Pola dan Dampak Mobilitas Petani menjadi Tukang Becak di Kecamatan Purworejo

Dwiningtyas Padmaningrum, Emi Widiyanti

Abstract

The population mobility happened if there are difference value between urban and rural specially at the economic and opportunity of job aspect. The pattern of population mobility: permanent and non-permanent (circulair and commuting). Mobility pattern of responder in this research entirely represent non permanent mobility, consisting of mobility commute (63,3 percent) and also circulair mobility (36,7 percent). As for decision to do mobility because invited by their friend or family and also coincidence of this work is can access. This mobility affect positive to responder, social and also economics.

Keywords

pattern of population mobility; non permanent and permanent mobility; tukang becak; farmer; social and economics impact

Full Text:

PDF

References

Ananta, A. 1995. Transisi Demografi, Pendidikan dan Kesehatan di Indonesia. Kantor Menteri Negara Kependudukan/BKKBN. Jakarta.

Goldstein. 1980. Sirkulasi dalam Konteks Mobilitas Total di Asia Tenggara. Pusat Penelitian dan Studi Kependudukan. Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta.

Kutanegara, P.M., Tukiran, Haris, A., dan Setiadi. 2002. Pusat Studi Kependudukan dan Kebijakan. UGM. Yogyakarta.

Lembaga Demografi FEUI. 1981. Dasar-dasar Demografi. Lembaga Demografi FEUI. Jakarta.

Mantra, I.B., dan Harahap, N. 1988. Pola Mobilitas Penduduk dan Dampaknya Terhadap Daerah yang di Tinggalkan: Studi Kasus Kabupaten Sukoharjo, Madura, Ciamis dan Kabupaten Asahan. Pusat Penelitian Kependudukan Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta.

Molo, M., dan Setyowato, R. 1997. Kependudukan. Fakultas Pertanian. UNS. Surakarta.

Nazir, M. 1985. Metode Penelitian. Ghalia Indonesia. Jakarta.

Singarimbun, M. 1995. Metode Penelitian Survai. LP3ES. Jakarta.

Refbacks

  • There are currently no refbacks.