Edisi ini Haluan Sastra Budaya, menghadirkan tujuh artikel. Artikel itu terdiri dari berbagai bidang, yakni sastra, bahasa atau linguistik, dan kajian budaya. Meskipun berbeda dalam sub pembahasan, pada edisi ini, artikel-artikel tersebut menunjukkan satu kesamaan topik, yakni ekspresi transformasi budaya. Artikel dengan topik terjemahan, sebagai contohnya, menunjukkan gagasan transformasi kebiasaan dari tradisi budaya Timur Tengah (Arab) ke dalam kebudayaan Indonesia melalui bentuk simbol penerjemahan kata.
Bahkan, perubahan bentuk tradisi budaya juga dilakukan oleh kesenian tradisi, yakni tari topeng hitam, yang dibahas dalam salah satu artikel dalam edisi ini. Transformasi itu ditunjukkan melalui perubahan kesenian tradisional yang dikemas untuk tujuan komersial atau pariwisata. Hal itu dilakukan sebagai upaya untuk melestarikan memori kolektif, nilai, dan historisitas serta memberi manfaat secara ekonomis. Gagasan mengenai tradisi dan perubahan juga dicontohkan oleh upacara selamatan di sebuah desa di kabupaten Boyalali, yang mengalami perubahan bentuk dan menyeseuaikan dengan nilai-nilai ajaran Islam.
Perempuan dan tradisi budaya juga menjadi topik yang menarik untuk dikaji. Hal ini icontohkan pada artikel yang membahas, masalah posisi perempuan dalam masyarakat Sasak. Meskipun pembahasan bertumpu pada teks sastra, representasi perempuan Sasak dapat terlihat dari gagasan dan pemikiran kelompok moderat, yang terdidik dalam tradisi pendidikan modern. Melalui novel itu, mereka menyuarakan dan mengajak perempuan Sasak untuk berubah.
Kajian sastra dalam artikel ini juga masih mempersoalkan kajian structural dan gagasan pandangan dunia, misalnya masalah karakterisasi tokoh cerita. Meskipun hal ini merupakan masalah klasik, atikel yang mempersoalkan hal itu mengambil contoh dari masyarakat kebudayaan Arab. Hal ini semakin menambah khazanah dan pemahaman pembaca tentang kebiasaan dan cara hidup masyarakat Arab. Alasan itulah yang menjadikan artikel tersebut layak untuk dihadirkan dalam jurnal ini.
Kebudayaan populer seperti film hadir melengkapi edisi ini. Film dilihat dari sisi yang berbeda, yakni slide atau gambar “iklan” atau sampul film. Melalui gambar-gambar itu, representasi kebudayaan modern (urban culture) terekam dengan jelas. Gambar dapat memberikan informasi mengenai perubahan kebiasaan masyarakat kota pada masanya.