Dampak Penataan Pedagang Kaki Lima (PKL) di Taman Pakujoyo terhadap Kondisi Sosial Ekonomi

Muhammad Arya Persada, Rosyidah Fatmawati, Murtanti Jani Rahayu

Abstract

Merebaknya sektor informal hingga kini tidak dapat terlepas dari fenomena industrialisasi dan urbanisasi di perkotaan.Salah satu penyebab munculnya sektor informal perkotaan adalah ketika proses pembangunan tidak dapat menyediakan cukup peluang kerja bagi semua angkatan kerja. Di sisi lain, selain memberikan dampak positif dengan penyediaan lapangan pekerjaannya, munculnya Pedagang Kaki Lima (PKL) menciptakan permasalahan-permasalahan lain. PKL dapat dilihat sebagai salah satu upaya dalam mengatasi permasalahan sosial ekonomi masyarakat dari yang umumnya ditimbulkan oleh proses urbanisasi. PKL di Taman Pakujoyo, Kabupaten Sukoharjo adalah salah satu kasus yang mencerminkan fenomena ini. Taman Pakujoyo pada awalnya dibangun untuk menjadi taman kota, yang kemudian menjadi magnet bagi pedagang sebagai lokasi untuk berjualan sehingga sektor informal berkembang di Taman Pakujoyo. Meski telah ditertibkan dan ditata oleh Pemerintah Kabupaten Sukoharjo, beberapa masalah tetap belum terselesaikan dengan program penataan tersebut. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk melihat dampak penataan PKL di Taman Pakujoyo, terutama dampaknya pada aspek kondisi sosial ekonomi. Penelitian ini menggunakan teknik analisis deskriptif kualitatif. Hasilnya menunjukan bahwa program penataan yang terjadi memberikan dampak secara ekonomi dengan meningkatnya pendapatan PKL dan secara sosial mendorong terbentuknya Paguyuban PKL.

Full Text:

PDF

References

Banks, N., Lombard, M., & Mitlin, D. (2020). Urban Informality as A Site of Critical Analysis. Journal of Development Studies, 56(2), 223–238. https://doi.org/10.1080/00220388.2019.1577384

Bromley, R. (1979). Organisasi, Peraturan, dan Pengusahaan Sektor informal di Kota Pedagang Kaki Lima di Cali Colombia. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.

Budiman, B. (2010). Kajian Lingkungan Keberadaan Pedagang Kaki Lima di Kawasan Banjaran Kabupaten Tegal. Universitas Diponegoro.

Djojodipuro, M. (1992). Teori Lokasi. Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia.

Effendi, T. N. (1993). Sumber Daya Manusia, Peluang Kerja dan Kemiskinan. Yogyakarta: Tiara Wacana Yogya.

Faradina, N. (2019). Implementasi Peraturan Daerah Kota Yogyakarta Nomor 26 Tahun 2002 Tentang Penataan Pedagang Kaki Lima di Daerah Tujuan Pariwisata. Skripsi, Fakultas Hukum, Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta, Indonesia.

Hart, K. (1973). Informal Income Opportunities and Urban Employment in Ghana. The Journal of Modern African Studie, 11(1), 61–89. Diakses dari: https://www.jstor.org/stable/159873

Lausiry, M. N., & Tumuka, L. (2019). Analisis Kondisi Sosial-Ekonomi Masyarakat Migran Sebelum dan Sesudah Berada di Kota Timika. Jurnal Kritis (Kebijakan, Riset, Dan Informasi), 3(1), 1–23. Diakses dari: http://ejournal.stiejb.ac.id/index.php/jurnal-kritis/article/view/43

Manning, C., & Effendi, T. N. (1995). Urbanisasi, Pengangguran dan Sektor Informal di Kota. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.

Pemerintah Kabupaten Sukoharjo. (2020). Peraturan Daerah Kabupaten Sukoharjo Nomor 05 Tahun 2020 tentang Penataan dan Pemberdayaan Pedagang Kaki Lima.

Rachbini, D. J., & Hamid, A. (1994). Ekonomi Informal Perkotaan: Gejala Inovasi Gelombang Kedua. Jakarta: LP3ES.

Rusito, F. N. A., Suaib, H., & Hidaya, N. (2017). Pola Kehidupan Masyarakat Pedagang Kaki Lima di Kota Sorong (Studi pada Kehidupan Sosial Masyarakat Pedagang Kaki Lima di Kelurahan Kampung Baru). Jurnal Faksi: Fase Kemajuan Sosial Dan Politik, 3(1), 1–14. Diakses dari: https://ejournal.um-sorong.ac.id/index.php/jf/article/view/671

Saputra, R. B., & Indrawati. (2014). Profil Pedagang Kaki Lima (PKL) yang Berjualan di Badan Jalan (Studi di Jalan Teratai dan Jalan Seroja Kecamatan Senapelan). Jurnal Online Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Riau, 1(2), 1–15. Diakses dari: https://jom.unri.ac.id/index.php/JOMFSIP/article/view/3122

Sinaga, S. (2004). Dampak Sosial Kebijakan Pemda DKI Jakarta tentang Relokasi Pedagang Kaki Lima di Lokasi Binaan Studi Kasus di Lokasi Binaan Paal Merah Jakarta Pusat. Tesis, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Indonesia, Jakarta, Indonesia.

Soleh, A., & Daniel, P. A. (2019). Analisis Sektor Usaha Informal di Kota Jambi. Jurnal Development, 7(1), 1–7. https://doi.org/10.53978/jd.v7i1.125

Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Penerbit Alfabeta.

Sulistiyono. (2015). Studi Kualitatif Deskriptif Perilaku Konsumen Rilisan Fisik Vynil di Yogyakarta. Universitas Negeri Yogyakarta.

Sutrisno, B., Suwandi, J., & Sundari. (2007). Pola Penataan Pedagang Kaki Lima (PKL) di Kota Surakarta Berdasar Paduan Kepetingan PKL, Warga Masyarakat, dan Pemerintah Kota. Jurnal Penelitian Humaniora, 8(2), 166–175. Diakses dari: https://publikasiilmiah.ums.ac.id/handle/11617/584

Refbacks

  • There are currently no refbacks.