ANALISIS KESALAHAN SISWA KELAS X DALAM MENGERJAKAN SOAL MATERI POKOK VEKTOR

Tanfidziyah Muchacha Lathfika, Sukarmin sukarmin

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis kesalahan dan penyebab terjadinya kesalahan yang dilakukan siswa dalam menyelesaikan soal pada materi pokok Vektor. Penelitian  merupakan  deskriptif kualitatif  yang  dilakukan  pada  siswa kelas X IPA 2 di SMAN 2 Karanganyar yang terdiri dari 37 siswa. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan teknik observasi, tes dan wawancara. Analisis data dilakukan melalui tahap reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Berdasarkan analisis data dan pembahasan diperoleh kesimpulan yaitu jenis kesalahan yang paling dominan dilakukan siswa dalam menyelesaikan soal pada materi pokok Vektor yaitu kesalahan strategi sebesar 37,24 % yang disebabkan siswa bingung, lupa, dan kurang cermat dalam menafsirkan pada soal. Kemudian  diikuti soal tidak  direspon  sebesar  32,43 %  yang  disebabkan  siswa kurang paham, bingung, dan lupa dalam menjawab soal. Kemudian diikuti kesalahan konsep sebesar 42,16 % yang disebabkan siswa belum paham, bingung dan  lupa  tentang  konsep  vektor,  kesalahan  tanda sebesar 16,22 % yang disebabkan siswa bingung dan lupa tentang konsep arah, kesalahan terjemahan sebesar 31,89 % yang disebabkan siswa belum membaca petunjuk soal, lupa, tergesa-gesa dalam mengerjakan soal, bingung dan belum terbiasa menuliskan apa yang diketahui dan ditanyakan dalam soal, dan kesalahan hitung sebesar 24,32 % yang disebabkan siswa bingung dalam operasi matematisnya, kurang teliti dan terburu-buru dalam menjawab soal. Dari jenis- jenis kesalahan yang ditemukan, terdapat jenis kesalahan yang saling berkaitan yaitu kesalahan strategi dengan kesalahan konsep sebesar 39,70 %.

Keywords

analisis kesalahan; soalVektor

Full Text:

PDF

References

Departemen Pendidikan Nasional, Pusat Bahasa. (2008). Kamus Bahasa Indonesia. Jakarta: Pusat Bahasa.

Dimyati & Mudjiono. (2002). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.

Druxes, V.H., Born, G., & Siemsen, F. (1986). Kompendium Didaktik Fisika. Terj. Soeparmo. Bandung: Remadja Karya. (Buku asli diterbitkan 1983).

Lexy J. Moleong. 2000. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung : Rosda

Karya

Mundilarto. (2002). Kapita Selekta Pendidikan Fisika. Diperoleh 11 Januari 2013, dari http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/130681033/Bab%20I%20&%20II.pdf.

Ornek, F., Robinson, W.R., & Haugan, M.P. (2008). What Makes Physics Difficult? International Journal of Environmental & Science Education, page 30-34.

Rufaida, S.A. (2012). Profil Kesalahan Siswa SMA dalam Pengerjaan Soal pada Materi Momentum dan Impuls. Skripsi Tidak Dipublikasikan, Universitas Sebelas Maret, Surakarta.

Sardiman, A.M. (2007). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: RajaGrafindo Persada.

Soong, B., Mercer, N., & Er, S.S. (2009). Students’ Difficulties When Solving Physics Problems: Results from an ICT-infused Revision Intervension. Proceedings of the 17th International Conference on Computers in Education, page. 361-365. Hongkong: Asia-Pasific Society for Computers in Education.

Sriati, A. (1994). Kesulitan Belajar Matematika pada Siswa SMA: Pengkajian Diagnostik. Jurnal Kependidikan, XXIV (2), 1-11.

Suparno, P. (2009). Kajian Kurikulum Fisika SMA/MA Berdasakan KTSP. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.

Sutrisno, W. (2009). Penumbuhan Sikap-Sikap Positif melalui Pembelajaran Fisika. Jurnal Pengajaran Fisika Sekolah Menengah, 1 (1), 14-17.

Tipler, P.A. (1998). Fisika untuk Sains dan Teknik Edisi Ketiga Jilid 1. Terj. Lea Prasetio & Rahmad W.A. Jakarta: Erlangga. (Buku asli diterbitkan 1991).

Refbacks

  • There are currently no refbacks.