Tingkat Ancaman Multi Bencana Alam di Kabupaten Karanganyar

Ryan Daffa Hantoro, Istijabatul Aliyah, Tendra Istanabi

Abstract

Kabupaten Karanganyar, Provinsi Jawa Tengah mencakup dataran rendah hingga dataran tinggi Gunung Lawu. Keberagaram alam tersebut membawa berbagai ancaman bencana alam. Berdasarkan data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah(BPBD) Kabupaten Karanganyar,terdapat lima jenis bencana alam yang pernah terjadi di Kabupaten Karanganyar yaitu tanah longsor, banjir, kekeringan, kebakaran hutan dan lahan, serta cuaca ekstrim. Salah satu bentuk mitigasi bencana untuk menghadapi berbagai macam ancaman bencana alam di Kabupaten Karanganyar adalah dengan menggunakan pemetaan ancaman multi bencana alam. Pemetaan multi bencana alam dapat menunjukan lokasi kritis tingkat ancaman dari salah satu bencana atau lebih. Pemetaan ancaman multi bencana Kabupaten Karanganyar disusun dengan melakukan serangkaian tahapan yaitu membuat peta ancaman dari masing-masing jenis bencana berbasis Sistem Informasi Geografis (SIG) yang kemudian digabungkan dengan spatial overlay. Metode yang digunakan adalah skoring dan pembobotan serta overlay antar variabel ancaman bencana menggunakan modifikasi rumusan dari Peraturan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB)Nomor 2 Tahun 2012 untuk mendapatkan bobot setiap ancaman multi bencana Kabupaten Karanganyar. Penelitian ini menghasilkan bahwa wilayah Kabupaten Karanganyar didominasi oleh ancaman multi bencana alam dengan tingkat sedang dengan luas 49% dari luas total, tingkat tinggi dengan luas 35%, tingkat sangat tinggi dengan luas 9%, tingkat rendah dengan luas  6%, dan tingkat sangat rendah dengan luas r 1% dari luas total.

Keywords

ancaman, Kabupaten Karanganyar, multibencana

Full Text:

PDF

References

Amhar, F., & Darmawan, M. (2007). Sebuah Kajian Atas Peta-Peta Multi Bencana (A Study on Multi Hazard Maps) (pp. 1–29). pp. 1–29. Banda Aceh: BAKOSURTANAL BRR Aceh & Nias. Diakses dari https://adoc.pub/sebuah-kajian-atas-peta-peta-multi-bencana.html

Awatona, A. 1997. Reconstruction After Disaster: Issues and Practices. Aldershot: Ashgate.

Bruschi, V. M., Bonachea, J., Remondo, J., Gomez-Arozamena, J., Rivas, V., Barbieri, M., … Cendrero, A. (2013). Land management versus natural factors in land instability: some examples in northern Spain. Environmental Management, 52(2), 398–416. https://doi.org/https://doi.org/10.1007/s00267-013-0108-7

Buckman, H. O., & Brady, N. C. (1972). The Nature and Properties of Soils. London: Macmillan Company. Diakses dari https://www.abebooks.com/9780023165207/Nature-Properties-Soils-7th-Edition-0023165200/plp

Carter, W. N. (1991). Disaster Management: a Disaster Manager’s Handbook. Mandaluyong City: Asian Development Bank. Diakses dari https://www.adb.org/sites/default/files/publication/27890/disaster-management-handbook.pdf

Chandler, C., Cheney, P., Thomas, T.L., & Williams, D. (1983). Fire in Forestry. Vol II. Forest Fire Managementa nd Organisation. Toronto: John Wiley and Sons, Inc.

Darmawan, M. (2008). Katalog Methodologi Penyusunan Peta Geo Hazard dengan GIS. Banda Aceh: Banda Aceh: Badan Rehabilitasi da Rekontruksi (BRR) NAD-Nias. Diakses dari https://perpustakaan.big.go.id/index.php?p=show_detail&id=6263&keywords=

Darmawan, K. & Suprayogi, A. (2017). Analisis Tingkat Kerawanan Banjir di Kabupaten Sampang Menggunakan Metode Overlay dengan Scoring Berbasis Sistem Informasi Geografis. Jurnal Geodesi Undip, 6(1), 31–40. Diakses dari: https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/geodesi/article/view/15024

Darmawan, Y., Nainggolan, L., Hutapea, T. D., Syahputra Makmur, E. E., & Munir, I. M. (2020). Mapping of Tornado Wind Vulnerability using Satellite Data (Study case of Humbang Hasudutan Regency, North Sumatera). IOP Conference Series: Materials Science and Engineering, 982(1–11). https://doi.org/10.1088/1757-899X/982/1/012014

Eagleson, P. S. (2002). Ecohydrology: Darwinian Expression of Vegetation Form and Function. Cambridge: Cambridge University Press. Diakses dari https://www.cambridge.org/id/universitypress/subjects/earth-and-environmental-science/hydrology-hydrogeology-and-water-resources/ecohydrology-darwinian-expression-vegetation-form-and-function?format=PB

Fadlillah, M. F., Hadiani, R., & Solichin, S. (2018). Analisis Kekeringan Hidrologi Berdasarkan Metode Normalized Difference Vegetation Index (NDVI) di Daerah Aliran Sungai Alang Kabupaten Wonogiri. Jurnal Riset Rekayasa Sipil, 2(1), 34–44. https://doi.org/10.20961/jrrs.v2i1.24324

Harto, S. (1993). Analisis Hidrologi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Diakses dari https://books.google.com/books/about/Analisis_hidrologi.html?hl=id&id=LuZRcgAACAAJ

Husein, A., & Onasis, A. (2017). Manajemen Bencana. Jakarta: Badan Pengembangan dan Sumber Daya Manusia Kesehatan.

