Analisa Waktu dan Biaya Proyek Jalan Kuala Kurun Sei Hanyu-Tumbang Lahung Akibat Refocusing Anggaran dengan Menggunakan Metode CPM

Ahmad Nugraha Alam

Abstract


Abstrak: Masa pandemi Covid-19 telah banyak mempengaruhi sistem perekonomian di berbagai negara termasuk di Indonesia. Salah satu cara yang dilakukan Pemerintah Indonesia untuk mengendalikan perkembangan perekonomian negara ialah dengan melakukan realokasi dan refocusing anggaran. Salah satu dampaknya terhadap penyelenggaraan jasa konstruksi adalah dapat menyebabkan keterlambatan penyelesaian proyek. Untuk mengantisipasi keterlambatan ialah dengan melakukan percepatan dengan memperhatikan faktor waktu, biaya, dan mutu, agar dapat memperoleh biaya optimum, waktu yang efektif, dan mutu yang sesuai standar. Metode penelitian yang dipakai dalam menganalisa keterlambatan dengan menggunakan critical pathmethod (CPM), dimana pekerjaan yang terkena jalur kritis dapat dilakukan percepatan. Dari beberapa item pekerjaan yang dilakukan percepatan, dengan menganalisa beberapa alternatif percepatan dari beberapa item dan menentukan nilai yang paling optimum dari beberapa opsi tersebut.Hasil analisa menunjukkan bahwa kegiatan yang termasuk dalam lintasan kritis ialah A1-A2-A3-A4-B1-B2-D1-D2-D3-E1-E2-F1. Namun yang dilakukan percepatan hanya 2 item pekerjaan yang memungkinkan terjadi keterlambatan yaitu kegiatan D2, dan E1. Lingkup pekerjaan rekonstruksi memiliki durasi normal 389 hari dengan biaya sebesar Rp. 18.577.999.000,-. Setelah dilakukan penjadwalan ulang menggunakan CPM memiliki durasi 226 hari. Alternatif penambahan jam kerja lembur dilakukan 1 kali crashing dengan durasi optimum 224 hari pada pekerjaan laston lapis aus (AC-WC) lebih cepat 0,88% dengan biaya optimum Rp 18.538.850.678,- sedangkan untuk alternatif shift kerja dilakukan 1 kali crashing dengan durasi optimum sebesar 206 hari lebih cepat 8,84% dengan total biaya sebesar Rp 18.371.275.091,-. Dari kedua kondisi tersebut, alternatif percepatan yang dipilih dalam upaya mempersingkat durasi proyek jalan adalah dengan menerapkan shift kerja.

 


Abstract: The Covid-19 pandemic has greatly affected the economic system in various countries, including Indonesia. One of the methods used by the Indonesian government to control the development of the country's economy is by reallocating and refocusing the budget. One of the impacts on the implementation of construction services is that it can cause delays in project completion. Anticipating delays is by accelerating by taking into account the factors of time, cost, and quality, in order to obtain optimum cost, effective time, and standardized quality. The research method used in analyzing delays is by using the critical path method (CPM), where work that is affected by the critical path can be accelerated. Of the several work items that are being accelerated, by analyzing several alternative accelerations from several items and determining the most optimum value of the several options. The results of the analysis show that the activities included in the critical path are A1-A2-A3-A4-B1-B2-D1-D2-D3-E1-E2-F1. However, only 2 work items were accelerated which allowed delays to occur, namely activities D2 and E1. The scope of reconstruction work has a normal duration of 389 days at a cost of Rp. 18,577,999,000,-. After rescheduling using CPM has a duration of 226 days. An alternative to adding overtime hours is done 1 time crashing with an optimum duration of 224 days for wear-resistant durable work (AC-WC) 0.88% faster with an optimum cost of Rp. optimum of 206 days faster 8.84% with a total cost of IDR 18,371,275,091,-. From these two conditions, the chosen acceleration alternative in an effort to shorten the duration of the road project is to implement a work shift.

Keywords


Kata kunci: jalan; kritis; percepatan; proyek; segmenKeywords: acceleration; critical; project; road; segments

Full Text:

PDF
rticle

References


Aspiani, Tjaronge, M.W., dan Hamzah, B. (2017). Implementation Analysis of the Self-Management Contract System and Contract System Long-Segment on Road Performance. International Journal of Computational Engineering Research, 7(7)

Badri, S. (1991). Dasar-Dasar Network Planning (Dasar-Dasar Perencanaan Jaringan Kerja). Yogyakarta: Rineka Cipta.

Budilukito, A. dan Mulyono, A.T. (2016). Kesiapan Kontraktor Terhadap Kebijakan Preservasi Jalan Nasional Di Sumatera Selatan

Chabibah, S.A.N. (2015). Penerapan Time Cost Trade Off dalam Optimalisasi Biaya dan Waktu terhadap Perbandingan Penambahan Tenaga Kerja dan Shift Kerja. Skripsi. Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Handayani, S.T..(2020). Evaluasi Biaya dan Time Schedule Pada Proyek Bangunan Dengan Menggunakan Earned Value Method (EVM). Skripsi: Universitas Muhammadiyah Palangkaraya

Iramutyn, E.V. (2010). Optimasi Waktu dan Biaya dengan Metode Crash. Skripsi. Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Karaini, A. A. (2015). Pengantar Manajemen Proyek. Jakarta: Universitas Gunadarma

Ridho, M.R. dan Syahrizal. (2013). Evaluasi Penjadwalan Waktu Dan Biaya Proyek Dengan Metode Pert Dan CPM (Studi Kasus : Proyek Pembangunan Gedung Kantor Badan Pusat Statistik Kota Medan Di Jl. Gaperta Medan, Sumatera Utara)

Trisniati. (2015). Optimalisasi Waktu Pelaksanaan Proyek Pembangunan Gedung Gorseni Kabupaten Katingan Menggunakan Metode CPM, PERT, dan PDM

Wati, M.N.P. (2015). Analisis Percepatan Proyek menggunakan Metode Time Cost Trade Off dengan Penambahan Jam Kerja Lembur Optimum. Skripsi. Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Wijayanthi,S. (2008). Faktor-faktor Penyebab Keterlambatan Waktu Pembangunan Proyek Gedung Negara di Lingkungan Pemerintah Kota Kediri. Skripsi. Jurusan Teknik Sipil, Institut Teknologi Sepuluh November




DOI: https://doi.org/10.20961/ijcee.v8i2.70890

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2023 Indonesian Journal Of Civil Engineering Education



Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.