PENGARUH PEMBERIAN JUS LABU SIAM TERHADAP PERUBAHAN TEKANAN DARAH PADA WANITA LANJUT USIA DENGAN HIPERTENSI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS NGORESAN

Rizky Suryaning Utami, Erindra Budi Cahyanto, Endang Listyaningsih

Abstract


Latar Belakang: Hipertensi merupakan masalah kesehatan masyarakat di dunia yang berkaitan erat dengan pola perilaku hidup masyarakat. Pengobatan hipertensi dapat dilakukan dengan terapi non farmakologis salah satunya dengan labu siam. Kandungan kalium dalam labu siam memiliki efek diuretik sehingga dapat menurunkan kadar garam dalam darah melalui ekskresi urin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian jus labu siam terhadap perubahan tekanan darah.

Metode: Penelitian ini menggunakan desain kuasi eksperimen dengan pretest and posttest with control group di wilayah kerja Puskesmas Ngoresan. Teknik sampling menggunakan purposive sampling. Besar sampel adalah 32 wanita lanjut usia yang memenuhi kriteria retriksi. Teknik pengumpulan data menggunakan lembar wawancara, observasi, dan sfigmomanometer. Teknik analisis data menggunakan Wilcoxon, uji T tidak berpasangan, dan Mann-Whitney.

Hasil: Rerata tekanan darah mengalami penurunan dari 153,13/93,75 mmHg menjadi 133,13/81,88 mmHg setelah pemberian perlakuan. Hasil analisis data menunjukkan terdapat perbedaan yang signifikan pada tekanan darah sistolik (p= 0,001< 0,05) dan diastolik (p= 0,000< 0,05) kelompok yang diberikan jus labu siam.

Simpulan: Terdapat pengaruh pemberian jus labu siam terhadap perubahan tekanan darah pada wanita lanjut usia dengan hipertensi di wilayah kerja Puskesmas Ngoresan.

Keywords


Hipertensi; Jus Labu siam; Lanjut usia

Full Text:

Download PDF
rticle

References


Purwanto B (2012). Hipertensi (patogenesis, kerusakan, target organ, dan penatalaksanaan). Edisi ke 1. Surakarta: UNS Press, pp: 3-5, 8-25, 59-60.

Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah (2016). Buku saku kesehatan triwulan 2 tahun 2016. Semarang, pp: 78-79.

Kementerian Kesehatan RI (2014). Riskesdas 2013. pp: 145-146.

Dinas Kesehatan Kota Surakarta (2016). Profil kesehatan Kota Surakarta tahun 2015. Surakarta.

Juliyanto dalam Fitriyani NLC, Walanda DK, Rahman N (2012). Penentuan kadar kalium (K) dan kalsium (Ca) dalam labu siam (Sechium edule) serta pengaruh tempat tumbuhnya. J. Akad. Kim, 1 (4): 174-175.

Elisabeth dalam Jayani I (2016). Pemberian labu siam berimplikasi terhadap perubahan tekanan darah ibu hamil preeklampsi. Jurnal Care, 4 (2): 38.

Andriansyah H (2010). Analisis hubungan faktor-faktor risiko hipertensi dengan kejadian hipertensi pada penduduk usia 20-65 tahun di Kecamatan Kaliwates Kabupaten Jember. Jember, Universitas Jember. Skripsi.

Azizah LM (2011). Keperawatan usia lanjut. Edisi ke 1. Yogyakarta: Graha Ilmu, pp: 1-2, 12, 25-27.

Yeni Y, Djannah SN, Solikhah (2010). Faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian hipertensi pada wanita usia subur di Puskesmas Umbulharjo I Yogyakarta tahun 2009. Jurnal Kesmas UAD, 4 (2)

Kalangi JA, Umboh A, Pateda V (2015). Hubungan faktor genetik dengan tekanan darah pada remaja. Jurnal e-Clinic (eCl), 3 (1): 66.

Setiadhi Y, Kawengian SES, Mayulu N (2016). Analisis faktor yang berhubungan dengan kejadian hipertensi pada kehamilan di Kota Manado. Jurnal e-Biomedik (eBm), 4 (2): 2.

Kyu Ha S (2014). Dietary salt intake and hypertension. Electrolyte Blood Press, 12: 8-9. Review.

Larsen MK, Matchkov VV (2016). Hypertension and physical exercise: The role of oxidative stress. Aarhus, Aarhus University, pp: 19, 25-26. Review.

Mori Y, Tobina T, Shirasaya K, Kiyonaga A, Shindo M, Tanaka H (2011). Long-term effects of home-based bench-stepping exercise training on healthcare expenditure for elderly Japanese. J Epedemiol, 21 (5): 365.

Pestacello LS, MacDonald HV, Lamberti L, Johnson BT (2015). Exercise for hypertension: A prescription update integrating existing recommendations with emerging research. Curr Hypertens Rep, 17: 7.

Bertschi AP, Burnier M (2004). Female sex hormones, salt, and blood pressure regulation. American Journal of Hypertension, 17 (10): 995.

Nurdiana (2008). Efek 17β-Estradiol terhadap densitas reseptor adrenergik-αID dan kontraktilitas otot polos pembuluh darah tikus. Jurnal Kedokteran Brawijaya, 14 (2).

Houston MC (2011). The importance of potassium in managing hypertension. Curr Hypertens Rep, 13: 313-315.

Bazzano LA, Green T, Harrison TN, Reynolds K (2013). Dietary approaches to prevent hypertension. Curr Hypertens Rep, 15: 697-698.

Samadian F, Dalili N, Jamalian A (2016). Lifestyle modifications to prevent and control hypertension. Iranian Journal of Kidney Diseases, 10 (5): 244-246.

Djaelani EKP (2015). Pengaruh sari buah labu siam terhadap perubahan tekanan darah pada lansia penderita hipertensi di PSTW Budhi Luhur Kasongan Bantul Yogyakarta. Yogyakarta, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan ‘Aisyiyah. Naskah publikasi.

Puspito H (2014). Studi komparasi efektivitas pemberian madu, labu siam, labu siam dan madu terhadap tekanan darah penderita hipertensi primer di Dusun Pundung Nogotirto Gamping Sleman Yogyakarta. Yogyakarta, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan ‘Aisyiyah. Naskah publikasi.




DOI: https://doi.org/10.20961/placentum.v6i2.22860

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2018 PLACENTUM: Jurnal Ilmiah Kesehatan dan Aplikasinya

View My Stats

Lisensi Creative Commons
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike International 4.0 (CC BY-SA 4.0).