Pemanfaatan Citra GeoEye-1 Untuk Kajian Kualitas Permukiman dan Kondisi Sosial Ekonomi di Kecamatan Demak Kabupaten Demak Tahun 2020

Muhammad Fuad Ma'sum, Mohammad Gamal Rindarjono, Rahning Utomowati

Abstract

Jumlah dan kepadatan penduduk yang bervariasi serta distribusi yang tidak merata pada setiap wilayah permukiman dapat menyebabkan kesenjangan sosial di masyarakat. Sebagian besar wilayah di Kecamatan Demak adalah lahan basah berupa sawah, sementara lahan permukiman yang sempit tetap memiliki konsentrasi jumlah penduduk yang tergolong tinggi sampai saat ini. Wilayah permukiman ini merupakan tempat terkonsentrasinya kegiatan ekonomi di Kabupaten Demak dengan bangunan dan perumahan elit. Kenampakan lahan perkotaan yang rumit dapat memerlukan data pengindraan jauh berupa citra GeoEye-1 untuk mempermudah kajian pada wilayah permukiman. Sehingga penelitian ini berjutuan untuk mengetahui tingkat ketelitian citra GeoEye-1 untuk pemetaan kualitas permukiman, menganalisis kualitas permukiman dan sosial ekonomi, dan mengetahui hubungan antara keduanya di Kecamatan Demak. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan pendekatan keruangan. Penelitian dilakukan pada tiga desa yang tersebar di Kecamatan Demak yaitu Bintoro, Mangunjiwan, dan Karangmlati. Pengumpulan data dilakukan melalui interpretasi citra, observasi, kusioner, dan dokumentasi. Analisis data menggunakan teknik confussion matrix, skoring, dan analisis statistik deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Tingkat ketelitian Citra GeoEye-1 untuk identifikasi kualitas permukiman adalah 94%, (2) Kualitas permukiman di Kecamatan Demak terdiri dari 80% kelas baik dan 20% kelas sedang, (3) Kondisi sosial ekonomi masyarakat di Kecamatan Demak terbagi dalam tiga klasifikasi, yaitu 20% kondisi baik, 71% kondisi sedang, dan 9% kondisi buruk. (4) Kondisi sosial ekonomi dan tingkat kualitas permukiman terbukti memiliki hubungan yang signifikan, tingkat hubungan yang kuat dan bersifat searah. Dengan ini masyarakat di Kecamatan Demak diharapkan mampu meningkatkan kondisi sosial ekonomi sehingga nantinya akan berdampak pada meningkatnya kualitas permukiman.

Full Text:

