Meningkatkan Kemandirian Petani melalui Pengembangan Kelembagaan Petani di Kecamatan Polokarto

Sapja Anantanyu, Dwiningtyas Padmaningrum, Sutarto Sutarto

Abstract

In developing countries, however, the farmer organizations are still weak in one side and there are a variety of constraints in development of such organizations in other side. Similar experience occurs with farmer organizations in District of Sukoharjo. With this context, it is necessary for the agricultural service to carry out an action plan to promote farmer organizations in order to enhance self reliance of the organizations.  A conceptual framework should be formulated based on the following considerations: (a) continue the existing program of farmer organizations developed and its improvement in the future; (b) analyze the strengths and weakness of the existing farmer organizations; (c) establish the ideal conditions of the farmer organizations, especially in term of self reliance.

This studi formulates an alternaiveframework for intervention which cover the followings: (a) increase  the capacity of extension agents, especially in delivering guidance and technical assistant; (b) increase the capacity of farmer organizations to formulate participatory plan; (c) enhance the role of extension agents, especially in facilitating the activities of farmer organizations.

Improvement of the capacity of farmer organizations can be done through increasing motivation (AMT), master of technique of productive activities and it is important to assist the organizations for their marketing products. Motivation and stimulation services shoul be directed to self reliance process of the farmer organizations and the members.

Keywords

farmer organizations; self reliance; extension agent; participatory plan

Full Text:

PDF

References

Amang, B. 1997. Pidato Ketua Umum PP PERHEPI pada Konpernas XII Denpasar Bali 9 Agustus 1996, dalam Membangun Kemandirian dan Daya Saing Pertanian Nasional dalam Menghadapi Era Industrialisasi dan Perdagangan Bebas. Prosiding Konferensi Nasional XII PERHEPI.

Biro Pusat Statistik. 2001. Statistik Indonesia 2001. BPS. Jakarta.

Bunch, R. 1991. Dua Tongkol Jagung: Pedoman Pengembangan Pertanian Berpangkal Pada Rakyat. Terjemahan oleh Ilya Moelyono. Yayasan Obor Indonesia. Jakarta.

Hubeis, A.V.S. 1992. Strategi Penyuluhan Pertanian sebagai Salah Satu Upaya Menswadayakan Petani-Nelayan. Makalah Seminar Sehari dalam Rangka Ulang Tahun ke-V Perheptani, tanggall 1 Desember 1992.

Kartasasmita, G. 1997. Meningkatkan Daya Saing Pertanian dalam Rangka mewujudkan Kemandirian Ekonomi Nasional dalam Membangun Kemandirian dan Daya Saing Pertanian Nasional dalam Menghadapi Era Industrialisasi dan Perdagangan Bebas. Prosiding Konferensi Nasional XII PERHEPI.

Kompas tanggal 3 Januari 2003. 2003, Inflasi 5,06 Persen, Jumlah Petani Gurem Meningkat.

Mulyandari, R.S.H. 2001. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pengembangan Kemandirian Petani Melalui Penyuluhan. Kasus di Desa Ciherang, Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Tesis. Tidak Dipublikasikan.

Mosher, A.T. 1991. Menggerakkan dan Membangun Pertanian: Syarat-syarat Pokok Pembangunan Pertanian dan Modernisasi. CV. Yasaguna. Jakarta.

Reed, W. 1979. Two Approaches to Cooperation in Rice Production in South Korea dalam Group farming in Asia. Editor John Wong. Singapore University Press. Kent Ridge. Singapore.

Slamet, M. 2000. Memantapkan Posisi dan Meningkatkan Peran Penyuluhan Pembangunan dalam Pembangunan. Disampaikan pada Seminar Nasional Pemberdayaan Sumberdaya Manusia Manuju Terwujudnya masyarakat Madani. Bogor. 25-26 September 2000.

Slamet, M. 2003. Menata Sistem Penyuluhan Pertanian Menuju Pertanian Modern dalam Membentuk Pola Perilaku Manusia Pembangunan. Penyunting Ida Yustina dan Ajad Sudradjat. IPB Press. Bogor.

Upton, M., dan Q.B.O. Anthonio. 1965. Farming as Businness. Oxford University Press. New York.

Van den Ban, A.W., dan H.S. Hawkins. 1999. Penyuluhan Pertanian. Terjemahan oleh A.D. Herdiastuti. Kanisius. Yogyakarta.

Verhagen, K. 1996. Pengembangan Keswadayaan: Pengalaman LSM di Tiga Negara. Terjemahan. Puspa Swara. Jakarta.

Von Blackenarug, Peter dan Reinhold Sachs. 1989. Masyarakat Tani dalam Membangun dalam Sosiologi Pertanian. Penyunting Ulrich Planck. Yayasan Obor Indonesia. Jakarta.

Refbacks

  • There are currently no refbacks.