Ilham, W., & Kadir, S. (2009). Investigasi Dan Model Terpadu Untuk Menduga Dampak Angin Puting Beliung Di Kawasan Hutan Dan Pedesaan Di Provinsi Kalimantan Selatan. Jurnal Hutan Tropis Borneo, 10(28), 292–304.

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana. (2012). Peraturan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Nomor 2 Tahun 2012 tentang Pedoman Umum Pengkajian Risiko Bencana. Indonesia: Badan Nasional Penanggulangan Bencana. Diakses dari https://bpbd.jogjakota.go.id/assets/instansi/bpbd/files/perka-no-2-tahun-2012-tentang-pedoman-umum-pengkajian-risiko-ben-2106.pdf

Kollek, D. (2012). Hospital Disaster Readiness: Why Are We Unprepared? In Centre for Excellence in Emergency Preparedness. Diakses dari https://pdf4pro.com/cdn/daniel-kollek-hospital-disaster-readiness-why-are-we-59a91a.pdf

Mishra, V., & Cherkauer, K. A. (2010). Retrospective droughts in the crop growing season: Implications to corn and soybean yield in the Midwestern United States. Agricultural and Forest Meteorology, 150(7–8), 1030–1045. https://doi.org/https://doi.org/10.1016/j.agrformet.2010.04.002

Mufti, F. (2013). Teori Dasar Pemetaan Multi-Bencana dengan Menggunakan Mapinfo. Diakses dari https://fajarullahmufti.wordpress.com/2013/11/12/teori-dasar-pemetaan-multi-bencana-dengan-menggunakan-mapinfo-1/

Nasiah, & Mangunsukardjo, K. (2000). Evaluasi kemampuan lahan dan tingkat bahaya erosi untuk prioritas konservasi lahan di daerah aliran sungai Takapala Kabupaten Dati II Gowa Provinsi Sulawesi Selatan (Universitas Gadjah Mada). Universitas Gadjah Mada. Diakses dari https://etd.repository.ugm.ac.id/home/detail_pencarian/4858

Novitasari, N.W., Nugraha, A.L. dan Suprayogi, A. 2015. Pemetaan Multi Hazards berbasis Sistem Informasi Geografis di Kabupaten Demak Jawa Tengah. Jurnal Geodesi Undip 4(4):181-190.

Nugroho, U. C., Fahrudin, & Suwarsono. (2014). Pemetaan Indeks Resiko Gerakan Tanah Menggunakan Citra Dem Srtm Dan Data Geologi Di Kecamatan. Seminar Nasional Penginderaan Jauh. Bogor: LAPAN. https://doi.org/10.13140/2.1.4876.7681

Osuagwu, J., Ibeje, A. O., & Onosakponome, R. (2018). IMPACTS OF LAND USE ON INFILTRATION. World Journal of Engineering Research and Technology, 4(6), 95–102. Diakses dari https://www.researchgate.net/publication/328734361_IMPACTS_OF_LAND_USE_ON_INFILTRATION

Pemerintah Republik Indonesia. (2007). Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana. Indonesia: Pemerintah Republik Indonesia. Diakses dari https://peraturan.bpk.go.id/Home/Details/39901/uu-no-24-tahun-2007

Pratiwi, R. D., Nugraha, A. L., & Hani’ah. (2016). Pemetaan Multi Bencana Kota Semarang. Jurnal Geodesi Undip, 5(4), 122–131. Diakses dari https://www.neliti.com/publications/185672/pemetaan-multi-bencana-kota-semarang

Sabaraji, A. (2005). Identifikasi Zone Rawan Kebakaran Hutan dan Lahan dengan Aplikasi SIG di Kabupaten Kutai Timur. Universitas Mulawarman, Samarinda.

Sitorus, I. H. O., Bioresita, F., & Hayati, N. (2021). Analisa Tingkat Rawan Banjir di Daerah Kabupaten Bandung Menggunakan Metode Pembobotan dan Scoring. Jurnal Teknik ITS, 10(1), 14–19. https://doi.org/10.12962/j23373539.v10i1.60082

Sujiman, S. (2016). Analisis Stabilitas Longsoran Berdasarkan Kondisi Tipe, Sifat Fisik dan Mekanik Batuan di Kecamatan Telukpandan Kabupaten Kutai Timur, Provinsi Kalimantan Timur. Bumi Lestari Journal of Environment, 16(1), 23–31. https://doi.org/10.24843/blje.2016.v16.i01.p04

Suparni. (2014). Penentuan Tingkat Kerawanan Kebakaran Hutan di Kawasan Tahura Sultan Adam Provinsi Kalimantan Selatan. Universitas Lambung Mangkurat.

Syaufina. L. (2008). Kebakaran Hutan dan Lahan di Indonesia. Malang: Bayumedia Publishing.

Wijayanto, D. (2012). Pengantar Manajemen. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Diakses dari https://onesearch.id/Author/Home?author=Dian+Wijayanto

Yu, M., Yang, C., & Li, Y. (2018). Big data in natural disaster management: A review. Geosciences (Switzerland), 8(5), Article 165. https://doi.org/10.3390/geosciences8050165

Refbacks

  • There are currently no refbacks.