PDF

References

Arjasakusuma, S., Pribadi, U. A., & Seta, G. A. (2019). Accuracy and Spatial Pattern Assessment of Forest Cover change Datasets in Central Kalimantan. Indonesian Journal of Geography, 50(2), 222–227. https://doi.org/10.22146/ijg.16469 Bintarto, R. (1987). Pola Kota dan Permasalahannya. Yogyakarta: UGM Press. . (1989). Interaksi Desa-Kota. Jakarta: Ghalia Indonesia. BPS. (2017). Kabupaten Demak dalam Angka. . (2018). Kecamatan Demak dalam Angka. . (2019). Indikator Kesejahteraan Rakyat. . (2019). Kecamatan Demak dalam Angka. . (2020). Kecamatan Demak dalam Angka. Bungin, M. B. (2005). Metodologi Penelitian Kuantitatif. Jakarta: Kencana. DetikInet. (2008). Satelit Google Siap Rekam Bumi. Diperoleh 26 Januari 2020 dari http://m.detik.com/inet/cyberlife/d-1003169/satelit-google-siap-rekm-bumi Farizki, M., & Anurogo, W. (2017). Pemetaan Kualitas Permukiman dengan Menggunakan Penginderaan Jauh dan SIG di Kecamatan Batam Kota, Batam. Majalah Geografi Indonesia, 31(1), 39–45. GeoEye. (2008) GeoEye-1 Fact Sheet. Virginia: GeoEye Inc. Heldayani, E. (2016). Kualitas Permukiman di Kelurahan Kuto Batu Kota Palembang. Jurnal Swarnabhumi, 1(1). Herzegovina, R., Azahra, M. F., & Rosyadi, A. (2014). Uji Perbandingan Interpretasi Visual dan Digital Menggunakan Transformasi Normalized Difference Vegetation Index ( Ndvi ) pada Landsat 8 untuk Deteksi Luasan Dampak Erupsi Gunung Sinabung Tahun 2013-2014. Seminar Nasional Geomatika 2018. 1229–1238. Koentjaraningrat. (1991). Metode-Metode Penelitian Masyarakat. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Lillesand, T. M., & Kiefer, R. W. (1990). Penginderaan Jauh dan Interpretasi Citra (Sutanto, ed.). Yogyakarta: UGM Press. Lillesand, T. M., Kiefer, R. W., & Chipmans, J. W. (2007). Remote Sensing and Image Interpretation. New York: John Wiley and Sons, Inc. Lo, C. P. (1996). Pengindraan Jauh Terapan. Jakarta: UI Press. Luhst,K. M., (1997) Real Estate Valuation. USA: Principles Aplication. Mahendra, R., Setiyoko, A., & Jusuf, R. (2014). Browse Katalog Data Penginderaan Jauh- Bank Data Penginderaan Jauh Nasional (BDPJN). 5(7), 17–23. Mayasari, M., & Ritohardoyo, S. (2012). Kualitas Permukiman di Kecamatan Pasarkliwon Kota Surakarta. (2), 192–201. Nawangwulan, N. H., Sudarsono, B., & Sasmito, B. (2013). Analisis Pengaruh Perubahan Lahan Pertanian terhadap Hasil Produksi Tanaman Pangan di Kabupaten Pati Tahun 2001 – 2011. Jurnal Geodesi UNDIP, 2(April), 127–140. Peraturan Daerah Kabupaten Demak Nomor 6 Tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Demak. Pinem, M. (2010). Pengaruh Sosial Ekonomi terhadap Kualitas Permukiman di Kelurahan Sidorejo Kecamatan Medan Tembung Kota Medan. Jurnal Geografi, 2(2), 71–80. Prasetyo, W. T., & Rahayu, S. (2013). Kajian Kualitas Permukiman dengan Citra Quickbird dan SIG di Kecamatan Serengan Kota Surakarta. Jurnal Teknik PWK, 2(2), 293–302. Pratiwi, S. . B., Triyatno, & Syahar, F. (2018). Klasifikasi Kualitas Permukiman Menggunakan Citra Quickbird di Kecamatan Mandiangin Koto Selayan Kota Bukittinggi. Jurnal Geografi, 7(1), 109–123. Purwadhi, F. S. H. (2001). Interpretasi Citra Digital. Jakarta: Grasindo. Rindarjono, M. G. (2017). Slum - Kajian Permukiman Kumuh Dalam Perspektif Spasial (M. Rohmadi, ed.). Yogyakarta: Media Perkasa. Rustiadi, E., Saefulhakim, S., & Panuju, D. R. (2011). Perencanaan dan Pengembangan Wilayah (A. E. Pravitasari, ed.). Jakarta: Crestpent Press & Yayasan Pustaka Obir Indonesia. Sahubawa, A. P. R., & Suharyadi. (2017). Pemanfaatan Citra Geoeye-1 dan Sistem Informasi Geografis Untuk Pemetaan Kualitas Lingkungan Permukiman (Studi di Kecamatan Serengan, Kota Surakarta Tahun 2017). 1–10. Sanjaya, I. K. A. P., & Dewi, M. H. U. (2017). Analisis Pengaruh Pendapatan, Jumlah Anggota Keluarga dan Pendidikan Terhadap Pola Konsumsi Rumah Tangga Miskin di Desa Bebandem, Karangasem. E-Jurnal Ekonomi Pembangunan Universitas UDAYANA, 6(8), 1573–1600. Sugiyono. (2015). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta. Suryantoro, A. (2013). Penginderaan Jauh untuk Geografi. Yogyakarta: Ombak. Sutanto. (1986). Penginderaan Jauh Jilid 1. Yogyakarta: UGM Press. . (2013). Metode Penelitian Penginderaan Jauh. Yogyakarta: Ombak. Tika, M. P. (2005). Metode Penelitian Geografi. Jakarta: Bumi Aksara. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan Dan Kawasan Permukiman. Wesnawa, I. G. A. (2015). Geografi Permukiman. Yogyakarta: Graha Ilmu. Wilonoyudho, S., Rijanta, R., Keban, Y. T., & Setiawan, B. (2017). Urbanization and Regional Imbalances in Indonesia. Indonesian Journal of Geography, 49(2), 125–132. https://doi.org/10.22146/ijg.13039

Refbacks

  • There are currently no refbacks.