Kajian Aksesibilitas dan Konektivitas Stasiun Transit KRL Manggarai dan Depok terhadap Jalur KRL Regional Jakarta-Depok
Abstract
Masifnya pergerakan akibat fenomena urbanisasi pada kawasan perkotaan Jabodetabek memicu peningkatan permintaan terhadap jaringan transportasi. Permintaan akan jaringan dan moda transportasi kemudian membentuk koridor perkotaan, termasuk Jakarta-Depok. Berbagai jaringan dan moda transportasi saling terhubung melalui jaringan transportasi lokal yang berkembang. Salah satunya adalah Kereta Rel Listrik (KRL) jalur Manggarai-Depok yang memiliki aktivitas komuter yang tinggi. Keberadaan stasiun transit membutuhkan adanya konektivitas dan aksesibilitas lokal yang baik. Jalur Manggarai-Depok dipilih berdasarkan tingginya jumlah penumpang serta status stasiun yang merupakan stasiun kereta kelas besar. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan pengumpulan data melalui observasi, studi literatur, dan kuesioner. Teknik analisis yang dilakukan adalah teknik analisis spasial deskriptif kuantitatif. Penelitian ini menitikberatkan pada kajian terhadap tingkat aksesibilitas dan konektivitas kawasan stasiun transit ke titik stasiun sebagai bagian dari jalur transportasi regional KRL Jakarta-Depok. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aksesibilitas jaringan jalan lokal pada area delineasi dengan radius 800 m dari stasiun sangat tinggi. Sementara itu, jaringan jalan primer yang berupa jalan arteri sekunder memiliki nilai yang tinggi untuk Stasiun Manggarai dan memiliki nilai aksesibilitas sedang untuk Stasiun Depok. Konektivitas yang menghubungkan kawasan delineasi dengan berbagai pusat kegiatan perkotaan pada kawasan yang lebih luas memiliki nilai sangat baik. Dapat dikatakan kedua stasiun transit terhubung dengan baik, baik secara lokal maupun dengan kawasan perkotaan yang lebih luas. Oleh karena itu, aksesibilitas dan konektivitas Stasiun Manggarai dan Stasiun Depok mampu mendukung pergerakan regional pada koridor perkotaan Jakarta-Depok.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Amanda, W., & Pratomo, W. A. (2013). Analisis Fundamental dan Resiko Sistematik Terhadap Harga Saham Perbankan yang Terdaftar Pada Indeks LQ 45. Jurnal Ekonomi dan Keuangan, 1(3), 205–2019.
Aulia, M. D. (2011). Analisis Kebutuhan Jalan di Kawasan Kota Baru Tegalluar Kabupaten Bandung. Majalah Ilmiah Unikom, 11(1), 41–56.
Badami, M. G., & Haider, M. (2007). An Analysis of Public Bus Transit Performance in Indian Cities. Transportation Research Part A: Policy and Practice, 41(10), 961–981. https://doi.org/10.1016/j.tra.2007.06.002
Bintarto, R., & Surastopo, H. (1982). Metode Analisa Geografi. Depok: LP3ES.
Chapman, D., Pratt, D., Larkham, P., & Dickins, I. (2003). Concepts and definitions of corridors: Evidence from England's Midlands. Journal of Transport Geography, 11 (3), 179–191. https://doi.org/10.1016/S0966-6923(03)00029-2
Cohen, J. (2006). Social, emotional, ethical and academic education: Creating a climate for learning, participation in democracy and well-being. Harvard Educational Review, 76 (2), 201–237.
Fatmawati, A. K., Raflie, M. S., & Yunita, N. (2021). Smartwatch Menggunakan Metode Analytical Hierarchy Process (AHP). Jurnal Informasi dan Komputer, 9 (2), 204–215.
Georg, I., Blaschke, T., & Taubenböck, H. (2016). A Global Inventory of Urban Corridors Based on Perceptions and Night-Time Light Imagery. ISPRS International Journal of Geo-Information, 5(233), 217–258. https://doi.org/10.3390/ijgi5120233
Geurs, K. T., & van Wee, B. (2004). Accessibility Evaluation of Land-use and Transport Strategies: Review and Research Directions. Journal of Transport Geography, 12(2), 127–140. https://doi.org/10.1016/j.jtrangeo.2003.10.005
Goel, R., & Tiwari, G. (2016). Access–egress and other travel characteristics of metro users in Delhi and its satellite cities. IATSS Research, 39 (2), 164–172. https://doi.org/10.1016/j.iatssr.2015.10.001
Jayanti, T. B. (2017). Kajian Eksisting Kawasan Stasiun Manggarai terhadap Rencana Penataan Kawasan Berbasis TOD. Temu Ilmiah IPLBI, E007-E014. https://doi.org/10.32315/ti.6.e007
Kawengian, E., Jansen, F., & Rompis, S. Y. R. (2017). Model Pemilihan Moda Transportasi Angkutan Dalam Provinsi. Jurnal Sipil Statik, 5(3), 133–142.
Li, P., & Cao, X. (2005). Evolution and development of Guangzhou-Hong Kong corridor. Chinese Geographical Science 15 (3):206-211.
Magribi, M. (1999). Geografi Transportasi. Yogyakarta: Fakultas Pasca Sarjana UGM.
Meutia, W., & Yuliana, E. (2019). Performance Analysis of Manggarai Station Service Facilities on Passenger Satisfaction. Jurnal Infrastruktur, 5(2), 99–104. https://doi.org/10.35814/infrastruktur.v5i2.1131
Miro, F. (2004). Transportation Planning. Jakarta: Erlangga.
Mursalim. (2018). Pengukuran Aksesibilitas Kecamatan di Wilayah Pemerintah Kota Surabaya. Thesis. Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS).
Nasution, M. N. (2008). Manajemen Transportasi. Surabaya: Ghalia Indonesia.
Parlindungan, B. (2010). Analisis Pengaruh Tingkat Aksesibilitas Wilayah Terhadap Perkembangan Kecamatan di Kota Medan. Thesis Universitas Sumatera Utara. https://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/39384
Purhantara, W. (2010). Metode Penelitian Kualitatif untuk Bisnis. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Riawan, A. R., & Ahyudanari, E. (2020). Analisis Pengaruh Biaya dan Waktu Tempuh Terhadap Aksesibilitas Angkutan Umum Menuju Stasiun KRL, LRT, dan BRT di Kota Bekasi. Jurnal Penelitian Transportasi Darat, 22(2), 143–156. https://doi.org/10.25104/jptd.v22i2.1593
Tamin, O. Z. (2000). Perencanaan & Pemodelan Transportasi (2nd ed.). Bandung: Penerbit ITB.
Tamin, O. Z., & Frazila, R. B. (1997). Penerapan Konsep Interaksi Tata Guna Lahan-Sistem Transportasi Dalam Perencanaan Sistem Jaringan Transportasi. Journal of Regional and City Planning, 8(3), 34–48. D
Toar, J. I., Timboeleng, J. A., & Sendow, T. K. (2015). Analisa Pemilihan Moda Angkutan Kota Manado-Kota Gorontalo Menggunakan Model Binomial-Logit-Selisih. Jurnal Sipil Statik, 3(1), 27–37.
United Nation. (2015). World Population Ageing. https://www.un.org/en/
Wright, S., Emele, C. D., Fukumoto, M., Velaga, N. R., & Nelson, J. D. (2014). The Design, Management and Operation of Flexible Transport Systems: Comparison of Experience Between UK, Japan and India. Research in Transportation Economics, 48, 330–338. https://doi.org/10.1016/j.retrec.2014.09.060