KAMPUNG TEMATIK SEBAGAI ELEMEN PRIMER KEGIATAN WISATA PERKOTAAN DI SURAKARTA
Abstract
Urban tourism merupakan daya tarik wisata yang berlokasi di kota dan perkotaan sehingga menarik wisatawan dari daerah lain untuk berkunjung ke kota. Pada tahun 2018, Kota Surakarta mengembangkan sektor pariwisata dalam bentuk Urban Tourism. Urban Tourism diangkat dengan mengembangkan potensi yang dimiliki oleh Kampung di Kota Surakarta, sehingga menghasilkan kampung tematik sebagai atraksi baru dalam pariwisata di Kota Surakarta. Atraksi wisata di dalam konsep urban tourism disebut dengan elemen primer, sehingga kampung tematik berperan sebagai Elemen primer dari program kerja Urban Tourism di Kota Surakarta. Ada 6 Kampung Tematik di Kota Surakarta, yaitu Joho Kampoeng Hepi, Kampung Batik Laweyan, Kampung Blangkon Petrojayan, Kampung Sayur Mojosongo, Kampung Batik Kauman, dan Jayengan Kampoeng Permata. Kampung Tematik sebagai elemen primer urban tourism dijadikan sebagai salah satu pendorong untuk menaikkan jumlah kunjungan wisata ke Kota Surakarta, sehingga muncul pertanyaan penelitian bagaimana kesesuaian Kampung Tematik di Kota Surakarta sebagai elemen primer urban tourism. Dari pertanyaan tersebut menghasilkan tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui kesesuaian Kampung Tematik di Kota Surakarta sebagai elemen primer dalam konsep Urban Tourism. Karakteristik yang akan dilihat berdasarkan atraksi wisata berupa kebudayaan, fasilitas pendukung wisata, perubahan sosial ekonomi masyarakat, dan aksesibilitas. Penelitian ini mengunakan metode penelitian kuantitatif dengan pendekatan deduktif, dan melalui teknik analisis skoring. Hasil analisis menunjukkan bahwa besar persentase kesesuaian Kampung Tematik di Kota Surakarta sebagai elemen primer urban tourism adalah sebesar 33%. Rendahnya persentase kesesuaian dikarenakan beberapa Kampung Tematik belum dapat menyajikan keberagaman atraksi wisata dan fasilitas.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Aosgi. (2018, Februari 25). Panen Untung Lewat Wisata Kampung, Surakarta.go.id. Diakses dari https://surakarta.go.id/?p=8910 Badan Perencanaan, Penelitian, dan Pengembangan Daerah. (2016). Peraturan Daerah Kota Surakarta Nomor 13 tahun 2016 tentang Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Daerah (RIPPKADA) tahun 2016-2026. Diakses dari http://jdih.surakarta.go.id/jdihsolo/proses/produkhukum/file/6054_PERDA_NO_13_TAHUN_2016_ver_ttd_GB.pdf Edwards, D. (2008). Urban Tourism Research: Developing an Agenda, Annals of tourism research, 35(4), 1032-1052, DOI: 10.1016/j.annals.2008.09.002 Garbea, R. V. (2013). Urban Tourism Between Content and Aspiration for Urban Development, Management & Marketing , 9(1), 193 - 200. Diakses dari https://www.mnmk.ro/documents/2013-01/15-13-1-13.pdf Inskeep, E. (1991). Tourism Planning-An Integrated Suistainable Approach. New York: Van Nostrand Reinhold. Kloczko-Gajewska, A. (2014). Can we treat thematic villages as social innovations?, Journal of Central European Green Innovation, 2(3), 49–59. DOI: 10.22004/ag.econ.188135 Monariyanti, N. (2015). Seni Pertunjukan sebagai Atraksi Wisata Budaya di Kecamatan Karimun Kabupaten Karimun Provinsi Kepualaun Riau, Jurnal. Jom FISIP, 2(1), 1-14. Diakses dari https://media.neliti.com/media/publications/32083-ID-seni-pertunjukan-sebagai-atraksi-wisata-budaya-di-kecamatan-karimun-kabupaten-ka.pdf Muta'ali, L. (2015). Teknik Analisis Regional. Yogyakarta: Badan Penerbit Fakultas Geografi (BPFG) Universitas Gadjah Mada. Page, S. (2002). Urban Tourism: Evaluating the Tourist’s Experiences of Urban Places. The Tourist Experience-a New Approach. London: Contiuum. Priono, Y. (2012). Identifikasi Produk Pariwisata Kota (Urban Tourism) Kota Pangkalan Bun Sebagai Urban Heritage Tourism, Jurnal Prespektif Arsitektur, 7(2), 72-84. Diakses dari https://e-journal.upr.ac.id/index.php/JTA/article/view/841 Razavi, K., Barta, F. T., & Amini, E. (2017). The Effective Spatial Qualities on Urban Tourism in Iran Focusing on Social Factors. ICTTE 2017 EDP Sciences, 124. DOI: 10.1051/matecconf/201712406003 Ruetsche, Judith. (2006). Urban Tourism “What Attracts Visitors to Cities?”, Extension, 117. Diakses dari https://fyi.extension.wisc.edu/downtowneconomics/files/2012/08/urban-tourism.pdf SNI 03-1733-2004 Tentang Tata Cara Perencanaan Lingkungan Perumahan di Perkotaan. Diakses dari http://sni.litbang.pu.go.id/index.php?r=/sni/new/sni/detail/id/694 Tamara, A. P., & Rahdriawan, M. (2018). Kajian Pelaksanaan Konsep Kampung Tematik di Kampung Hidroponik Kelurahan Tanjung Mas Kota Semarang, Jurnal Wilayah dan Lingkungan, 6(1), 40-57. DOI: 10.14710/jwl.6.1.40-57 Ujianto, B. T., Zahro, H. Z., & Maringka, B. (2018). Kegiatan Perancangan Kampung Belimbing RW 08-09 Kel. Blimbing, Kec. Blimbing, Kota Malang, Jurnal Arsitektur, 2(2), 57-72. Diakses dari http://eprints.itn.ac.id/3029/1/2015-205-3463-1-10-20180724.pdf UNWTO. (n.d.). Urban Tourism. Diakses dari https://www.unwto.org/urban-tourism Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan. Diakses dari https://jdih.kemenkeu.go.id/fullText/2009/10TAHUN2009UU.HTM Wicaksono, B. (2018, Maret 5). Dongkrak Sektor Pariwisata, Ini yang Dilakukan Pemkot Solo, Radar Solo Jawa Pos. Diakses dari https://radarsolo.jawapos.com/read/2018/03/05/54469/dongkrak-sektor-pariwisata-ini-yang-dilakukan-pemkot-solo Widodo, L. (2018, Juni 26). Solo Butuh Platform Pariwisata, Suaramerdeka.com. Diakses dari https://www.suaramerdeka.com/news/baca/97839/e-paper Widyaiswaratika, T. D. (2016). Pengaruh Creative Tourism terhadap Behavioral Intention dengan Variabel Moderator Motivasi Wisatawan, Repository Indonesia University of Education. Diakses dari http://repository.upi.edu/23233/
Refbacks
- There are currently no refbacks.