PROYEK PENGEMBANGAN USAHA PETERNAKAN POLA INTEGRASI

Kusuma Diwyanto, A Priyanti, R A Saptanti

Abstract

It is necessary for the development of the business of animal husbandry to be supported by various production means. One of the means is the availability of fodder. Fiber fodder such as grass, dried rice stalks, sugar cone shoots, cocoa fruit peels and the agricultural by-product of other food crops are the materials that are commonly used as the fodders of ruminant animals. The use of the agribusiness by-products as the raw materials in the industry of fodders represents as challenge and also an opportunity in the optimizing the local resources that has not been made used efficiently and optimally. Using LEISA approach each hectare of agriculture land can produce the fodder for 2-3 beef cattle/ha. In the case the beef cattle serve the function as ‘compost mills’ using the raw materials of the crops ‘wastes’ and finally the compost is used as organic fertilizer for crops. In the attempt to increase the population of the beef cattle with a viable production cost, the approach of integrating the beef cattle into the food crops, plantations and industrial plantation forests is technically, economically and socially feasible to develop. One of the key factors of the success in the integration is that there is not any residual material and the use of an innovation in a right and efficient manner. The implementation of the integrated system of the crops and beef cattle using the approach of low external input result in competitive products of animal husbandry. Therefore, the animal husbandry business with the integrated system of the crops and the beef cattle will be interesting in the future and will have a quite good opportunity.

Keywords

integrated system; animal crop; usaha peternakan

Full Text:

PDF

References

Adiningsih, S. J. 2000. Peranan bahan organik tanah dalam sistem usahatani konservasi. Dalam: Bahri et al., (eds). Materi Pelatihan Revitalisasi Keterpaduan Usaha Ternak dalam Sistem Usaha Tani. Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan, Bogor.

Badan Pusat Statistik. 2003. Statistik Indonesia 2003. Biro Pusat Statistik. Jakarta.

Darminto, Suhardono, Beriajaya dan A. Wiyono. 2004. Teknologi bidang veteriner untuk mendukung sistem integrasi sapi dan kelapa sawit. Prosiding Lokakarya Nasional Sistem Integrasi Kelapa Sawit-Sapi. Bengkulu, 9-10 September 2003. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Pemerintah Propinsi Bengkulu dan PT. Agricinal. Bogor.

Departemen Pertanian. 2004. Statistik Pertanian 2004. Pusat Data dan Informasi Pertanian, Departemen Pertanian. Jakarta.

Direktorat Jenderal Bina Produksi Peternakan. 2004. Statistik Peternakan 2004. Direktorat Jenderal Bina Produksi Peternakan. Jakarta.

Diwyanto, K., S. Bahri, B. Haryanto, I.W. Rusastra dan H. Hasinah. 2005. Prospek dan arah pengembangan agribisnis sapi. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Departemen Pertanian. Jakarta.

dan K. dan E. Handiwirawan. 2004. Peran Litbang dalam mendukung usaha agribisnis pola integrasi tanaman-ternak. Prosiding Seminar Nasional Sistem Integrasi Tanaman-Ternak. Denpasar 20-22 Juli 2004. Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan, Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Provinsi Bali dan Crop-Animal System Research Network (CASREN). Bogor.

D. Sitompul, I. Manti, I W. Mathius dan Soentoro. 2004. Pengkajian pengembangan usaha sistem integrasi kelapa sawit-sapi. Prosiding Lokakarya Nasional Sistem Integrasi Kelapa Sawit-Sapi. Bengkulu, 9-10 September 2003. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Pemerintah Propinsi Bengkulu dan PT. Agricinal. Bogor.

. 2002. Model perencanaan terpadu: Proyek pengembangan sapi melalui pola integrasi tanaman-ternak (crop-livestock system). Makalah disampaikan dalam Rapat koordinasi Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Departemen Pertanian. Jakarta, 2 Februari 2002.

Diwyanto, K., B.R. Prawiradiputra dan D. Lubis. 2002. Integrasi tanaman-ternak dalam pengembangan agribisnis yang berdaya saing, berkelanjutan dan berkerakyatan. Buletin Ilmu Peternakan Indonesia, Wartazoa. Volume 12 Nomor 1. Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan, Bogor.

Elisabeth, J. dan S. P. Ginting. 2004. Pemanfaatan hasil samping industri kelapa sawit sebagai bahan pakan ternak sapi potong. Prosiding Lokakarya Nasional Sistem Integrasi Kelapa Sawit-Sapi. Bengkulu, 9-10 September 2003. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Pemerintah Propinsi Bengkulu dan PT Agricinal. Bogor.

