature has been researched but the researchers have not taken into consideration yet for local sea surface temperature. Because of that, it needs to research about the correlation between rainfall and local sea surface temperature. In this paper, it uses rainfall data for synoptic observation in Maritime Meteorological Station of Kendari 2005 – 2014 and sea surface temperature data of NOAA. The analyzing used is pearson correlation analyzing to determine correlation coefficient value with lag time 1 month and hypothesis testing. Besides that, the researcher sets groups of domain sample to 8 grids. From the result of data processing, it shows that there is correlation between sea surface temperature and rainfall in Maritime Meteorological Station of Kendari. The strongest correlation happens in grid 6 (120°22’30’’ E - 130°7’30’’ E / 9°52’30’’ S - 5°7’30’’ S) and grid 8 (120°22’30’’ E - 130°7’30’’ E / 4°52’30’’ S - 0°7’30’’ S). Correlation sea surface temperature with a lag time of 1 month shows higher correlation than without lag time. According to this result, rainfall prediction in Maritime Meteorological Station of Kendari can involve sea surface temperature in grid 6 and 8 with a lag time of 1 month.

 

Abstrak: Suhu muka laut merupakan salah satu unsur yang berpengaruh terhadap pola cuaca di Indonesia. Hal ini disebabkan karena suhu muka laut berperan penting dalam proses penguapan sehingga mempengaruhi pembentukan awan dan selanjutnya mempengaruhi curah hujan. Pada sisi lain, diketahui bahwa curah hujan berpengaruh terhadap kehidupan manusia seperti contohnya pada sektor pertanian. Hubungan antara curah hujan dengan suhu muka laut global telah banyak diteliti, tetapi untuk suhu muka laut lokal belum banyak diperhitungkan oleh para peneliti. Oleh karena itu, perlu dilakukan kajian tentang hubungan curah hujan dan suhu muka laut disekitar wilayah yang menjadi sampel . Adapun data yang digunakan pada kajian ini adalah data curah hujan Stasiun Meteorologi Maritim Kelas II Kendari tahun 2005 – 2014 dan data suhu muka laut dari NOAA. Analisis yang dilakukan adalah analisis korelasi pearson untuk menentukan nilai koefisien korelasi dengan lag waktu 1 bulan dan uji hipotesis. Selain itu peneliti mengelompokkan wilayah menjadi 8 grid. Dari hasil pengolahan data yang telah dilakukan menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara suhu muka laut dan curah hujan di Stasiun Meteorologi Kelas II Kendari. Korelasi terkuat terjadi pada suhu muka laut di wilayah grid 6 (120°22’30’’ BT - 130°7’30’’ BT / 9°52’30’’ LS - 5°7’30’’ LS) dan grid 8 (120°22’30’’ BT - 130°7’30’’ BT / 4°52’30’’ LS - 0°7’30’’ LS). Korelasi suhu muka laut dengan lag 1 bulan menunjukkan nilai yang lebih besar daripada korelasi tanpa lag waktu. Sehingga dalam menentukan curah hujan di wilayah Stasiun Meteorologi Maritim Kelas II Kendari dapat melibatkan unsur suhu muka laut pada grid 6 dan 8 dengan lag waktu 1 bulan.

Keywords

korelasi pearson; uji hipotesis; suhu muka laut; curah hujan

Full Text:

PDF

References

Aldrian, Edvin. (2008). Meteorologi Laut Indonesia. Badan Meteorologi Geofisika. Jakarta : Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika.

NOAA. (2017, Maret 1). Daily Sea Surface Temperature. Retrieved from https://www.esrl.noaa.gov/psd/map/clim/sst.shtml.

Ahmad, Eeng dan Epi Indriani. (2007). Membina Kompetensi Ekonomi. Bandung : Grafindo Media Pratama.

Raharja, Adyaksa Budi. (2007). Hubungan Suhu Muka Laut dengan Curah Hujan di Stasiun Meteorologi Tegal Periode 1989 – 2008. Tugas Akhir : STMKG.

Refbacks

  • There are currently no refbacks.