FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB TERJADINYA ADAPTASI DALAM PENERAPAN SMART CITY DI WILAYAH KABUPATEN (STUDI KASUS: KABUPATEN SUKOHARJO)

Lestyanto Cahyadani, Achmad Djunaedi

Abstract

Pada mulanya, konsep smart city (kota cerdas) muncul dari kekhawatiran akan dampak terus tumbuhnya kawasan perkotaan. Namun kini konsep smart city tidak hanya diterapkan di perkotaan, melainkan juga di kawasan perdesaan. Di Indonesia, kawasan perdesaan tersebut berada dalam wilayah administrasi kabupaten. Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia telah menyusun pedoman penyusunan kebijakan smart city untuk dapat diterapkan di kota dan kabupaten di seluruh Indonesia, khususnya yang terlibat dalam Gerakan Menuju 100 Smart City. Penerapan konsep smart city di wilayah kabupaten menarik untuk diidentifikasi karena membutuhkan adaptasi mengingat sebagian besar wilayahnya berupa kawasan perdesaan. Salah satunya adalah Kabupaten Sukoharjo yang hampir 90% wilayahnya berupa kawasan perdesaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor penyebab adaptasi yang dilakukan oleh Kabupaten Sukoharjo dalam menerapkan konsep smart city di wilayahnya dengan menggunakan metode studi kasus. Hasilnya adalah Kabupaten Sukoharjo melakukan adaptasi konsep smart city untuk disesuaikan dengan isu dan permasalahan di wilayahnya, terutama kawasan perdesaan. Komitmen Pemerintah Kabupaten Sukoharjo untuk menerapkan smart city berbasis perdesaan terlihat pada adaptasi dalam enam dimensi smart city yang dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti kondisi geografis, potensi desa, sosial dan budaya masyarakat, sumber daya alam, dan infrastruktur. Bentuk penyesuaian penerapan konsep smart city di wilayah yang didominasi oleh kawasan perdesaan dilakukan oleh Kabupaten Sukoharjo sebagai upaya pengembangan potensi sekaligus penyelesaian masalah secara efektif dan efisien.

Keywords

adaptasi; kabupaten; perdesaan; perkotaan; smart city

Full Text:

PDF

References

Adisasmita, R. (2005). Dasar-Dasar Ekonomi Wilayah. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Djunaedi, A. (2014). Smart City: Solusi Permasalahan Masa Depan Perkotaan di Indonesia. Smart City: Solusi Untuk Permasalahan Perkotaan Di Indonesia? Yogyakarta.

Djunaedi, A., Marsoyo, A., Suharyanto, I., Roychansyah, M. S., Nugrahandika, W. H., Probosubanu, L., … Achmad, K. A. (2018). Langkah-Langkah Awal Menuju Smart City Kasus Kota Yogyakarta. Bandung: Nusa Media.

Djunaedi, A., Permadi, D., Nugroho, L. E., Widyawan, Rachmawati, R., Hidayat, A., … Egaravanda, S. (2018). Membangun Kota dan Kabupaten Cerdas: Sebuah Panduan bagi Pemerintah Daerah. Yogyakarta: UGM Press.

European Network For Rural Development. (2018). Smart Villages: Revitalising Rural Services. Luxembourg: European Union.

Fennell, S., Kaur, P., Jhunjhunwala, A., Narayanan, D., Loyola, C., Bedi, J., & Singh, Y. (2018). Examining Linkages between Smart Villages and Smart Cities: Learning From Rural Youth Accessing The Internet in India. Telecommunications Policy, 42(10), 810–823. https://doi.org/10.1016/j.telpol.2018.06.002

Gerli, P., Marco, J. N., & Whalley, J. (2022). What Makes a Smart Village Smart? A Review of the Literature. Transforming Government: People, Process and Policy, 16(3), 292–304. https://doi.org/10.1108/tg-07-2021-0126

Giffinger, R., Fertner, C., Kramar, H., Kalasek, R., Pichler-Milanović, N., & Meijers, E. (2007). Smart Cities Ranking of European Medium-Sized Cities Final Report. Vienna: Centre of Regional Science, Vienna University of Technology. Diakses dari: http://www.smart-cities.eu/download/smart_cities_final_report.pdf

Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia. (2017). Buku Panduan Penyusunan Masterplan Smart City 2017: Gerakan Menuju 100 Smart City. Jakarta: Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika. Diakses dari: https://www.tanjungpinangkota.go.id/data-download/190708-7225000000-bimtek_smartcity-1-07112017-7_BUKU PANDUAN PENDAMPINGAN - Kompilasi - cover.pdf

Kuncoro, M. (2012). Perencanaan Daerah: Bagaimana Membangun Ekonomi Lokal, Kota, dan Kawasan? Jakarta: Salemba Empat.

Pemerintah Kabupaten Sukoharjo. (2018). Peraturan Bupati Sukoharjo Nomor 3 Tahun 2018 tentang Rencana Induk Smart City Kabupaten Sukoharjo. Diakses dari: https://peraturan.bpk.go.id/Home/Details/154527/perbup-kab-sukoharjo-no-3-tahun-2018

Pemerintah Kabupaten Sukoharjo. (2019). Peraturan Bupati Sukoharjo Nomor 22 Tahun 2019 tentang Perubahan Atas Peraturan Bupati Sukoharjo Nomor 3 Tahun 2018 tentang Rencana Induk Smart City Kabupaten Sukoharjo. Diakses dari: https://peraturan.bpk.go.id/Home/Details/193295/perbup-kab-sukoharjo-no-22-tahun-2019

Pemerintah Republik Indonesia. (2014). Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah. Diakses dari: https://peraturan.bpk.go.id/Home/Details/38685/uu-no-23-tahun-2014

Rachmawati, R. (2018). Pengembangan Smart Village untuk Penguatan Smart City dan Smart Regency. Jurnal Sistem Cerdas, 1(2), 12–18. https://doi.org/10.37396/jsc.v1i2.9

Sutriadi, R. (2018). Defining Smart City, Smart Region, Smart Village, and Technopolis as an Innovative Concept in Indonesia’s Urban and Regional Development Themes to Reach Sustainability. IOP Conference Series: Earth and Environmental Science, 202. https://doi.org/10.1088/1755-1315/202/1/012047

Refbacks

  • There are currently no refbacks.