Penilaian Tingkat Walkability Jalur Pedestrian di Kawasan Wisata Pusat Kota Bogor

Lucky Riana Putri, Kusumastuti Kusumastuti, Soedwiwahjono Soedwiwahjono

Abstract

Dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Bogor Tahun 2019-2024, salah satu peruntukkan Kota Bogor adalah sebagai pengembangan pelayanan wisata. Kota Bogor memiliki potensi wisata unggulan seperti Kebun Raya Bogor, museum Zoologi, dan wisata kuliner di Jalan Suryakencana. Aksesibilitas merupakan salah satu komponen penting dalam pengembangan wisata, yang berkaitan dengan kemudahan seseorang dalam melakukan pergerakan menuju tujuan wisata. Jalur pedestrian merupakan salah satu prasarana yang dapat dimanfaatkan untuk menghubungkan objek wisata yang ada di pusat Kota Bogor. Akan tetapi, masih terdapat konflik dalam alihfungsi jalur pedestrian. Konflik ini terkait dengan aspek aksesibilitas dalam aktivitas wisata. Konsep walkability dalam penelitian ini digunakan untuk menilai kualitas pedestrian dalam mengakses destinasi wisata. Konsep walkability meliputi lima aspek, yaitu konektivitas, keamanan, kenyamanan, daya tarik, dan kemudahan. Masing-masing aspek tersebut memiliki indikator penilaian tertentu. Bobot yang diberikan pada setiap aspek berbeda sesuai dengan peran penting aspek yang harus dipenuhi dalam menilai tingkat walkability pada suatu kawasan wisata. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat walkability pada jalur pedestrian di kawasan wisata pusat Kota Bogor. Metode penelitian yang digunakan yaitu jenis penelitian kuantitatif dengan pendekatan deduktif. Teknik penelitian dengan cara skoring menggunakan skala Likert pada setiap aspek penilaian. Teknik pengumpulan data yaitu dengan survey data primer berupa observasi lapangan dan kuesioner serta survey data sekunder berupa studi literatur dan studi dokumen dari dinas terkait. Hasil penelitian bahwa tingkat walkability pada jalur pedestrian di kawasan wisata pusat Kota Bogor adalah cukup baik.

Keywords

aksesibilitas wisata; pedestrian; walkability

Full Text:

PDF

References

Agradiana, P. (2020). Tingkat Preferensi Pedestrian dan Walkability Koridor Jalan di Kota Tua Jakarta. MARKA (Media Arsitektur dan Kota) : Jurnal Ilmiah Penelitian, 3(2), 68–82. https://doi.org/10.33510/marka.2020.3.2.68-82

Arifin, M., Rasyid, A. R., & Osman, W. W. (2020). Walkability Index of Real Estate Housing in Makassar. IOP Conference Series: Earth and Environmental Science, 419(1). https://doi.org/10.1088/1755-1315/419/1/012107

Boivin, M., & Tanguay, G. A. (2019). Analysis of the Determinants of Urban Tourism Attractiveness: The Case of Québec City and Bordeaux. Journal of Destination Marketing and Management, 11(October 2018), 67–79. https://doi.org/10.1016/j.jdmm.2018.11.002

Bunai, R. (2019). Puncak Hari Jadi Bogor ke-537 Dimeriahkan Ribuan Peserta Pawai Seni Budaya. Diakses dari: https://bogoronline.com/2019/06/puncak-hari-jadi-bogor-ke-537-dimeriahkan-ribuan-peserta-pawai-seni-budaya/

Hadi, R. F. A., & Indrajati, P. N. (2015). Walkability dan Faktor-Faktor yang Memengaruhi Mahasiswa untuk Berjalan Kaki pada Pusat Pendidikan Tinggi Jawa Barat di Jatinangor. Jurnal Perencanaan WIlayah dan Kota A SPPK, 4(2), 449–458.

Inskeep, E. (1993). Tourism Planning: An Integrated and Sustainable Development Approach. Journal of Travel Research, 31(4), 70–71. https://doi.org/https://doi.org/10.1177/004728759303100459

Iswanto, D. (2006). Pengaruh Elemen-Elemen Pelengkap Jalur Pedestrian terhadap Kenyamanan Pejalan Kaki (Studi Kasus : Penggal Jalan Pandanaran, Dimulai dari Jalan Randusari Hingga Kawasan Tugu Muda). Jurnal Ilmiah Perancangan Kota dan Permukiman, 5(1), 21–29. Diakses dari: http://eprints.undip.ac.id/18474/1/4_danoe_ielemen_lanskap_pandanaran.pdf

Jacobs, A. B. (1995). Great Street. Massachusetts: The Massachusetts institute of Technology Press.

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. (2011). Program Pengembangan Kota Hijau. Jakarta: Direktoral Jenderal Penataan Ruang Kementerian Pekerjaan Umum.

