Kesesuaian Penerapan Prinsip Berjalan Kaki dan Bersepeda pada Kawasan TOD Istora Senayan Jakarta

Alya Nur Adzania, Soedwiwahjono Soedwiwahjono, Candraningratri Ekaputri Widodo

Abstract

Jakarta memiliki kegiatan mobilitas yang tinggi dan sebagai upaya dalam memenuhi kebutuhan mobilitas masyarakat, pemerintah mulai menerapkan konsep TOD dalam pembangunan kawasan perkotaan. Transit-Oriented Development (TOD) adalah sebuah konsep yang mengarahkan perpaduan antara pembangunan yang padat dan ramah pejalan kaki sebagai salah satu upaya untuk mewujudkan sistem transportasi yang berkelanjutan. PT. MRT Jakarta sebagai operator utama pengelola kawasan Transit-Oriented Development membangun Stasiun Istora Mandiri dan Stasiun Senayan dengan konsep TOD. Konsep TOD menekankan pada penggunaan moda transportasi umum yang berbasis berjalan kaki dan bersepeda dalam melakukan pergerakan pada kawasan. Kegiatan berjalan kaki dan bersepeda dapat menciptakan lingkungan hidup perkotaan yang lebih sehat dan menjadi hal yang penting untuk diperhatikan dalam menerapkan konsep TOD. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kesesuaian penerapan prinsip TOD, yaitu berjalan kaki dan bersepeda di kawasan TOD Istora Senayan Jakarta. Jenis penelitian adalah kuantitatif yang menjabarkan variabel menjadi kriteria-kriteria terukur dengan menggunakan teknik analisis skoring dan deskriptif. Analisis skoring akan memberikan nilai 3 untuk kriteria yang sesuai, nilai 2 untuk kriteria yang kurang sesuai, dan nilai 1 untuk kriteria yang tidak sesuai. Variabel dalam penelitian meliputi jalur pedestrian, penyeberangan jalan, muka bangunan dan muka blok yang aktif, jalur sepeda, parkir sepeda, dan akses sepeda. Berdasarkan hasil penelitian, didapatkan bahwa kawasan TOD Istora Senayan telah memiliki nilai kesesuaian sebesar 97% dari seluruh kriteria dalam prinsip berjalan kaki dan bersepeda. Nilai tersebut menunjukkan bahwa kawasan TOD Istora Senayan telah sesuai terhadap prinsip  berjalan kaki dan bersepeda. Satu-satunya kriteria yang mendapatkan hasil hampir sesuai adalah mengenai ketersediaan fasilitas penunjang jalur pedestrian. Hal ini disebabkan karena belum seluruh jalur pedestrian yang ada di Kawasan TOD Istora Senayan dilengkapi dengan bangku dan tempat sampah sebagai fasilitas penunjang jalur pedestrian.

Keywords

berjalan kaki; bersepeda; kesesuaian; Kawasan Istora Senayan, Transit Oriented Development

Full Text:

PDF

References

DAFTAR PUSTAKA

Agustin, I. W., & Hariyani, S. (2022). Penerapan “Transit Oriented Development” di Kawasan Tugu – Kertanegara, Kota Malang. Jurnal Pembangunan Wilayah Dan Kota, 18(1), 76–97. https://doi.org/10.14710/pwk.v18i1.33836

Calthrope, P. (1993). The Next American Metropolis: Ecology, Community, adn the American Dream. Princeton Architectural Press.

Handayani, S., Afrianti, D. A., & Suryandari, M. (2021). Implementasi Kebijakan Angkutan Umum di DKI Jakarta. Jurnal Teknologi Transportasi Dan Logistik, 2(1), 19–28. https://jurnal.poltradabali.ac.id/jttl/article/view/30

Hrelja, R., Olsson, L., Löfstedt, F. P., & Rye, T. (2020). Transit Oriented Development (TOD): A Literature Review. K2 Research, 2. https://doi.org/10.4324/9781315550008

Institute for Transportation & Development Policy. (2017). TOD Standard. https://itdp.org/2017/06/23/tod-standard/

Jahja, S. G. A., & Sulistyarso, H. (2020). Strategi Pengembangan Kebijakan Penurunan Emisi Kendaraan di Kawasan Senayan, Jakarta. Jurnal Teknik ITS, 8(2). https://doi.org/10.12962/j23373539.v8i2.47911

Juliana, A., A. K., Hadinata, M., & Andriago, L. (2021). Analisa Konsep Transit Oriented Development (Tod) Di “Uob Plaza”, Jakarta Pusat. Journal of Architecture Innovation, 5(1), 82–99. http://journal.podomorouniversity.ac.id/index.php/JAI/article/view/201

Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional. (2017). Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/ Kepala Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2017 tentang Pedoman Pengembangan Kawasan Berorientasi Transit. Kementerian ATR/BPN. https://details/103801/permen-agrariakepala-bpn-no-16-tahun-2017

Maudina, A. N., Agustin, I. W., & Waluyo, B. S. (2021). Karakteristik Kawasan Dukuh Atas Sebagai Kawasan TOD. Tata Kota Dan Daerah, 13(2), 59–72. https://doi.org/10.21776/ub.takoda.2021.013.02.2

Nugroho, W., Rahayu, P., & Istanabi, T. (2022). Transportasi Umum Sebagai Pendukung Mobilitas Siswa: Studi Kasus Batik Solo Trans Di Kota Surakarta. Desa-Kota, 4(1), 116. https://doi.org/10.20961/desa-kota.v4i1.48009.116-127

Rafi’i, A., & Prayogi, L. (2019). Pendekatan Konsep TOD pada Penataan Massa di Kawasan Dukuh Atas. Jurnal Arsitektur PURWARUPA, 3(2), 163–168. https://doi.org/10.24853/purwarupa.3.2.163-168

Sakinah, R., E. Kusuma, H., Tampubolon, A., & Wiyono, B. (2018). Kriteria Jalur Pedestrian di Indonesia. Jurnal Lingkungan Binaan Indonesia, 7, 81–85. https://doi.org/10.32315/jlbi.7.2.81

Sari, A. I. C. (2014). Jalur Pedestrian Adalah Hak Ruang Bagi Pejalan Kaki. RADIAL-Jurnal Peradaban Sains, Rekayasa, Dan Teknologi, 2(1), 47–56. https://doi.org/10.37971/radial.v2i1.46

Wicaksono, T. C., & Candra, N. F. (2023). Kajian Prinsip Transit Oriented Development Pada Kawasan Intermoda Cisauk. Rustic Jurnal Arsitektur, 3(1), 15–27. http://ojs.itb-ad.ac.id/index.php/RUSTIC

Zafira, W. S., & Puspitasari, A. Y. (2022). Penerapan Prinsip Transit-Oriented Development (TOD) untuk Mewujudkan Transportasi yang Berkelanjutan. Jurnal Kajian Ruang, 2(1), 110. https://doi.org/10.30659/jkr.v2i1.20440

Refbacks

  • There are currently no refbacks.