Sistem Monitoring dan Otomatisasi Pengontrolan Kelembaban Tanah, Kelembaban Udara dan Suhu Udara pada Tanaman Tomat Berbasis Web

gilang rizkir

Abstract

Abstrak

Pertanian adalah sektor yang paling serius terkena dampak perubahan iklim. Beberapa unsur iklim antara lain pola curah hujan, kemarau, suhu udara, yang menyebabkan banjir dan kemarau. Khususnya tanaman tomat (Lycopersium escuslentum Mill) merupakan tumbuhan setahun, pertumbuhan tomat yang harus memiliki kelembaban optimal antara 60 - 80%, dengan suhu ideal 24-28 0C dengan kelembaban udara relatif yang baik untuk pertumbuhan tanaman tomat yaitu 25% keadaan ini akan merangsang pertumbuhan untuk tanaman tomat yang masih muda karena asimilasi CO2 dan penyerapan unsur hara yang di maksimalkan oleh tanaman tomat selama 12-14 jam perhari. Dengan teknologi Greenhouse atau rumah tanaman merupakan sebuah alternatif solusi untuk mengendalikan kondisi iklim pada tanaman. menjadi lebih baik Banyak teknologi fisik dan digital digabungkan melalui analitik, kecerdasan buatan, teknologi kognitif dan Internet of Things (IoT) untuk menciptakan ekosistem yang saling terkait dan mampu menghasilkan keputusan yang lebih tepat. Salah satu IoT yang bisa diterapkan di bidang pertanian adalah membuat sistem monitoring dan otomatisasi pengontrolan kelembaban tanah, kelembaban udara dan suhu udara pada tanaman tomat berbasis web. Monitoring dilakukan pada aplikasi berbasis web. Metode penelitian yang digunakan (Research And Development) R&D. Metodologi ini terdiri dari tiga tahap yang di mulai dari Analisis kebutuhan, pengembangan, testing. Sistem ini dapat melakukan penyiraman otomatis pada saat kondisi kelembaban tanah < 60% dan berhenti menyiram pada kelembaban tanah > 80% mesin pompa berfungsi

============

Abstract

Agriculture is the sector most seriously affected by climate change. Some elements of climate include rainfall patterns, drought, air temperature, which causes floods and drought. Greenhouse technology or house plants is an alternative solution to control climate conditions in plants. Many physical and digital technologies are combined through analytics, artificial intelligence, cognitive technology and the Internet of Things (IoT) to create an interconnected ecosystem and are able to produce more informed decisions. IoT is influential in a variety of industries such as manufacturing, logistics, health, urban planning, housing, even in agriculture. One IoT that can be applied in agriculture is to create a monitoring and automation system for controlling soil moisture, air humidity and air temperature in web-based tomato plants. Monitoring is carried out on web-based applications. Whereas what is controlled automatically is watering the plants. In making the tool will use DHT22 which is used for temperature and humidity sensors which can later be monitored via the web, The research method used (Research And Development) R&D. This methodology consists of three stages, starting from the needs analysis, development, testing. The system can do automatic watering when soil moisture conditions <60% and stop watering at soil humidity> 80% all function well in running the pumping machine so that plants can be watered and there are differences in plants by using an automatic system

Full Text:

PDF

References

[1] Made Ngurah Desnanjaya, I., & Bagus Ary Indra Iswara , I. (2018). Trainer Atmega32 Sebagai Media Pelatihan Mikrokontroler Dan Arduino . Jurnal Resistor, Vol 1. No. 1.

[2] A. Wadu, R., Panggola, i., & Nicodemus. (2018). Perancangan Prototipe Smart Greenhouse Tipe Hidroponik Tanaman Holtikultura Berbasis Mikrokontroler Untuk Membantu Masalah Budidaya Tanaman Perkebunan Di NTT. Jurnal Ilmiah Flash.

[3] Agus Fredy, P., & Abdurohman, M. (2018). Sistem Pemantau Kelembapan Tanah Akurat dengan Protokol Zigbee IEEE 802.15.4 pada Platform M2M OpenMTC. Jurnal Teknologi Dan Sistem Komputer, 6(4).

[4] Arafat. (2016). Sistem Pengamanan Pintu Rumah Berbasis Internet Of Things (IoT) Dengan ESP826. Technologia, Vol 7, No. 2.

[5] Marliyanti, Sukmawaty, & Dwi Putra, G. (2018). Sistem Monitoring Greenhouse Berbasis Mikrokontroler Arduino Uno “Studi Kasus Tanaman Bayam Merah ( Amaranthus tricolor )”.

[6] Nugraha, W., Ferry, H., & Aryanto, H. (2018). Rancang Bangun Sistem Monitoring Smart Greenhouse Berbasis Android Dengan Aplikasi Sensor Suhu, Kelembaban Udara Dan Tanah Untuk Budidaya Jamur Merang. Jurnal Teknik Elektro Universitas Tanjungpura, Vol 2 No 1.

[7] Nurhayati, S. (2017). Produksi Tanaman Tomat (Lycopersicum esculentum Mill.) F1 Hasil Induksi Medan Magnet Yang Diinfeksi Fusarium oxysporum f.sp. lycopersici.

[8] Pats Yahwe, C., Iinawaty, & Fida Aksara. (2016). Rancang Bangun Prototype System Monitoring Kelembaban Tanah Melalui Sms Berdasarkan Hasil Penyiraman Tanaman “Studi Kasus Tanaman Cabai Dan Tomat”. senamTIK, Vol 2, No. 1.

[9] Rahmawati, F., Setiyawati, T., & Supriyatun, T. (2018). Pertumbuhan Tanaman Bayam Cabut (Amaranthus tricolor L.) dengan Aplikasi Pupuk Organik Kascing dan Mulsa Serasah Daun Bambu. Ilmu Dasar.

[10] Suhendri, Irawan , B., & Rismawan, T. (2015). Sistem Pengontrolan Kelembaban Tanah Pada Media Tanam Cabairawit Menggunakan Mikrokontroler Atmega16 Dengan Metodepd (. Jurnal Coding, Sistem Komputer Untan, 45-56.

Refbacks

  • There are currently no refbacks.