STRATEGI BRANDING BUDAYA PARIWISATA 4.0 MELALUI DIGITAL TOURISM DI KABUPATEN GIANYAR
Abstract
Tourism Culture is an activity that utilizes the culture in the area to become a tourist attraction visited by tourists. The Tourism Sector has a considerable ability to increase state and regional income. Problems that often occur to advance tourist destinations require strategies to attract tourists to visit, one of which is by competing these tourism destinations so that local and foreign tourists can know the existing tourist destinations. In the development of tourism, promotion is very important. In the 4.0 era, tourism culture was facilitated because of the existence of information and communication technology (ICT). In terms of membraning a brand, name, logo or slogan can be done through the use of information and communication technology (ICT) in the form of applications, social media, the web and several other platforms. Therefore, it takes promotion (branding) that follows the current 4.0 era. Tourism culture branding can be used with digitaltourism which is very helpful for foreign and local tourists to know the tourism culture in the area. One of its manifestations is through the Indonesian Charm Generation (GenPI) community. This research aims to promote tourism culture in Gianyar Regency to be better known abroad through digitaltourism. The type of data used in this Research Method is a type of qualitative data by focusing on understanding social phenomena that occur in society in the development of tourism culture in the 4.0 era through digitaltourism.
ABSTRAK
Budaya Pariwisata merupakan suatu aktivitas yang memanfaatkan kebudayaan di daerah tersebut menjadi objek wisata yang dikunjungi oleh para turis. Sektor Pariwisata mempunyai kemampuan yang cukup besar dalam menaikkan penghasilan negara dan daerah.
masalah yang sering kali terjadi untuk memajukan destinasi wisata yakni diperlukannya strategi untuk menarik wisatawan untuk berkunjung, salah satunya dengan cara membrandingkan destinasi pariwisata tersebut agar wisatawan lokal maupun mancanegara dapat mengetahui destinasi-destinasi wisata yang ada. Dalam pengembangan pariwisata, promosi sangatlah penting. Pada era 4.0 budaya pariwisata dimudahkan karena adanya teknologi informasi dan komunikasi (TIK). Dalam hal membrandingkan suatu brand, nama, logo atau slogan bisa dilakukan dengan melalui penggunaan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) berupa aplikasi, media sosial, web dan beberapa platform lainnya. Oleh karena itu, dibutuhkan promosi (branding) yang mengikuti era 4.0 saat ini. Branding budaya pariwisata dapat digunakan dengan digitaltourism yang sangat membantu wisatawan asing maupun lokal untuk mengetahui budaya pariwisata di daerah tersebut. Salah satu wujudnya yakni, melalui komunitas Generasi Pesona Indonesia (GenPI). Penelitian ini memiliki tujuan untuk mempromosikan budaya pariwisata di Kabupaten Gianyar agar lebih dikenal di mancanegara melalui digital tourism. Jenis data yang digunakan pada Metode Penelitian ini adalah jenis data kualitatif dengan berfokus terhadap pemahaman fenomena sosial yang terjadi di masyarakat dalam pengembangan budaya pariwisata di era 4.0 melalui digital tourism.
Full Text:
PDF (Bahasa Indonesia)References
Alo Liliweri. (2002). Makna Budaya dalam Komunikasi antar Budaya.Yogyakarta: PT. LKiS Pelangi Aksara
Anggariani Putu , Ngurah Darma Paramartha I Gusti. (2021). ‘Digital Tourism
Transformation (Virtual Traveling) Sebagai Solusi Dampak Covid-19 Pada Sektor Pariwisata di Desa Kampial, Bali’, Jurnal Pengabdian Masyarakat, Vol. 4, No. 1, pp: 71-77
Agus Krisna Warmayana, I Gede. (2018). ‘Pemanfaatan Digital Marketing dalam Promosi
Pariwisata pada Era Industri 4.0’, Jurnal Pariwisata Budaya, Vol. 3, No. 2, pp: 81-92
Baligetaway, (2018).’Objek Wisata Tirta Empul Bali’, diakses pada 22 April 2022, pukul 16.26
Bali Tours Club. (2022). Tujuan wisata baru air terjun Manuaba di Tegalalang Gianyar. Diambil 22 April 2022, dari https://www.balitoursclub.net/air-terjun-manuaba-gianyar/
Dewi, Ni Putu Rahayu Mutiara & Treman, I Wayan.(2017).’Studi Kelayakan Objek Wisata Alam Monkey Forest ( Mandala Wisata Wenara Wana ) Untuk Pengembangan Ekowisata di Desa Padangtegal, Kecamatan Ubud, Kabupaten Gianyar’, E-Journal Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Pendidikan Hukum dan Ilmu Sosial, Vol.10, pp: 1-11
Isdarmanto, Christantinus, Hari Sunarto, Anthony.(2020). ‘Strategi Branding Pengembangan
Industri Pariwisata 4.0 melalui Kompetitif Multimedia di Era Digital’, Journal of Tourism and Creativity, Vol. 4, No. 1, pp: 1-20
Kotler, K.(2009). Manajemen Pemasaran 1.Edisi ketiga belas. Jakarta: Erlangga
Mardhiyani, Nur Laili. (2020). ‘Tourism 4.0 Strategi Komunikasi Pemasaran Pariwisata Kota
Semarang’, Jurnal Kajian Media, Vol. 4, No. 1, pp: 40-52
Nuryanti Mustari, Nursaleh Hartaman, Vinka Audrina Sahrir, Nurul Rahmi Aulia, Sitti
Atirah H. (2021). ‘Branding Pariwisata Dalam Pengembangan Objek Wisata di Kabupaten Majene’, Jurnal Ilmiah Ilmu Pemerintahan, Vol. x, No. x, pp: 277-288
Pitanatri, Putu Diah Sastri. (2016). ‘ Inovasi Dalam Kompetisi : Usaha Kuliner Lokal
Menciptakan Keunggulan Kompetitif Di Ubud’, Jurnal Master Pariwisata, Vol.3, No. 1, pp: 1-27
Pfefferkorn, & Julia-Winfield. (2005). THE BsRANDING OF CITIES Exploring City. Branding. Journal of Communication Management, Vol. 2 No. 4. New York.
Pristiwasa, I Wayan Thariqy Kawakibi & Demolinggo, Ramang Husin.(2020).’Bukit Cinta Campuhan Sebagai Daya Tarik Wisata Trekking di Ubud Bali’, Ekuitas: Jurnal Analisis Pariwisata, Vol.20, No.1, pp: 17-37
Sumardani, Ni Luh Gd. (2020).’ Eksistensi Kuliner Babi Guling Di Pulau Bali Pada Masa Pandemi Covid-19’, ISBN : 978-602-52203-2-6
Yanti, Dewi. (2019). ‘Analisis Strategi Pengembangan Digital Tourism Sebagai Promosi
Pariwisata di Toba Samosir’, Jurnal Darma Agung, Vol. 27, No. 1, pp: 814-821
Zulyadi, Teuku. (2014). ‘Advokasi Sosial’, Jurnal Al-Bayan, Vol. 21, No. 30, pp: 63-76
Refbacks
- There are currently no refbacks.