Mempertahankan Eksistensi Jamu Tradisional melalui Perubahan Desain Pengemasan dan Pemasaran

Harsa Wara Prabawa, Andhin Dyas Fitriani

Abstract


Jamu diyakini digunakan sebagai sarana untuk meningkatkan kebugaran, untuk menyembuhkan penyakit, dan untuk menjaga kecantikan. Saat ini, jamu bahkan dikonsumsi sebagai pengobatan komplementer dan alternatif (complementary and alternative medicine - CAM), terapi, dan bahkan untuk pengobatan kondisi parah seperti gagal ginjal dan diabetes. Namun bukan berarti industri jamu tidak memiliki kendala, terutama jika dikaitkan dengan eksistensi jamu tradisional. Permasalahan sebagian besar pelaku usaha jamu tradisional adalah penyajian jamu tradisional sendiri masih cenderung monoton dalam hal pengemasan dan kemasan, terutama jika ditinjau dari aspek visual. Permasalahan cara menjual dan segmen pasar yang dituju juga menjadi alasan kenapa jamu tradisional masih belum dapat bersaing secara baik dalam pasar yang tersedia. Pengabdian ini secara umum bertujuan untuk meningkatkan keterampilan pengusaha jamu tradisional di kecamatan Cimenyan terutama dalam hal yang berkaitan dengan strategi pemasaran dari produk jamu tradisional. Oleh karenanya, kegiatan pengabdian ini menargetkan beberapa pembenahan dalam penanganan masalah kemasan produk, yang diantaranya menyangkut proses edukasi dan pendampingan dalam perluasan pemasaran. Hasil diperoleh dari kegiatan pengabdian ini cukup memuaskan. Setidaknya jika ditinjau dari sisi perluasan segment pasar dan peningkatan volume penjualan yang pada akhirnya berdampak pada peningkatan pendapatan. Dalam kurun waktu tiga bulan pertama, peningkatan omset penjualan jamu tercatat sebesar lebih dari dua kali lipat dibandingkan dengan saat penjualan regular.

Full Text:

PDF
rticle

References


Amal, S. H. (2005). Menelusuri Jejak Kehidupan Keturunan Arab-Jawa di Luar Tembok Keraton Yogyakarta. ANTROPOLOGI INDONESIA, 29(2), 159-181.

Dean, A., & McGuire, T. (2005). Herbal therapies and substance use. Drug and Alcohol Today, 5(2), 37 - 39.

Muslimin, L., Wicaksena, B., Setiyawan, B., Subekti, N. A., Suksesi, H., Surachman, H., . . . Khaidir. (2009). Kajian Potensi Pengembangan Pasar Jamu. Pusat Penelitian dan Pengembangan Perdagangan Dalam Negeri, Badan Penelitian dan Pengembangan Perdagangan - Kementrian Perdagangan.

Natadjaja, L., Tripoli, F., & Wahyono, B. (2013). Ethnicity as Identity in Packaging Design of Traditional Medicine (Jamu) for Women. International Conference and Summer School on Indonesian Studies. Yogyakarta. Retrieved from http://repository.petra.ac.id/16011/

Neubauer, I. L. (2012, February 29). TIME. Retrieved from Jamu: Why Isn't Indonesia's Ancient System of Herbal Healing Better Known?: http://content.time.com/time/world/article/0,8599,2107489,00.html

Nissen, N., & Evans, S. (2012). Exploring the practice and use of Western herbal medicine: Perspectives from the social science literature. Journal of Herbal Medicine, 2(1), 6 - 15. doi:doi.org/10.1016/j.hermed.2012.02.001

Prabawani, B. (2017, March 25). Jamu Brand Indonesia: Consumer Preferences and Segmentation. Archives of Business Research, 5(3), 80 - 94. doi:10.14738/abr.53.2841

Shimp, T. A. (2010). Advertising, Promotion, & Other Aspects of Integrated Marketing Communications (8th ed.). Canada: South-Western Cengage Learning.

Tari, R. (2015, Juni 25). Retrieved from Kompasiana - Beyond Blogging: https://www.kompasiana.com/bidancare/550e3312813311b72dbc60e5/penjual-jamu-gunakan-botol-plastik-bekas-bahayakan-kesehatan




DOI: https://doi.org/10.20961/dedikasi.v2i1.35848

Refbacks

  • There are currently no refbacks.



DEDIKASI: Community Service Reports 
Online ISSN: 2715-5706
Website: https://jurnal.uns.ac.id/dedikasi
Email: salimi@staff.uns.ac.id
Published by: Universitas Sebelas Maret
Ir. Sutami Street, No. 36A, Surakarta, Jawa Tengah 57126- Phone 0271-642595