Tingkat Pelayanan Jalur Pedestrian di Kawasan Wisata Malioboro, Kota Yogyakarta
Abstract
Kawasan Malioboro sebagai kawasan wisata di perkotaan perlu memperhatikan fasilitas yang menjadi daya tarik pariwisata perkotaan. Fasilitas perkotaan yang menjadi perhatian di kawasan Malioboro adalah jalur pedestriannya yang merupakan fasilitas yang penting dalam mendukung integrasi pariwisata kawasan Malioboro. Penataan jalur pedestrian oleh Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta melalui realisasi kebijakan relokasi Pedagang Kaki Lima (PKL) pada awal tahun 2022 memberi perubahan signifikan pada jalur pedestrian di kawasan Malioboro. Penelitian ini mengkaji tingkat pelayanan jalur pedestrian dengan memperhatikan enam komponen, yaitu aksesibilitas, daya tarik, keamanan, kenyamanan, inklusivitas, dan kelembagaan dengan indikatornya masing-masing yang didasarkan pada komponen kawasan wisata, ruang publik, dan jalur pedestrian. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah jalur pedestrian di kawasan Malioboro sudah dapat melayani dengan baik melalui penilaian tingkat pelayanannya. Pengumpulan data penelitian ini dilakukan melalui observasi lapangan serta penyebaran kuesioner. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif dengan pendekatan deduktif. Teknik analisis penelitian menggunakan analisis skoring dengan skala Guttman pada tiap indikator penilaian yang datanya dikumpulkan dengan teknik survei data primer melalui observasi lapangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aksesibilitas, daya tarik, keamanan, kenyamanan, inklusivitas, dan kelembagaan di kawasan menghasilkan tingkat pelayanan jalur pedestrian kawasan wisata Malioboro sangat baik.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Alfianor, R., Safitri, N. A., & Hidayati, A. (2020). Identifikasi Peran Kelembagaan dalam Kegiatan Pariwisata Kabupaten Tabalong. RUANG, 6(1), 11–18. https://doi.org/10.14710/ruang.6.1.11-18
Bashit, N., Prasetyo, Y., Sukmono, A., & Wicaksono, W. (2019). Kajian Perkembangan Lahan Terbangun Kota Pekalongan Menggunakan Metode Urban Index (UI). ELIPSOIDA Jurnal Geodesi dan Geomatika, 2(2), 12–18. https://doi.org/10.14710/elipsoida.2019.6440
Carr, S., Francis, M., Rivlin, L., & Stome, A. (1991). Public Space. Cambridge University Press.
Chaerunissa, S. F., & Yuniningsih, T. (2020). Analisis Komponen Pengembangan Pariwisata Desa Wisata Wonolopo Kota Semarang. Management & Public Policy, 9(4). https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jppmr/article/view/28998
Damia, F. N., & Nugrahaini, F. T. (2020). Kualitas dan Kenyamanan Jalur Pedestrian di Penggal Jalan Slamet Riyadi Surakarta. SINEKTIKA: Jurnal Arsitektur, 17(2), 162–170. https://doi.org/10.23917/sinektika.v17i2.11627
Erlangga, D., Handayani, D., & Syafi’i, S. (2020). Konsep Walkability Index dan Penanganan Fasilitas Pejalan Kaki Pada Kawasan Jalan Perkotaan di Indonesia. Riset Rekayasa Sipil, 2(1). https://doi.org/10.20961/jrrs.v4i1.44633
Iswanto, D. (2006). Pengaruh Elemen-Elemen Pelengkap Jalur Pedestrian terhadap Kenyamanan Pejalan Kaki Studi Kasus Penggal Jalan Pandanaran dimulai dari Jalan Randusari hingga Kawasan Tugu Muda. ENCLOSURE, 5(1), 21–29.
Law, C. M. (1996). Tourism in Major Cities. International Thomson Business Press.
Mansyur, A. A., Wunas, S., & Mustari, Y. (2016). Kondisi dan Kebutuhan Jalur Pejalan Kaki di Kawasan Permukiman Rappocini, Kota Makassar (Studi Kasus: Jalan Landak Baru). Wilayah dan Kota Maritim, 4(1), 46–56. https://cot.unhas.ac.id/journals/index.php/jwkm/article/view/1285
Porajouw, E. F., Poluan, R. J., & Mastutie, F. (2017). Efektivitas Ruang Terbuka Publik di Kota Tomohon. Spasial, 4(1), 136–148. https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/spasial/article/view/15546
Purnomo, A., & Setiawan, M. F. (2015). Tingkat Kenyamanan Jalur Pedestrian di Kawasan Simpang Lima Kota Semarang Berdasarkan Persepsi Pengguna. Jurnal Teknik Sipil Dan Perencanaan, 17(2), 131–138. https://journal.unnes.ac.id/nju/jtsp/article/view/6902
Sanjaya, R., Soedarsono, & Mudiyono, R. (2017). Analisis Fungsi dan Kenyamanan Jalur Pedestrian Kawasan di Kota Pangkalan BunProsiding Seminar Nasional Inovasi dalam Pengembangan SmartCity. Prosiding Seminar Nasional Inovasi dalam Pengembangan SmartCity, 1(1), 108–122. https://jurnal.unissula.ac.id/index.php/smartcity/article/view/1715/1282
Silvandi, G. O., & Mandalia, S. (2022). Pengembangan Taman Margasatwa dan Budaya Kinantan dengan Menerapkan Aspek Pariwisata 3S (Something to See, Something to do, Something to Buy). I-Tourism, 1(2), 70–81.
Tanan, N., Wibowo, S. S., & Tinumbia, N. (2017). Pengukuran Walkability Index pada Ruas Jalan di Kawasan Perkotaan (Walkability Index Measurement on Road Links in Urban Area). Jalan-Jembatan, 34(2), 115–127. https://binamarga.pu.go.id/jurnal/index.php/jurnaljalanjembatan/article/view/90
Untermann, R. K. (1984). Accommodating the Pedestrian. Van Nostrand Reinhold.
Refbacks
- There are currently no refbacks.