JAYENGAN KAMPUNG PERMATA (JKP) SEBAGAI BAGIAN DARI PROGRAM WISATA KAMPUNG TEMATIK DI SURAKARTA

Fistira Dini Elanissan, Winny Astuti, Hakimatul Mukaromah

Abstract

Kota Surakarta memiliki banyak kampung tematik yang berpotensi membentuk wisata kampung tematik. Jayengan Kampung Permata (JKP) merupakan salah kampung tematik yang berada dalam tahap pengembangan dari tujuh kampung tematik di Kota Surakarta. Pengembangan JKP memerlukan pelibatan dari banyak pihak dan kebijakan. Pihak dan kebijakan yang disusun harus diintegrasikan dengan JKP supaya bisa berkembang secara optimal sebagai wisata kampung tematik. Integrasi obyek daya tarik wisata adalah konsep totalitas produk wisata yang saling terkait untuk meningkatkan daya saing tiap klaster pariwisata, sehingga terjadi aglomerasi ekonomi serta memudahkan promosi pariwisata. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis integrasi antara komponen wisata JKP sebagai kampung tematik dengan wisata kampung tematik yang ada di Surakarta. Integrasi komponen pariwisata JKP dengan wisata kampung tematik dilihat dari sisi dukungan kelembagaan, atraksi pariwisata, fasilitas pariwisata, aksesibilitas, dan keterlibatan masyarakat lokal. Dengan menggunakan pendekatan penelitian deduktif, penelitian kuantitatif, teknik analisis skoring, dan metode perbandingan berpasangan, JKP dikatakan terintegrasi apabila mendapatkan total skor satu (1) dan dikatakan tidak terintegrasi apabila mendapatkan skor kurang dari 1  dari seluruh komponen yang diteliti. Hasil yang didapat dari penelitian ini adalah bahwa JKP tidak terintegrasi dengan wisata kampung tematik di Kota Surakarta karena mendapat total skor kurang dari 1. Skor kurang dari satu ini diperoleh  karena komponen yang tidak terintegrasi lebih dominan, yaitu dukungan kelembagaan, fasilitas pariwisata, dan aksesibilitas.

Keywords

integrasi pariwisata; kampung tematik; kampung wisata tematik

Full Text:

PDF

References

Astuti, W., Febela, A., Qomarun, & Putri, R. A. (2015). Grand Design Pengembangan Kampung Wisata Industri Jayengan sebagai Upaya Percepatan Ekonomi Kawasan berbasis Lokalitas.

Bastian, A. F. (2020). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kunjungan Wisata Kampung Tematik Kota Tangerang. Pelita: Jurnal Penelitian Dan Karya Ilmiah, 20(2), 166–187. https://doi.org/10.33592/pelita.Vol20.Iss2.800

Cahyani, S. D., Astuti, W., & Putri, R. A. (2020). Kampung Tematik Sebagai Elemen Primer Kegiatan Wisata Perkotaan di Surakarta. Desa-Kota, 2(2), 117–129. https://doi.org/10.20961/desa-kota.v2i2.31442.117-129

Damayanti, S. N., & Suprihardjo, R. (2016). Pembentukan Cluster Objek Daya Tarik Wisata (ODTW) Di Kota Yogyakarta. Jurnal Teknik ITS, 5(1). https://doi.org/10.12962/j23373539.v5i1.11563

Dinas Pariwisata Kota Surakarta. (2021). Solo City Travel. Retrieved from https://solocity.travel/

Dinas Perhubungan Kota Surakarta. (2020). Informasi Lalu Lintas Kota Surakarta. Retrieved from infolalin.surakarta.go.id

Ferreira, J. M., & Estevão, C. M. S. (2009). Regional Competitiveness of A Tourism Cluster: A Conceptual Model Proposal. Revista Encontros Científicos - Tourism & Management Studies, 5, 37–51. Retrieved from http://scielo.pt/scielo.php?script=sci_arttext&pid=S1646-24082009000100004&lng=en&tlng=en

Fikri, M. R. (2018). 7 Kampung Tematik di Solo yang Bisa Jadi Rujukan Destinasi Wisata. Solopos.Com. Retrieved from https://www.solopos.com/7-kampung-tematik-di-solo-yang-bisa-jadi-rujukan-destinasi-wisata-898914

Gunn, C. A., & Var, T. (2002). Tourism Planning: Basic, Concepts, Cases. New York: Routledge.

Hamzah, A. (2015). Peran Masyarakat Dalam Mewujudkan Pariwisata Berkelanjutan Melalui Pengembangan Daya Tarik Wisata Kabupaten Bulukumba di Sulawesi Selatan. Jurnal Kepariwisataan, 9(2), 1–12.

Judisseno, R. K. (2017). Aktivitas dan Kompleksitas Kepariwisataan. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Nuryanto, H. (2012). Sejarah Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi. Jakarta: PT Balai Pustaka.

Paramitha, T., & Sodiq, F. (2017). Serunya Momen Bagi-bagi Bubur Samin, Tradisi Ramadan di Solo. Viva.Co.Id. Retrieved from https://www.viva.co.id/gaya-hidup/kuliner/921169-serunya-momen-bagi-bagi-bubur-samin-tradisi-ramadan-di-solo

Pelupessy, P. J., Supriharjo, R., & Ariastita, P. G. (2011). Pengembangan Kawasan Wisata Terpadu di Kecamatan Nusaniwe, Kota Ambon. Jurnal Penataan Ruang, 6(1).

Pemerintah Kota Surakarta. (2021). Peraturan Daerah Kota Surakarta No. 4 Tahun 2021 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Surakarta tahun 2011 – 2031.

Pendit, N. S. (1999). Ilmu Pariwisata: Sebuah Pengantar Perdana. Jakarta: Pradnya Paramita.

Republik Indonesia. (2009). Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan. Retrieved from https://www.kemenparekraf.go.id/asset_admin/assets/uploads/media/old_file/4636_1364-UUTentangKepariwisataannet1.pdf

Utama, I. G. B. R. (2013). Pengembangan Wisata Kota Sebagai Pariwisata Masa Depan Indonesia. Seminar Nasional SPACE I. Denpasar.

Utama, I. G. B. R. (2016). Pengantar Industri Pariwisata Tantangan dan Peluang Bisnis Kreatif. Yogyakarta: DeePublish.

Winarso, H., Oetomo, A., & Priyani, R. (2003). Pendekatan Tourism Business District dan Partisipatif dalam Pengembangan Jalur Wisata Perkotaan Kasus: Jalur Wisata Kota Jakarta. Jurnal Perencanaan Wilayah Dan Kota, 14(2), 11–38. Retrieved from https://journals.itb.ac.id/index.php/jpwk/article/view/4296

Zamani, L., & Pradipha, C. (2017). Peringati HUT Ke 72 Kemerdekaan RI, Kecamatan Jebres Gelar Festival Hadrah Kebangsaan. TribunSolo.Com. Retrieved from https://solo.tribunnews.com/2017/08/04/peringati-hut-ke-72-kemerdekaan-ri-kecamatan-jebres-gelar-festival-hadrah-kebangsaan

Refbacks

  • There are currently no refbacks.