Penguraian Limbah Tahu Menggunakan Bakteri dan Plasma Ozonasi

Intan Ayu Zuhaela, Mutiara Regita Cahyani, Teguh Endah Saraswati, Sentot Budi Raharjo, Edi Pramono, Sayekti Wahyuningsih, Witri Wahyu Lestari, Dian Maruto Widjonarko

Abstract

Limbah tahu merupakan zat yang berbahaya dan memiliki dampak buruk terhadap lingkungan apabila tanpa proses pengolahan terlebih dahulu. Permasalahan ini dapat diatasi dengan melakukan pengolahan limbah tahu menggunakan bakteri sebagai alternatif pembuatan pupuk organik dan treatment plasma ozonasi untuk mengurangi bau. Penelitian ini bertujuan untuk menguraikan limbah tahu sehingga dapat digunakan sebagai pupuk organik, mengurangi bau busuk yang dihasilkan oleh limbah tahu sehingga aman dan mudah diterapkan oleh masyarakat. Pengolahan limbah tahu tersebut dilakukan dengan variasi metode menggunakan bakteri pengurai mikroorganisme efektif dimodifikasi dengan plasma ozonasi dan aerator, serta penambahan antifoam. Pengolahan limbah dengan plasma ozonasi didahului dengan penambahan antifoam. Hasilnya menunjukkan limbah dengan penambahan antifoam dan plasma ozonasi selama 15, 30 dan 60 menit memiliki karakteristik sangat bau dan keruh. Penambahan bakteri, molase dengan treatment tanpa dan dengan ozonasi selama 14 hari menunjukkan karakteristik yang agak berbeda dengan bau yang agak berkurang dengan sebelumnya tetapi masih sangat keruh. Penambahan EM4treatment plasma dikombinasi dengan plasma ozonasi memberikan karakteristik yang paling baik dengan bau dan kekeruhan yang jauh berkurang. 

Decomposition of Tofu Waste using Bacteria and Ozonation Plasma. Tofu waste is a dangerous substance and had a bad impact on the environment if without not be processed. This problem can be resolved by treating tofu waste using bacteria as an alternative for making organic fertilizers and treating plasma ozonation to reduce odor. The study aims to describe the tofu waste thus it can be used as organic fertilizer, reducing the bad smell produced by tofu waste which is safe and easy for the community to apply. The tofu waste treatment has been treated with a variety of methods using bacteria that decompose microorganisms effectively modified with ozonation plasma and aerators, as well as the addition of antifoam. The waste treatment with ozonated plasma has been processed by the addition of antifoam. The results showed that the waste with the addition of antifoam and ozonation plasma for 15, 30, and 60 minutes had a very odor and cloudy characteristics. The addition of bacteria, molasses treated without and with ozonation for 14 days showed that the tofu wastes have different characteristics with a slightly reduced odor but are still very cloudy. The addition of EM4 plasma treatment combined with ozonated plasma gave the best characteristics with significantly reduced odor and turbidity.

Keywords

bacteria, degradation, ozonation, plasma, tofu waste

Full Text:

PDF

References

Bija S., Yulma Y., Aldian A., Akbar A., 2019, Analisa Perubahan Turbiditas pada Limbah Cair Industri Tahu Menggunakan Kitosan dari Limbah Sisik Ikan Banden, J. Harpodon Borneo, 12(1): 42-47.

Handayani T., Niam M. A., 2018, Pemanfaatan Limbah Tahu Sebagai Pupuk Cair Organik dan Es Krim untuk Meningkatkan Pendapatan dan Pengembangan Produk, J Dedikasi, 15: 100-106.

Sulistiyawati I., Rahayu N.L., Purwitaningrum F.S., 2020, Produksi Biolistrik Menggunakan Microbial Fuel Cell (MFC) Lactobacillus bulgaricus dengan Substrat Limbah Tempe dan Tahu, Majalah Ilmiah Biologi Biosfera: a Scientific Journal, 37(2): 112-117.

Faisal M., Mulana F., Gani A., Daimon H., 2015, Physical and Chemical Properties of Wastewater Discharged from Tofu Industries in Banda Aceh City Indonesia, Research J of Pharmaceutical, Biological, and chemical Sciences, 6(4): 1053-1058.

Setiyono S., Yudo S., 2008, Dampak Pencemaran Lingkungan Akibat Limbah Industri Pengolahan Ikan di Muncar (Studi Kasus Kawasan Industri Pengolahan Ikan di Muncar–Banyuwangi), JAI, 4(1): 68-81.

Pradana T.D., Suharno S., Apriansyah., 2018, Pengolahan Limbah Cair Tahu untuk Menurunkan Kadar TSS dan BOD, J Vokasi Kesehatan, 4(2): 56-62.

Hartatik W., Husnain, Widowati, L. R., 2015, Peranan Pupuk Organik dalam Peningkatan Produktivitas Tanah dan Tanaman, J Sumber Daya Lahan, 9(7): 107-120.

Meriatna M., Suryati S., Fahri A., 2019, Pengaruh Waktu Fermentasi dan Volume Bio Aktivator EM4 (Effective Microorganisme) pada Pembuatan Pupuk Organik Cair (POC) dari Limbah Buah-Buahan, J Teknologi Kimia Unimal, 7(1): 13-29.

Siswati N.D., Theodorus H., Saputra, P. W. E., 2009, Kajian Penambahan Effective Microorganisms (EM4) pada Proses Dekomposisi Limbah Padat Industri Kertas, Buana Sains, 9(1): 63-68.

Refbacks

  • There are currently no refbacks.