EFEKTIVITAS JENIS POLINATOR DAN ASUPAN HARA TERHADAP HASIL BIJI DAN UMBI BAWANG MERAH (Alium cepa L.)

Yv Pardjo Notosandjojo, Sulandjari Sulandjari

Abstract

Penggunaan umbi sebagai benih tanaman bawang merah memerlukan waktu penyimpanan yang lama sebelum ditanam, memerlukan jumlah berat dan volume yang besar untuk ditanam pada areal pertanaman, serta sulit didistribusikan antar daerah. Alternatif lain dalam praktek budidaya tanaman bawang merah adalah dengan menggunakan benih biji (True Shallot Seed). Kendala dalam produksi TSS yang sangat menonjol adalah pembungaan yang tidak serempak dan diperlukan bantuan polinator atau serangga penyerbuk untuk meningkatkan seedset-nya. Lalat hijau dan lebah madu banyak berperan dalam penyerbukan bunga bawang merah. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan jenis polinator yang efektif membantu penyerbukan dalam meningkatkan hasil biji dan mengevaluasi asupan hara terhadap peningkatkan hasil biji dan umbi bawang merah. Asupan hara dengan pupuk anorganik dan organik, serta polinator dengan lebah madu dan lalat hijau. Untuk merangsang pembuangan dilakukan vernalisasi. Kesimpulan : pupuk anorganik Mutiara dan pupuk Organik Compound Super-MS dengan dosis masing-masing 150 kg/ha dan 1 t/ha meningkatkan jumlah anakan per rumpun, jumlah bunga per umbel, bobot biki per umbel, dan bobot kering per rumpun. Vernalisasi nyata mempercepat pembungaan dan jumlah bunga perpetak dan jumlah bunga per umbel. Polinator lebah dan lalat hijau efektif meningkatkan jumlah biji per umbel dan bobot biji per umbel.

Keywords

polinator; asupan hara; bawang merah; Alium cepa L.

Full Text:

PDF

References

Anonim. 2005. Prospek dan Arah Pengembangan Agribisnis Bawang Merah. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Departemen Pertanian.

Anonim. 2006. Road Map Pasca Panen, Pengolahan dan Pemasaran Hasil Bawang Merah. Direktorat Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian.

Chandel,R.S., R.K. Thakur, N.R. Bhardwaj, N. Pathania. Onion Seed Crop Pollination: A Missing Dimension in Mountain Horticulture ISHS Acta Horticulture 631: XXVI. International Horticultural Congress: Issues and Advances in Transplant Production and Stand Establishment research.

Gojmerac, W.L. 1983. Bees, Beekeping, Honeyband Pollination. The Avi Publishing Company, Inc. Westport, Connecticut.

Permadi, A.H. 1991. Penelitian Pendahuluan Variasi Sifat-sifat Bawang Merah yang Berasal darii Bijii. Bul. Penel. Hort, XX(4): 120-134.

Permadi, A.H. 1993. Growing Shallot From Fruit Seed. Research Result and problems. Onion Newsletter for the Tropics. July 1993. 3: 35-38.

Ridwan, H., H. Sutrapadja dan Margono. 1989. Daya Produksi dan Harga Pokok Benih/Biji Bawang Merah. Bul. Penel. Hort. XVII(4): 57-61.

Suhardjono, Y.R., W.A. Nudjito, dan Kahono. 1986. Potensi Lebah Madu Sebagai Penyerbuk Tanaman Budidaya. Prosiding. Lokakarya Pembudidayaan Lebah Madu untuk Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat Sukabumi, 20-23 Mei.

Sumarni, N., dan E. Sumiati. 2001. Pengaruh Vernalisasi, Gibberellin dan Auksin terhadap Pembungaan dan Hasil Biji Bawang Merah. J. Hort. 11(1): 1-8.

Refbacks

  • There are currently no refbacks.