BUDIDAYA ORGANIK KEDELAI PADA SISTEM AGROFORESTRI MENGGUNAKAN PUPUK HAYATI
Abstract
Organic cultivation in egroforestry system by biofertilizer potentialy conducted for soybean. Soybean cultivation in agroforestry system there are several limitations but it have to effort since the area of ideal land decreasing year by year. The aim of the research by experiment method is increasing yield of soybean by organic cultivation in agrofrestry system either quality or quantity. The experiment design is randomized block design (RBD) with two factor trearments. The first factor are kinds of variety (Grobogan and Local) as mainplot and the second one are biofertilizer duration (no biofertilizer as control, 4, 5, 6, 7 weeks applies ones a week). So there are 10 combination treatments and replicated three times for each of them.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Andrianto T.T dan Indarto 2004. Budidaya dan Analisis Usaha Tani: Kedelai, Kacang Hijau, Kacang Panjang. Absolut. Yogyakarta.
Black C and C Ong 2000. Utilization of light and water in tropical argiculture. Agricultural and Forest Meteorology 1004:25-47.
Budi G.P dan Oetami D.H 2008. kemapuan kompetisi beberapa varietas kedelai (Glycine max) terhadap gulma alang-alang (Imperata cylindrica) dan teki (Cyperus rotundus). Artikel Ilmiah. Universitas Muhammadiyah Purwokerto.
Chusnia W, Tini S, Salamun 2012. Kajian pupuk hayati dalam meningkatkan pertumbuhan dan produksi tanaman kacang hijau (Vigna radiata L.) pada polybag. http://biologi.fst.unair.ac.id/wp-content/uploads/2012/04/jurnal-Wilda.pdf. Diakses pada tanggal 4 Juni 2013.
Departemen Pertanian. 2003. Database Departemen Pertanian. Jakarta.
Didik S, Kurniatun H, Nurheni W, Sunaryo, Meine VN 2003. Bahan ajaran agroforestri 4: peran agroforestri pada skala plot: analisis komponene agroforestri sebagai kunci keberhasilan atau kegagalan pemanfaatan lahan. Bogor: World Agroforestry Centre (ICRAF).
Kastono D 2005. Tanggapan pertumbuhan hasil kedelai hitam terhadap penggunaan pupuk organik dan biopestisida gulma siam (Chromolaena odorata). Ilmu Pertanian Vol. 12 No. 2, 2005: 103-116
Kemal 2001. Tentang budidaya pertanian: kedelai (Glycine max L). Jakarta: Menteri Riset dan Teknologi.
Kurniansyah D 2012. Produksi kedelai organik panen kering dari dua varietas kedelai dengan berbagai jenis pupuk organik. Laporan Penelitian. IPB Bogor.
Lukitasari M 2012. Pengaruh intensitas cahaya matahari terhadap pertumbuhan tanaman kedelai (Glycine max). IKIP PGRI Madiun.
Mayrowani H dan Ashari 2011. Pengembangan agroforestri untuk mendukung ketahanan pangan dan pemberdayaan petani sekitar hutan. Forum Penelitian Agro Ekonomi Vol. 29 No. 2, Desember 2011: 83-98.
Meirina T, Sri D, Sri H 2012. Produktivitas kedelai (Glycine max L. Merril var. Lokon) yang diperlakukan dengan pupuk organik cair lengkap pada dosis dan waktu pemupukan yang berbeda. Laporan Penelitian. Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Diponegoro.
Purnomo D dan S.M Sitompul 2005. Evaluasi potensi dan kendala pengembangan sistem agroforestri di Jawa Tengah. Habitat 4 (3):197-207.
Purnomo D dan Sitompul S.M. 2006. Irradiasi pada sistem agroforestri berbasis jati dan pinus serta pengaruhnya terhadap pertumbuhan tanaman kedelai. Biodiversitas Vol. 7 No. 3: 251-255.
Purnomo D, Suryono, Trijono DS, Mth Sri Budiastuti, and Supriyadi. 2012. Varies litter containing tannin on agroforestry system as nitrification inhibitor for increasing nitrogen fertilizer effisiency for soybean. J. of Agriculture Sience and Technology B, 2 (2): 198-203.
Purnomo, D. dan Sitompul S.M., dan Budiastuti S. MTh. 2013. Solar radiation in agroforestry system. J. Of Agricultural Science and Technology B. Vol. 3 No. 8: 351-356.
Purnomo, D. 2014. Potensi budiadaya tanaman kedelai organik pada berbagai sistem agroforestri. Laporan Penelitian. Fak. Pertanian UNS.
Rosiana, N. 2013. Bobot Akar dan Bobot bintil akar efektif-non efektif kacang gude (Cajanus cajan) pada budidaya dengan pemupukan berbagai jenis sumber fosfat. Skripsi IKIP PGRI Semarang.
Rusmiati, Gani, dan Susilowati 2005. Pengaruh jarak tanam dan saat pemberian pupuk SP-36 terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman kedelai (Glycie max (L). Merill) varietas anjasmoro. Jurnal Budidaya Pertanian Vol. 11 No. 2: hal 72-79.
Salisbury F.B dan Ross C.W 1992. Plant Physiology. Wadsworth Publishing. Company Belmont, California.
Simanungkalit, Didi AS, Rasti S, Diah S, Wiwik H 2006. Pupuk Organik dan Pupuk Hayati. Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya Lahan Pertanian. Bogor.
Sumarsono 2008. Analisis kuantitatif pertumbuhan tanaman kedelai. Jurusan Nutrisi dan Makanan Ternak Fakultas Peternakan Universitas Diponegoro.
Susanto, G.W.A. dan M.M. Adie. 2006. Sidik lintas dan implikasinya pada seleksi kedelai. peningkatan produksi kacang-kacangan dan umbi-umbian mendukung kemandirian pangan. Balai Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan Departemen Pertanian. Bogor. 9-14.
Sutanto R 2002. Penerapan Pertanian Organik: Pemasyarakatan dan Pengembangannya. Penerbit Kanisius. Yogyakarta.
Utomo WH 2010. Agroforestry: Hidup Layak Berkesinambungan pada Lahan Sempit. Prosiding Tekanan Penduduk, Degradasi Lingkungan dan Ketahanan Pangan. IPB Bogor.
Widianto, Kurniatun H, Didik S, Mustofa AS 2003. Bahan ajaran agroforestri 3: fungsi dan peran agroforestri. Bogor: World Agroforestry Centre (ICRAF).
Yulianti T 2010. Bahan organik: perannya dalam pengelolaan kesehatan tanah dan pengendalian patogen tular tanah menuju pertanian tembakau organik. Bul. Tan. Tembakau, Serat dan Minyak Industri 2(1), April 2.
Refbacks
- There are currently no refbacks.