Ginting, S. P. dan J. Elisabeth. 2004. Teknologi pakan berbahan dasar hasil sampingan perkebunan kelapa sawit. Prosiding Lokakarya Nasional Sistem Integrasi Kelapa Sawit-Sapi. Bengkulu, 9-10 September 2003. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Pemerintah Propinsi Bengkulu dan PT Agricinal. Bogor.

Haryanto, B. 2004. Sistem integrasi padi ternak dan ternak sapi (SIPT) dalam program P3T. Makalah disampaikan pada Seminar Pekan Padi Nasional di Balai Penelitian Tanaman Padi. Sukamandi, 15-19 Juli 2004.

Iniguez, L. C. and M. D. Sanchez. 1990. Integrated Tree Cropping and Small Ruminant Production Systems. Proceedings of a Workshop on Research Methodologies. Medan, September 9-14, 1990.

Mathius, I W., D. Sitompul, B. P. Manurung dan Asmi. 2004. Produk samping tanaman dan pengolahan buah kelapa sawit sebagai bahan dasar pakan komplit untuk sapi : Suatu tinjauan. Prosiding Lokakarya Nasional Sistem Integrasi Kelapa Sawit-Sapi. Bengkulu, 9-10 September 2003. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Pemerintah Propinsi Bengkulu dan PT Agricinal. Bogor.

Priyanti, A. dan A. Djajanegara. 2004. Pengembangan usaha sapi potong pola integrasi. Prosiding Lokakarya Nasional Sapi Potong: Strategi pengembangan sapi potong dengan pendekatan agribisnis dan berkelanjutan. Yogyakarta 8-9 Oktober 2004. Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan. Bogor.

Riady, M. 2004. Tantangan dan peluang peningkatan produksi sapi potong menuju 2020. Prosiding Lokakarya Sapi Potong: Strategi pengembangan sapi potong dengan pendekatan agribisnis dan berkelanjutan. Yogyakarta 8-9 Oktober 2004. Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan. Bogor.

Sabrani, M., B. Sudaryanto, A. Prabowo, A. Tikupadang dan A. Suparyanto. 1992. Dampak integrasi ternak dalam usahatani terhadap pendapatan. Prosiding Agro-Industri Peternakan di Perdesaan. Ciawi, Bogor, 10-11 Agustus 1992. Balai Penelitian Ternak. Bogor.

Subagyono. 2004. Prospek pengembangan ternak pola integrasi di kawasan perkebunan. Prosiding Seminar Nasional Sistem Integrasi Tanaman-Ternak. Denpasar 20-22 Juli 2004. Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan, Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Provinsi Bali dan Crop-Animal System Research Network (CASREN). Bogor.

Sugandi, D., U. Kusnadi dan M. Sabrani. 1992. Integrasi ternak domba dalam sisitem usahatani sayuran di dataran tinggi Wonosobo. Prosiding Agro-Industri Peternakan di Perdesaan. Ciawi, Bogor, 10-11 Agustus 1992. Balai Penelitian Ternak. Bogor.

Suryana, A. dan Hermanto. 2003. Kebijakan ekonomi perberasan nasional. Dalam: Kasryno, F., E. Pasandaran dan A.M. Fagi (eds). Ekonomi Padi dan Beras Indonesia. Badan Litbang Pertanian, Jakarta.

Talib, C., K. Entwistle, A. Siregar, S. Budiarti-Turner and D.R. Lindsay. 2003. Survey of population and production of Bali cattle and existing program in Indonesia. In: K. Winstle and D.R. Lindsay (eds). Strategies to Improve Bali Cattle in Eastern Indonesia. ACIAR Proceedings No. 110.

Trikesowo, N. 2004. Peluang dan kendala pengembangan agribisnis peternakan sapi. Makalah disampaikan pada acara Lokakarya ‘Peranan road map dalam membantu penyusunan program pembangunan peternakan yang berkelanjutan menuju tahun 2020’. Puslitbang Peternakan, Bogor, 1 September 2004.

Wasito, A. Batubara dan S. Karokaro. 1999. Prospek pemeliharaan domba di areal perkebunan karet (kajian di Sumatera Utara). Prosiding Seminar Nasional Peternakan dan Veteriner. Bogor, 1-2 Desember 1998. Jilid II. Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan. Bogor.

Refbacks

  • There are currently no refbacks.