Pengembangan Modul Fisika Dasar Berbasis Scientific Untuk Meningkatkan Higher Order Thinking Skill (HOTS)

Yulia Dewi Puspitasari, Triana Wuri Cahyanti

Abstract

Tujuan penelitian yaitu: (1) mengembangkan dan menghasilkan modul fisika dasar berbasis scientific, (2) meningkatkan higher order thinking skill (HOTS) setelah mengikuti proses pembelajaran menggunakan modul fisika dasar berbasis scientific. Metode penelitian yang digunakan Research and Development (R&D). pengembangan dilaksanakan dengan mengacu pada model pengembangan ADDIE dengan tahapan Analyse, Design, Development, Implementation, Evaluation. Pengembangan modul ini dinilai berdasarkan kelayakan isi, penyajian, dan bahasa oleh validator ahli, dosen, dan peer review. Uji validitas yang dilakukan adalah validasi kelayakan isi, penyajian, dan bahasa modul kemudian direvisi dan diimplementasikan pada mahasiswa Program Studi Pendidikan IPA dalam mata kuliah fisika dasar. Higher order thinking skill (HOTS) mahasiswa dianalisis dengan uji prasyarat untuk mengetahui normalitas dan homogenitas data.  higher order thinking skill (HOTS) dianalisis dengan uji parametrik dengan uji t test menggunakan software SPSS. Hasil dari Penelitian ini yaitu: (1) kelayakan pengembangan modul fisika dasar berbasis scientific dikategorikan baik; (2) higher order thinking skill (HOTS) mahasiswa meningkat; (3) dari empat Aspek higher order thinking skill (HOTS) kemampuan logika dan penalaran mengalami peningkatan tinggi diikuti kemampuan analisis, kemampuan evaluasi, dan kemampuan kreasi.

 

Kata Kunci: Modul, Scientific, HOTS, ADDIE.

Keywords

Modul, Scientific, HOTS, ADDIE

Full Text:

PDF

References

Andi Prastowo, 2010. Menguasai teknik-teknik koleksi data penelitian kualitatif.jogjakarta, Diva Press.

Arif, S. Sardiman, et. Al, 2010. Media Pendidikan. Jakarta, PT Rajagrafindo Persada.

Guy R. McPherson, 2011. Teaching and learning the scientific method The American Biology Teacher, Volume 63, NO. 4, april 2011. Diakses pada 3 Juni 2017.

Isa muhammad said, 2016. IOSR Journal of Research & Method in Education (IOSR-JRME) e-ISSN: 2320–7388,p-ISSN: 2320–737X Volume 6, Issue 3 Ver. IV (May. - Jun. 2016), PP 67-73 www.iosrjournals.org Diakses pada 31 Mei 2017 .

Kaye, Marry and George Cooper, 2007. Implementation of development model in student activities. Journal Teachtrend. Vol 43 (10). Univercity of Georgia. New York. Diakses 2 mei 2017.

Kemendiknas, 2013. Pengantar Kurikulum 2013. Jakarta, Kemendiknas.

Oemar Hamalik, 2010. Manajemen Pengembangan Kurikulum. Bandung, Remaja Rosada Karya.

Pribadi, Benny A, 2009. Model Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta, Dian Rakyat.

Ryberg, Thomas, 2010. Implementation of scientific approach for activities laboratory, Journal paedagogy. Vol 32 (45-68). www.ebscohost.com/ diakses pada 3 Mei 2017

Rufii, 2015. Module Education. Journal Macrothink Institute, New York.

Sugiyono, 2013. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, R&D). Bandung , Alfabeta.

Tan Shin Yen, Siti Hajar Halili, 2015. Effective Teaching Of Higher-Order Thinking (Hot) In Education The Online Journal of Distance Education and e-Learning, April 2015, Diakses pada 1 juni 2017.

Tawil, M.& Liliasari, 2013. Berpikir Kompleks dan Impelemntasinya dalam Pembelajaran IPA. Makasar, Badan Penerbit UNM

Shiang Kwei Wang dan Hui Yin Hsu, 2009. Using the ADDIE Model to Design Second Life Activities for Online Learners: Journal Teachtrend, Vol. 53 (6). Univercity of Georgia, New York.Diakses 3 mei 2017.

Wilson, W.C., & Rosenthal, B.S, 2012. Anxiety and Performance in an MSW Research and Statistics Course. Journal of Teaching in Social Work, 6(2), 75-85.

http://dx.doi.org/10.1300/J067v06n02_07 diakses pada 2 Juni 2017.

Winkel, W.S, 2009. Psikologi pengajaran. Yogyakarta, Media abadi.

Yee Mei Heong, 2011. International Journal of Social Science and Humanity, Vol. 1, No. 2,

July 2011. Diakses pada 3 Juni 2017

Refbacks

  • There are currently no refbacks.