Kiswari, M. D. N., & Susanti, B. T. (2014). Kajian Kinerja Fasilitas Pedestrian pada Area Pasar Semawis. Simposium Nasional RAPI XIII-2014 FT UMS, A-52-A-65. Diakses dari: https://publikasiilmiah.ums.ac.id/bitstream/handle/11617/5400/7.Maria Damiana Nestri Kiswari.pdf?sequence=1&isAllowed=y

Marpaung, B., & Yola, L. (2022). Walkabilty Study on Pedestrian Path in the Rawamangun Velodrome Area, East Jakarta. Lecture Notes in Civil Engineering, 243.

Mustika, H., & Sunaryo, B. (2016). Peran Serta Stakeholder dalam Membentuk City Branding Solo The Spirit Of Java di Koridor Jalan Slamet Riyadi - Surakarta.

Muta’ali, L. (2015). Teknik Analisis Regional untuk Perencanaan Wilayah, Tata Ruang, dan Lingkungan (1st ed.). Yogyakarta: Badan Penerbit Fakultas Geografi (BPFG) Universitas Gajah Mada.

New Zealand Transport Agency. (2009). Pedestrian Planning and Design Guide. In New Zealand Government. Diakses dari: http://www.nzta.govt.nz/resources/pedestrian-planning-guide/docs/pedestrian-planning-guide.pdf

Pemerintah Daerah Kota Bogor. (2019). Peraturan Daerah Kota Bogor Nomor 14 Tahun 2019 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Bogor Tahun 2019-2024.

Pemerintah Indonesia. (2009). Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan. Indonesia: Sekretariat Negara RI.

Pemerintah Indonesia. (2011). Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 50 Tahun 2011 tentang Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Nasional Tahun 2010-2025.

Pemerintah Kota Bogor. (2011). Peraturan Daerah Kota Bogor Nomor 8 Tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Bogor Tahun 2011-2031. Kota Bogor: Pemerintah Daerah Kota Bogor.

Purwanto, E., & Manullang, O. R. (2018). Evaluasi Trotoar Sebagai Feeder Non Motorized untuk Mendukung Bus Rapid Transit (BRT) di Kota Semarang. Jurnal Pembangunan Wilayah & Kota, 14(1), 17. https://doi.org/10.14710/pwk.v14i1.17336

Riduwan, & Kuncoro, E. A. (2007). Cara Menggunakan dan Memakai Analisis Jalur (Path Analysis). Bandung: Alfabeta.

Safitri, R., & Amelia, R. (2019). Walkability Index in Commercial Area of Pangkalpinang City. Jurnal Infrastruktur, 5(2), 79–83. https://doi.org/10.35814/infrastruktur.v5i2.1009

Salean, S. T., & Sinaga, A. J. (2020). Analisis Koridor Pejalan Kaki di Jalan KH Mas Mansyur (Dari Stasiun Karet Sampai Citywalk Sudirman) Jakarta Pusat Berdasarkan Persepsi Pengguna. Jurnal Ilmiah Plano Krisna, 15(1), 63–78.

Saputri, S. N., Kusumastuti, & Soedwiwahjono. (2018). Kesiapan Atraksi dalam Pengembangan Pariwisata Budaya di Koridor Slamet Riyadi, Kota Surakarta. Region, 13(2), 169–181.

Southworth, M. (2005). Designing the Walkable City. Journal of Urban Planning and Development-Asce. https://doi.org/https://doi.org/10.1061/%28ASCE%290733-9488%282005%29131%3A4%28246%29

Speck, J. (2012). Walkable City: How Downtown Can Save America, One Step at a Time. North Point Press, 312. https://doi.org/10.5565/rev/dag.274

Stange, J., Brown, D., Hilbruner, R., & Hawkins, D. E. (2015). GSTA Global Sustainable Tourism Alliance Tourism Destination Management Achieving Sustainable and Competitive Results.

Suwantoro, G. (2004). Dasar-Dasar Pariwisata (2nd ed.). Yogyakarta: Dan Saya.

Tanan, N. (2011). Fasilitas Pejalan Kaki. Journal of Chemical Information and Modeling, 53(9), 1689–1699.

Triantoro, H., Yudono, A., & Akil, A. (2018). Kajian Tingkat Walkability pada Jalur Pedestrian di Ruas Jalan Utama Pusat Kota Makassar Studi Kasus: Makassar: Jln. Penghibur, Jln. Ujung Pandang, Jln. Riburane, dan Jln. Ahmad Yani. Universitas Hasanuddin.

Victoria Transport Policy Institute, (VTPI). (2014). Evaluating Non-Motorized Transport-Techniques for Measuring Walking and Cycling Activity and Conditions. Diakses dari: TDM Encyclopedia website: http://www.vtpi.org/tdm/tdm63.htm#_Toc272910906

Yoeti, O. A. (2008). Perencanaan dan Pengembangan Pariwisata. Jakarta: Pradnya Paramita.

Refbacks

  • There are currently no refbacks.