Analisis Kawasan Cagar Budaya Laweyan sebagai Sumber Pembelajaran Sejarah di SMA

Desy Fitria Eksanti, Sariyatun Sariyatun, Nur Fatah Abidin

Abstract

The purpose of this study is to analyze (1) the existence of the Laweyan Cultural Heritage Area, (2) the potential of the Laweyan Cultural Heritage Area as a source of historical learning, (3) the design of historical learning by utilizing the Laweyan Cultural Heritage Area as a source of historical learning that will be used in high school. The research method used in this study uses qualitative methods using a case study approach. Data sources were obtained from informants, namely from FPKBL, POKDARWIS Laweyan, the cultural heritage field of the Surakarta Cultural Office. The results of this study are (1) Laweyan area has the elevation of ancient site and house buildings such as, KH Samanhudi House, Ki Ageng Henis Tomb, Laweyan Mosque, Langgar Merdeka, Langgar Laweyan. Buildings in this area have an Indian architectural form. Laweyan has a major sector in batik. There are two figures who influenced Laweyan's existence, namely Ki Ageng Henis and KH. Samanhudi, (2) There is a compatibility between historical learning materials with sites in the Laweyan Cultural Heritage Area about the Islamic Kingdom, Colonization and Resistance of the Indonesian Nation, and the Indonesian National Movement, (3) Learning design on CP, TP, and ATP as well as teaching modules. The teaching module in this research design uses the field trip method and the problem based learning model which will be reported in the form of infographics.

Keywords

laweyan, cagar budaya, pembelajaran sejarah

References

Arifin, H. Z. (2016). Aplikasi Sikap Profesional Guru Dalam Pendidikan. Jurnal Pendidikan, 3, 7–25.

Bintang Arigia, M., Damayanti, T., & Sani, A. (2016). Muhammad Bintang Arigia, Trie Damayanti, Anwar Sani: Infografis Sebagai Media Dalam Infografis Sebagai Media Dalam Meningkatkan Pemahaman Dan Keterlibatan Publik Bank Indonesia. 120–133.

Cahyadi, A. (2019). Pengembangan Media dan Sumber Belajar Teori dan Prosedur. Penerbit Laksita Indonesia.

Creswell, J. (2015). Riset Pendidikan Perencanaan, Pelaksanaan, dan Evaluasi Riset Kualitatif & Kuantitatif (S. M. Soetjipto, Helly Prajatno; Soetjipto (ed.); Edisi dala). Pusataka Belajar.

Darmadi, H. (2014). Metode Penelitian Sosial (1st ed.). Alfabeta.

Gultom, A. Z. (2020). Kebudayaan Indis sebagai Warisan Budaya Era Kolonial. Warisan: Journal of History and Cultural Heritage, 1(1), 20–26. https://doi.org/10.34007/warisan.v1i1.166

Harjanto. (1997). Perencanaan Pengajaran. Rineka Cipta.

Hartatik, S. (2022). Penerapan Promblem Based Learning dalam Meningkatkan Motivasi

dan Hasi Belajar Peserta didik sesuai dengan Kurikulum Merdeka. Jurnal Inovasi Pendidikan Kejuruan, 2(4), 335–346.

HM. Fajar Shodiq, S. A. M. A. (2017). Kyai Ageng Henis Dalam Sejarah Industri Batik Laweyan Surakarta. HM. Fajar Shodiq, S. Ag,.M.Ag , 2517–2536.

Karim, M. A. (2022). Penerapan Model Problem Based Learning dalam Pembelajaran Sejarah untuk Meningkatkan Motivasi dan Prestasi Belajar Peserta Didik Kelas X.3 Di SMA Negeri 1 Paguyangan.

Maftuhin, Sumarjono, & Umamah, N. (2017). The Movement of Sarekat Islam’s Politics In Struggling National Independence In 1918-1945. Jurnal Historica, 1(2), 239–254.

Mi, D., Hamidah, L., & Z, A. F. (2020). Memperkenalkan Sejarah Pahlawan Nasional K . H. Samanhudi. El-Ibtidaiy: Journal of Primary Education, 3(2), 101–112.

Moleong, L. J. (2007). Metodologi Penelitian Kualitatif (24th ed.). PT. Remaja Rosdakarya.

Musyawaroh. (2019). Konservasi Berkelanjutan Kawasan Cagar Budaya Kauman Surakarta. Universitas Sebelas Maret.

Nooryono, E. (2009). Siswa Pada Mata Pelajaran Sejarah. 1–132.

Nusi, K. (2016). Penerapan Metode Field Trip Dalam Meningkatkan Kemampuan Berbicara Pada Siswa Kelas V Sd Inpres 2 Tanamodindi Palu. Bahasantodea, 4(2), 79–89.

Pawestri, E., & Zulfiati, H. M. (2020). Pengembangan Lembar Kerja Peserta Didik (Lkpd) Untuk Mengakomodasi Keberagaman Siswa Pada Pembelajaran Tematik Kelas Ii di Sd Muhammadiyah Danunegaran.

TRIHAYU: Jurnal Pendidikan Ke-SD-An, 6(3). https://doi.org/10.30738/trihayu.v6i3.8151

Rohananda, & Supriharjo. (2014). Penentuan Deliniasi Kawasan Cagar Budaya di Kabupaten Ngaw. Teknim Pomits, 2(1), 1–33.

Samsinar, S. (2019). Urgensi Learning Resources (Sumber Belajar). Jurnal Kependidikan, 13, 194–205.

Sanjaya, W. (2010). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Prenada Media Group.

Saraswati, D. E. (2015). Surabaya Revitalization Of Heritage Ares As A Historical Tourism In Rajawali District Surabaya. Institut Sepuluh Nopember.

Soedarmono. (2006). Mbok Mase: Pengusaha Batik di Laweyan Solo Awal Abad 20. Yayasan Warna-Warni Jaka.

Soviyani, A. (2006). No “13 Tahun Pelestarian ‘Purbakala’ Bersama UU No. 5 Tahun 1992 Tentang Benda Cagar Budaya”Title. Jurnal Pendidikan Sejarah, 4(1).

Stake, R. E. (2009). Studi Kasus (dalam Handbook of Qualitative Researsh, Norman K. Dezim dan Yvonna, eds. Pustaka Pelajar.

Sujarwo, C. G. (2021). Analisis Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) Berbasis Problem Based Learning Terhadap Hasil Belajar Siswa. Cybernetics: Journal Educational Research and Social Studies, 2, 123–130.

Sutopo, H. B. (2002). Metodologi Penelitian Kualitatif (Pertama). Sebelas Maret University Press.

Usman, I. (2017). Sarekat Islam (Si) Gerakan Pembaruan Politik Islam. Potret Pemikiran, 21(1). https://doi.org/10.30984/pp.v21i1.738

Wihastoro, F., & Rachmawati, R. (2021). Perkembangan Dan Pengaruh Keberadaan Industri Kampoeng Batik Laweyan Terhadap Kondisi Perekonomian Wilayah Kelurahan Laweyan Di Kota Surakarta. Angewandte Chemie International Edition, 6(11), 951–952.

Wijaya, Y. R. M. (2015). Kawasan Kampung Batik Kauman sebagai Sumber pembelajaran IPS di SMP Surakarta. UNS.

Yin, R. K. (2006). Studi Kasus desain dan metode. PT Raja Grafindo Persada.

Yuliati, T., Kariada, N., & Martuti, T. (2014). Efectivities Implementation Field Trip Method To Increase Learning Outcomes and Student Awarness Of Environmental. Jurnal Pendidikan Matematika Dan Sains Tahun II, 2, 178–186.