IMPLEMENTASI KONSEP COMPACT CITY PADA BWK I KOTA SURAKARTA

Wilda Mazidaturrizka, Paramita Rahayu, Kuswanto Nurhadi

Abstract

Compact city atau kota yang kompak merupakan suatu konsep untuk mengelola pertumbuhan kota agar lebih efisien dengan menerapkan pembangunan intensif dengan guna lahan campuran, sehingga dapat mereduksi perjalanan penduduk kawasan. Konsep compact city menjadi solusi untuk menjawab tantangan isu-isu pertumbuhan kota yang meluas secara horizontal, seperti kepadatan yang kurang merata, penyediaan sarana dasar yang kurang memadai, serta isu-isu terkait pergerakan penduduk. Isu-isu tersebut kemudian menjadi tantangan pada BWK I Kota Surakarta, sehingga penelitian ini ditujukan untuk mengukur potensi implementasi konsep compact city pada BWK I Kota Surakarta yang diharapkan dapat menjadi solusi dari isu-isu tersebut. Potensi implementasi compact city ini diukur dari variabel penggunaan lahan, pelayanan sarana dasar dan kepadatan kawasan dengan menggunakan pendekatan kuantitatif dengan skoring skala Guttman. Penggunaan lahan yang dapat mendukung potensi implementasi compact city adalah penggunaan lahan campuran. Pada BWK I Kota Surakarta, penggunaan lahannya cenderung tidak memenuhi kriteria campuran pada sebagian besar kawasan. Kemudian dari segi pelayanan dasar, pada konsep compact city harus dapat mencakup keseluruhan kawasan. Sedangkan, pada BWK I Kota Surakarta masih ada beberapa jenis sarana dasar yang cakupannya tidak memenuhi keseluruhan kawasan. Terakhir, untuk kepadatan kawasan, pada compact city harus memenuhi standar kepadatan tinggi. Sedangkan, BWK I Kota Surakarta secara keseluruhan belum dapat dikategorikan sebagai kepadatan tinggi. Maka dari itu, hasil keseluruhan potensi implementasi compact city pada BWK I Kota Surakarta bernilai 44% dari 100%, yang berarti belum menunjukkan potensi penerapan konsep compact city. Namun, tidak menutup kemungkinan bisa dilakukan implementasi compact city dikemudian hari, jika dilakukan beberapa penyesuaian pembangunan kota terhadap kriteria konsep compact city.

Keywords

compact city; kepadatan; pelayanan sarana dasar; penggunaan lahan campuran

Full Text:

PDF

References

Adisasmita, R. (2006). Pembangunan Pedesaan dan Perkotaan. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Badan Pusat Statistik. (2018). Kota Surakarta dalam Angka Tahun 2018. Retrieved from https://surakartakota.bps.go.id/publication/2018/08/16/c3a56b56c074228d1b0e90e0/kotasurakarta-dalam-angka-2018.html

Badan Standarisasi Nasional. (2004). SNI 03-1733-2004 tentang Tata cara perencanaan lingkungan perumahan di perkotaan. Retrieved from http://nawasis.org/portal/download/digilib/369-SNI-2004_1733_03.pdf

Bahadure, S., & Kotharkar, R. (2015). Assessing Sustainability of Mixed Use Neighbourhoods through Residents’ Travel Behaviour and Perception: The Case of Nagpur, India. Sustainability, 7(9), 12164–12189. https://doi.org/10.3390/su70912164

Bramiana, C. N., Widiastuti, R., & Harsritanto, B. I. (2017). Implementing Mixed Land Use Rooting Jane Jacobs’ Concept of Diversity in Urban Sustainability. Modul, 17(1), 27–35. https://doi.org/doi: 10.14710/mdl.17.1.2017.27-35

Desiyana, I. (2017). Urban Sprawl Dan Dampaknya Pada Kualitas Lingkungan : Studi Kasus Di Dki Jakarta Dan. Jurnal Komunikasi Visual ULTIMART, 9(2), 16–24. https://doi.org/10.31937/ultimart.v9i2.745

Hanief, F., & Dewi, S. P. (2014). Pengaruh Urban Sprawl Terhadap Perubahan Bentuk Kota Semarang Ditinjau Dari Perubahan Kondisi Fisik Kelurahan Meteseh Kecamatan Tembalang. Ruang, 2(1), 341–350. Retrieved from https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/ruang/article/view/4367

Horn, A. (2015). Urban Growth Management Best Practices: Towards Implications for the Developing World. International Planning Studies, 20(1–2), 131–145. https://doi.org/10.1080/13563475.2014.942513

Jacobs, J. (1961). The Death and Life of Great American Cities. New York: Random House.

Jenks, M., & Burgess, R. (2000). Compact Cities: Sustainable Urban Forms for Developing Countries. London: Spoon Press. https://doi.org/10.4324/9780203478622

Jenks, M., Burton, E., & Williams, K. (1996). The Compact city: A Sustainable Urban Form? London: Spoon Press. https://doi.org/10.4324/9780203362372

Jensen, J. O., Christensen, T. H., & Gram-Hanssen, K. (2011). Sustainable urban development: Compact cities or consumer practices? Danish’Journal’of’Geoinformatics’and’Land’Management, 46(1), 50–64. Retrieved from https://kth.instructure.com/courses/20776/files/2987124/download?verifier=gAp9A0IGP0UINDanyVH7C7O6kGcQagWPDynvkjJG&wrap=1

Rahmat, S. (2010). Pengaruh Perubahan Kualitas Hidup Terhadap Orientasi Kebutuhan Rumah pada Perumahan BTN Somba 3 Kota Bulukumba (Universitas Diponegoro). Universitas Diponegoro. Retrieved from http://eprints.undip.ac.id/23677/

Saaty, T. L., & De Paola, P. (2017). Rethinking Design and Urban Planning for the Cities of the Future. Buildings, 7(3), 76. https://doi.org/10.3390/buildings7030076

Sakai, R. (2016). Analisis Efektifitas Jembatan Penyeberangan di Jalan S.Parman (Samping Mall Lembuswana) Samarinda. ..EJournal Teknik Sipil Dan Arsitektur, 2(2), 1–15. Retrieved from http://ejurnal.untag-smd.ac.id/index.php/TEK/article/view/2469

Setioko, B. (2009). Growth of Urban Sprawl in Finger Areas (Case Study: Semarang City). CIB Working Commission W110 Informal Settlements and Affordable Housing, II79–II87. Retrieved from https://www.irbnet.de/daten/iconda/CIB_DC25377.pdf

Zahnd, M. (2006). Perancangan Kota Secara Terpadu. Yogyakarta: Kanisius.

Refbacks

  • There are currently no refbacks.