Ecopreneurship: Mengubah Sampah Menjadi Berkah
Abstract
Sampah setiap hari bertambah dan sudah menimbulkan masalah karena keterbatasan kapasitas mengolah. Produksi sampah di Kota Surakarta masuk ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) 303.819 kg per hari. Perempuan, salah satu aktor produsen sampah terbesar, karena aktivitas domestik. Di sisi lain, perempuan, potensial sebagai pengolah sampah bernilai ekonomi. Pengabdian kepada masyarakat (PKM) ini mengamankan dua tujuan pembangunan berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs); membantu perempuan menghasilkan produk bernilai ekonomi dari limbah sampah, dan mengurangi produksi sampah. Metode yang dipakai adalah persuasuif, edukatif, dan partisipatif. Hasil dari pelatihan ini menambah pemahaman peserta tentang (i) mengapa perlu mengurangi sampah, (ii) bagaimana mendaurulang sampah menjadi produk yang layak jual; (iii) menghasilkan sampel craft sebagai contoh produk. Peserta yang terlibat tidka hanya perempuan, tetapi juga laki-laki. Testimoni pserta di akhir pelatihan menunjukan bahwa kegiatan ini bermanfaat, membangun kesadaran agen perubahan mengurangi sampah. Seluruh peserta berhasil menyelesaikan penugasan dalam pelatihan ini. Dari pelatihan ini peserta juga dibekali dengan peralatan dasar untuk melanjutkan karya di rumah, berupa mesin lem tembak, gunting, dan pola dasar. Pelatihan ini a berkontribusi memperlengkapi ketrampilan bagi pasukan pengolah sampah menjadi berkah.
Kata kunci : sampah, daur ulang, ecopreneurship, sustainable development goals, tujuan pembangunan berkelanjutan
Full Text:
PDFReferences
Hutabarat, G.K., dan Dwi, H., 2018, Identifikasi Model Ecopreneurship Berbasis Waste Management Studi Kasus pada CV Bank Sampah Bersinar, e-Proceeding of Management : Vol.5, No.3 Dsember 2018, ISSN : 2355-9357, diundhuh dari https://openlibrary.telkomuniversity.ac.id/pustaka/files/146586/jurnal_eproc/identifikasi-model-ecopreneurship-berbasis-waste-management-studi-kasus-pada-cv-bank-sampah-bersinar.pdf. Isaak dalam McEwen (2013). Ecopreneurship as a Solution to Environmental Problems: Implications for College Level Entrepreneurship Education, Volume 3, No. 5. Sulistiyani, A.T., 2018, Environmental policy evaluation in green village innovation in Yogyakarta Special Region Journal of Public Administration and Local Governance 2 1–8 Nuryana, I., Thomas, P., Aeni, I.A., Rachmadani, W.S., 2020, Strengthening Ecopreneurship in Pakis Village, Limbangan Subdistrik, Kendal Distrik, Indonesian Journal of Devotion an Empowernment, Vol 2, ed.2, hal 37-41, Universitas Negeri Semarang, Semarang. Kainrath, D. (2011). Ecopreneurship in Theory and Practice: A Proposed Emerging Framework forEcopreneurship. Germany: Lambert Academic Publishing. Kristianto, A.H., Widya, P.R., 2020, Pendampingan dan Pelatihan Pengelolaan Limbah Organik Menjadi Produk Bernilai Ekonomi di SMA Negeri 1 Bengkayang, Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 3 No. 2 Agustus 2020 Hal. 190-197 Republik Indonesia, 2017, Peraturan Presiden Nomor 59 tahun 2017 tentang Pelaksanaan Pencapaian SDGs/ TPB Pemerintah Kota Surakarta, 2021, Rencana Kerja Pemerintah tahun 2021. Tidak Diterbitkan Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, 2021. Panduan Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Edisi VIII (Revisi). Universitas Sebelas Maret: LPPM.
Refbacks
- There are currently no refbacks.