Deliniasi Spasial Kawasan Kudus Kulon: Perspektif Sosiokultural

Astari Wulandari, Atik Suprapti, Agung Budi Sardjono

Abstract

Kudus Kulon dikenal sebagai kawasan kota lama embrio perkembangan Kota Kudus dengan pusat kawasan berupa situs Masjid Menara dan Makam Sunan Kudus yang telah ditetapkan oleh pemerintah sebagai kawasan strategis sosial budaya. Kawasan dengan kekayaan warisan benda (tangible heritage) dan warisan tak benda (intangible heritage) memiliki tantangan tersendiri di tengah-tengah modernisasi dan kapitalisme. Peraturan Daerah Kabupaten Kudus Nomor 1 Tahun 2022 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Kudus Tahun 2022-2042 tidak menyebutkan secara spesifik delineasi kawasan tersebut dan hanya terbatas pada Situs Masjid Menara dan Makam Sunan Kudus. Delineasi spasial dapat berkontribusi pada perlindungan kawasan bersejarah dari perkembangan atau perubahan yang dapat merusak keasliannya serta mengurangi risiko hilangnya karakteristik fisik yang membedakan kawasan tersebut dari lingkungan modern. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan delineasi batas spasial kawasan Kudus Kulon sebagai kawasan bersejarah melalui perspektif sosiokultural. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Hasil penelitian menunjukkan delineasi spasial kawasan Kudus Kulon tidak terbatas pada satuan wilayah administratif, akan tetapi dibatasi oleh karakteristik fisik permukiman, sebaran artefak, sebaran masjid dan punden, serta sebaran bangunan dengan fungsi pendidikan keagamaan. Data kualitatif yang berasal dari pengalaman dan memori informan pada ruang lingkup spasial tertentu menjadi suatu tahapan penting. Data tersebut dimanfaatkan sebagai langkah awal untuk melakukan penelusuran lapangan sebagai upaya verifikasi data yang memberikan gambaran kepada peneliti terhadap fenomena yang terjadi saat ini serta peluang penelitian lebih lanjut dimasa yang akan datang.

Keywords

delineasi; Kudus Kulon; sosiokultural

Full Text:

PDF

References

Ihsan, M. (2017). Gusjigang: Karakter kemandirian masyarakat Kudus menghadapi industralisasi. Iqtishadia, 10(2), 153. https://doi.org/10.21043/iqtishadia.v10i2.2862

Khotimah, N. (2018). Enkulturasi Nilai-Nilai Kesejarahan Sunan Kudus Pada Masyarakat di Daerah Kudus Kulon. Historia Pedagogia, 7(2), 120–128. https://doi.org/10.15294/hisped.v7i2.31818

Konopski, M. (2021). The Role ff Administrative Borders in Determining Regional Identity: The Case of Podlasie, Poland. Moravian Geographical Reports, 29(1), 53–70. https://doi.org/10.2478/mgr-2021-0005

Kowalski, M. A. (2020). The Early Mediaeval Slav-German Border (Limes Sorabicus) in the Light of Research into Y-chromosome polymorphism in Contemporary and Historical German Populations. Geographia Polonica 93(4):569-596. https://doi.org/10.7163/GPol.0190

Kushnarova, K. (2019). Regeneration in urban meaning. Research and Methodological Works of the National Academy of Visual Arts and Architecture, 27, 26–32. https://doi.org/10.33838/naoma.27.2018.26-32

Mustaqim, M., & Bahruddin, A. (2015). Spirit Gusjigang Kudus dan Tantangan Globalisasi Ekonomi. Jurnal Penelitian, 9(1). https://journal.iainkudus.ac.id/index.php/jurnalPenelitian/article/view/848

Nabilah, N. (2020). Reinterpretasi Penentuan Delineasi Kawasan Religi dan Situs Bersejarah Islam di Kecamatan Barus Kabupaten Tapanuli Tengah. [Undergraduate Thesis, Universitas Gadjah Mada]. https://etd.repository.ugm.ac.id/penelitian/detail/186212

Pujiyanto, M., Wasino, M., Astuti, T. M. P., & Utomo, C. B. (2019). Gusjigang: The Entrepreneurship Philosophy From Sunan Kudus. International Conference on Rural Studies in Asia (ICoRSIA 2018), 255–258. https://doi.org/10.2991/icorsia-18.2019.62

Rahman, M. B. A., Mamat, M. J. B., Ying, C. S., & Wei, E. K. X. (2023). The Influences Of Local Culture(S) On The Building Form Of Historical Churches In Penang. International Journal of Creative Future and Heritage (TENIAT), 11(2), 50–63. https://doi.org/10.47252/teniat.v11i2.1011

Riyanto, S. (2014). Teknik Tumpang Susun Peta sebagai Dasar Delineasi Kawasan Situs Kota Lama Semarang. Seuneubok Lada: Jurnal ilmu-ilmu Sejarah, Sosial, Budaya dan Kependidikan, 1(1). https://ejurnalunsam.id/index.php/jsnbl/article/view/518/376

Salvia, A. L., Leal Filho, W., Brandli, L. L., & Griebeler, J. S. (2019). Assessing research trends related to Sustainable Development Goals: Local and global issues. Journal of Cleaner Production, 208, 841–849. https://doi.org/10.1016/j.jclepro.2018.09.242

Shabatura, L., Bauer, N., & Iatsevich, O. (2018). Socio-Cultural Problems of Sustainable Urban Environment. IOP Conference Series: Materials Science and Engineering, 463, 022009. https://doi.org/10.1088/1757-899X/463/2/022009

Sumintarsih, Ariani, C., & Munawaroh, S. (2016). Gusjigang: Etos Kerja dan Perilaku Ekonomi Pedagang Kudus. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Balai Pelestarian Nilai Budaya Daerah Istimewa Yogyakarta.

Suprapti, A., Sejati, A. W., Sardjono, A. B., Pandelaki, E. E., Malik, A., & Huwaida, N. M. (2020). Toward Sustainable Preservation of Cultural Heritage Buildings: A Combination of Digital Mapping and Architectural mapping for Omah Pencu in the Historic Area of Kudus Kulon. Teknik, 41(3), 201–211. https://doi.org/10.14710/teknik.v41i3.27922

Wulandari, A., Suprapti, A., & Sardjono, A. B. (2024). Cultural Continuity and Change In Kudus Kulon: The Urban Heritage Trialogue. Journal of City: Branding and Authenticity, 1(2). https://doi.org/10.61511/jcbau.v1i2.2024.397

Refbacks

  • There are currently no refbacks.